Senin, 23 Juli 2012

Seni Mengelola Dedikasi dan Loyalitas Guru ...


Kank ,sebagai kepala sekolah saya sering prihatin dengan loyalitas dan dedikasi guru terhadap kinerjanya walaupun mereka sudah  meningkat “kesejahteraannya ‘. Namun sikap – mentalnya  dalam menjalankan tugas profesionalitasnya tetap saja tidak mengalami peningkatan.Adakah tip sederhana meningkatkan loyalitas mereka terhadap pelayanan pendidikan...?


“Dan (ingatlah ),ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa  kalimat (perintah dan larangan ) ,lalu Ibrahim menunaikannya .  Allah berfirman ,Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia .”Ibrahim berkata ,(dan saya mohon juga) dari keturunanku ‘. Allah berfirman : Janjiku (ini) tidak mengenai orang ornag yang zalim” . Qs Al Baqarah :124


“Setiap perbuatan tergantung dari niatnya ,dan mereka hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya”. Begitulah sabda Nabi SAW yang kita hafal dengan sangat baik. Artinya loyalitas dan dedikasi sesorang dalam bekerja sangat bergantung dari motivasi kerjanya.Menggunakan teori   Reichhled  dalam bukunya Loyalty Effect  ada  empat tipe  loyalitas :

Pertama ; Loyalitas kosong ,pelanggan  dikatakan tidak punya loyalitas sama sekali jika tak mencari nilai apapun diluar kebutuhan sesaatnya.Seorang guru tidak memiliki loyalitas dan dedikasi karena tidak dapat menghayati kebermaknaan hakekat  pendidik dalam profesinya, meraka hanya berpikir akan menjalankan tugas jika ada uang nya.

Contoh sederhana seorang  guru enggan melakukan tugas tambahan, mengantar siswa melakukan lomba kompetisi atau mengurus kelengkapan administrasi sekolah kepada dinas terkait jika tidak jelas berapa uang saku yang didaptnya. Alhasil bisa saja pekerjaan menjadi tidak optimal ataupun jika seselasi pasti akan berisi banyak keluhan .

 Saran saya ,Menghadapi perilaku seperti ini seorang kepala sekolah harus dapat memberikan teladan arti loyalitas dam bentuk perilaku nyata,baik keterbukaan dalam keuangan ,azas keadilan dan membantu kesulitan guru dalam admistrasi pendidikan tanpa pamrih. Sehingga guru merasa bahwa loayalitas dan dedikasi bukan sekedar kewajiban namun sebagai bagian dari sistem pelayanan.

Kedua ,Loyalitas Inersia ,loyalitas yang dikarenakan sekedar menjalankan kewajiban.Seorang guru menjalankan tugasnya hanya sebatas menjalankan tugas administrasinya sebagai guru datang ,menuliskan renvcana pembelajaran ,mengajar dikelas menuliskan laporan dan tugas administratif lainnya. Yang penting hari itu sudah datang memenuhi kewajiban menjalankan tugas mengajarnya.

Tugas kepala sekolah harus mampu menjadi seorang mentor dan motivator  agar guru bersangkutan meningkatkan layanan pendidikannya dari sekedar  mekanistik menjadi emotional attachment terhadap kepentingan terbaik siswanya. Keteladanan kepala sekolah dalam memperjuangkan prestasi serta kebutuhan belajar siswa harus dapat dilihat sebagai contoh yang menyenangkan bagi guru bersangkutan.

Ketiga,loyalitas laten,seorang guru mempunyai pandangan positif akan tugasnya tetapi penentu dedikasi dan loyalitasnya lebih bersifat situasional ketimbang emosional .Seorang guru bisa bersemangat belajar jika tunjangan kan segera cair,sarana dan prasaran amat mendukung ,input siswa sangat berkualitas ,sehingga muncul kebanggaan mengajar di sekolah bersangkutan. Demikian juga sebaliknya guru bersangkutan akan mengalami demotivasi bahkan frustrasi jika mengajar ditempat dengan kondisi sebaliknya.

Menyikapi hal seperti ini Kepala Sekolah patut membangun team yang solid terutama menciptakan tumbuhnya sense of ownership  guna mengahadapi tantangan yang dihadapi secara bersama .  Kemampuan meyakinakan dewan guru bahwa keterbatasan bukan kendala diwujudkan dengan berupaya den bekerja sama dengan berbagai institusi dan stakeholder  lainnya  yang mendukung program kemajuan sekolah  adalah ketrampilan yang tak boleh dilupakan.


Keempat loyalitas premium , diwujudkan dengan perilaku guru setia menjalankan tugas dengan tulus ikhlas taa pamrih ,mereka tidak hanya terjebak dalam rutinitas mengajar melainkan juga memperhatikan kepentingan terbaik setiap  perkembangan individu siswa utamanya dalam hal motivasi belajar.Mereka bahkan dengan bangga merekomendasi saudara dan rekan terdekatnya untuk masuk disekolahnya karena kepuasan atsa layanan pendidikan  terbaik disekolahnya.

Jika sudah memiliki  dewan guru yang ber loyalitas premium maka kepala sekolah berkewajiban sebagai fasilitator yang memfasilitasi ide – kreatif dari setiap guru disekolah bersangkutan menjadi program kegiatan pembelajaran yang meningkatkan life skill siswa . mengingkat motivasi guru yang sudah merasa bangga dan bermakna di tempat kerjanya memiliki motvasi  beraktualisasi diri bukan sekedar memenuhi kebutuhan dasar fisik saja.  

Loyalitas dan dedikasi guru bukan hanya persoalan manajemen kedisiplinan dan peningkatan kesejahteraan melainkan kesadaran akan filosofi dasar kependidikan yang tercermin secara langsung dari ucapan dan tidakan guru dalam  perilaku keseharian terutama membela kepentingan terbaik siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...