Senin, 16 Juli 2012

Parent Gathering SMP Ipiems,”Carnival Champion For Student C 21’st


Menyadari bahwa keberhasilan pendidikan anak dan prestasi akademik/non akademik nya tidak hanya bergantung peda pelayanan prima pendidikan di sekolh saja  Maka dalam rangka program  sosialisasi kegiatan pembelajaran di tahun ajaran baru 2012   di  SMP Ipiems  Surabaya mengadakan Parent Gathering mengundang wali murid dimana materi yang disampaikan bukan hanya  agenda kegiatan sekolah melainkan juga materi Parenting Skill .

Saya didaulat untuk menyampaikan “Parenting –Skill Short Course ‘ ,walaupun hanya dalam waktu yang singkat saya mencoba menggali anxiety serta dream para orang tua siswa menyekolahkan anaknya di SMP Ipeims .Secara umum keberhasilan peserta didik mencapai prestasi memang bergantung pada “atmosfir sekolah apalagi   SMP Ipiems dengan total siswa kurang lebih 1000 peserta didik ,  saat ini sedang melakukan Rebranding dan Repositioning menjadi  Sekolah Tradisi Juara,sebuah semboyan yang patut kita acungi jempol meskipun didalamnya ada konsekuensi logis yang harus “Dibayar “, terus meningkatkan mutu layanan pendidikan dan kerja ,kerja kerja …!

Menyadari bahwa  karakter siswa juga merupakan bentukan dari  rumah dan keluarga ,SMP Ipiems sepakat membuat komitmen dengna orang tua siswa  untuk mencetak para siswa secara individual menajadi juara.Pada prinsipnya Parenting skill bagi orang tua terletak pada kejelian melihat potensi yang dimiliki anak mulai dari akademik sampai hobby dan keberbakatannya. Prestasi akademik yang sering disalah artikan sebagai Hasil Ujian  Nasional,walaupun sebagaian orang juga meragukan sebagai representasi prestasi dan kompetensi siswa memang diperlukan  tetapi bukan jaminan bahwa anak akan memiliki keterhandalan akademik, daya saing dan karakter  mental –moral  yang prima. Tidak mengherankan  dari pengalaman saya sebagai konsultan pendidikan ,bertemu ribuan  mahasiswa ,orang tua siswa dan guru dalam berbagai acara ,banyak siswa yang berprestasi menjadi juara  atau sukses dalan kehidupan karir pribadinya adalah mereka yang memiliki prestasi akademik biasa saja saat disekolah.Ini menunjukkan bahwa  Nilai Hasil Ujian Nasional  tidak serta merta meningkatkan mutu siswa dalam meraih juara diberbagai bidang keberbakatan dan kehidupan.

Guna mendukung keberhasilan anak menjadi juara mencapai prestasi inilah beberapa syarat yang harus dimiliki para orang tua :

1.       Paradigma baru tentang pendidikan anak: Orang tua perlu memiliki pemikiran yang terbuka bahwa prestasi anak tidak selalu bergantung pada akademiknya saja.mereka harus memiliki cara pandang baru dan menemukan solusi dalam mengeksplorasi keberbatan anak dan  kebutuhan belajar anak.walaupun untuk saat ini mungkin dianggap aneh sebagian masyarakat ,  “karena anak  jadi juara tari  nasional kok  bangga walau Danem nya pas pasan”   .Mungkin sebagian orang berpikir bahwa sukses meraih kehidupan dimasa depan itu hanya dengan hasil akademik  saja ,atau sekedar bisa buat cerita danem  yang bagus kepada rekan sejawat,sangatlah masuk akal jika kemudian banyak orang mencibir. Jadi ,kecakapan pertama   yang harus dimiliki orang tua siswa harus melihat potensi anak yang memiliki minat yang tinggi dalam suatu bidang ,yang berpotensi menjadi prestasi atas  keberbakatannya.

2.       Melihat Semua Peluang Sukses Anak ,orang tua tidak boleh terjebak dalam pemikiran anak harus baik nilai raport &hasil ujiannya saja tanpa membantu proses keberhasilan anak meraihnya.Namun  orang tua perlu terbuka terhadap semua kemungkinan minat yang disukai dan dikuasi anak baik,akademik maupun non akademik.    Bekerja sama dengan sekolah mencari solusi guna mengakomodasi potensi keberbakatan siswa menjadi prestasi yang membanggakan  baik melalui kegiatan ekstra kurikuler sekolah atau bergabung dengan sanggar atau klub diluar sekolah.. jadi  orang tua dan sekolah tidak boleh menyerah lantaran sarana dan prasarana belum mendukung.


3.       Kemampuan menerima anak seutuhnya. Ketika anak tidak berprestasi di bidang akademik  ,ketinggalan ,belum mencapai target ranking /peringkat yang diinginkan padahal anak sudah berusaha maksimal ,orang tua harus dapat menerima kondisi anak seutuhnya dan tidak boleh menjatuhkan harga diri anak dengan verbal abuse maupun physical abuse.

Orang tua perlu refleksi diri secara logis dan mencari potensi anak yang tersembunyi  dalam minat dan akatnya guna dikembangkan menjadi presatasi.Orang tua patut menyadari bahwa setiap anak memiliki  poetensi  keberbakatannya sendiri-sendiri.Bukan hanya itu orang tua segera memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba berbagai  kegiatan dengan minat yang disukainya.

Orang tua patut memberi toleransi atas upaya  maksimal anak dalam meraih target akademiknya .Sekaligus orang tua tidak hanya menyalahkan anak saja karena target yang dikejar belum tercapai melainkan juga mencari solusi yang sehat dan memberdayakan .

4.       Keberanian Instrospeksi diri. Parenting skill harus diwujudkan dengan kemampuan orang tua dalam koreksi diri atas keterlibatan nya dalam mendukung proses pembelajaran anak di sekolah maupun dirumah secara jujur sekaligus memiliki perspektif yang luas. Faktor kecemasan pribadi,problem harga diri ,harapan kepada anak dsb harus dapat dikendalikan guna berpikir menemukan solusi praktis menumbuh kembangkan anak meraih prestasi. Dengan keberanian koreksi diri dapat menyusun strategi yang tepat atas upaya mencapai keberhasilan anak tanpa terlalu cepat menyalahkan anak saat mereka belum mencapai keberhasilan yang diharapkan.

5.       Memberi teladan akhlak mulia.Orang tua harus sadar bahwa konsep ,teori dogma tentang akhlak dan karakter perilaku mulia harus menjadi suatu kenyataan . “Bahasa langit”  yang dianggap abstrak haruslah dapat dipraktekan oleh orang tua sekaligus menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak. Sehingga  anak tidak beranggapan bahwa pendidikan karakter bukan sekedar teori ilmu pengetahuan saja tidak beda seperi teori dan hapalan  mata pelajaran lainnya.  Orang Tua yang memiliki kemampuan parenting skill tercermin dalam berinteraksi dengan anaknya,mampu mengekspresikan harapan ,ide ide dan aturan yang mudah difahami anak sebagai pedoman dalam berperilaku.

Orang tua yang bisa bersahabat dengan anaknya sekaligus dapat dipercaya sebagai teman “curhatnya” ,memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi anak dan  mampu membuat anak memiliki harapan masa depan lebih baik ,orang tua dapat menyederhanakan yang sulit ,mengembirakan anak dari ketakutan . Sehingga anak merasa mendapatkan perlindungan serta kebebasan berekspresi secara bertanggung jawab ,dan bangga memiliki orang tua yang memiliki kecakapan dalam parenting skill. “internalization is based primarily on his loves for his parent ,on his desire to please them and his terrible disttress when  they are un happy with him’.

Rata rata keberhasilan orang orang besar adalah lantaran bimbingan orang tuanya ,jadi  terus tingkat kan  parenting skill  yang  anda miliki  sebelum anak anda menjadi korban percepatan dan perubahan zaman…!








  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...