Jumat, 06 Juli 2012

Menciptakan Karakter Ramah-Santun Menjadi Budaya Disekolah,MBS


Kami pesismis dengan kecenderungan perilaku siswa yang tidak menghargai guru dan kurang tahu etika.Sementara saya juga meilhat perilaku guru kami pun justru tidak dapat memberikan teladan keramahan dan kesantunan baik sesama  guru maupun kepada siswa . bagaimana kamii bisa menjadikan karakter ramah dan santun itu menjadi budaya disekolah kami..?


Keramahan dan kesantunan semestinya dimulai dari internal tim guru disekolah selanjutnya dijadidikan tatatertib sekolah bagi siswa.. Jika keramahan dan kesantunan dibiasakan dikalangan guru secara sincerity sebagai budaya sekolah,maka karakter ramah santun bukan hal yang sulit untuk dijadikan kebisaan dalam perkataan dan berperilaku  anggota internal warga sekolah ,kepal sekolah,guru/staff dan siswa.Bahkan ketika tidak melakukannya merasa risih atau merasa tidak menjadi bagian dari atmosfir sekolah/terasing dari lingkungan sekolah.

Dengan ramah dan santun seorang guru patut membiasakan berbicara dengan nada bicara yang terkendali dalam interaksi tugas maupun pribadi,sehingga membuat tenag dan nyaman orang yang mendengarkannya.

Kepala sekolah dan rekan guru yang sudah menginternalisasi  courtesy “sebagai kode etik pelayanan pendidikan disekolah tidak boleh berhenti mengingatkan guru dan staff untuk senantiasa menjalankan value yang disepakati tadi. Guna memberikan teladan positif kepada siswa.Pentingnya sekolah memasang banner /spanduk atau baliho tentang misi sekolah menjalankan keramahan dan kesantunan sebagai budaya sekolah akan memperkuat persepsi seseorang tentang budaya sekolah yang dimaksud.

Walaupun mungkin saja beberapa orang dari tim guru yang belum bisa menerima namun jika  secara konsisten semboyan itu dipampang akan mudah bagi yang membaca untuk mengingat.Selanjutnya sebagai alat sosial kontrol bagi guru atau siswa yang melanggar.Sekaligus agar budaya gengsi memulai untuk ramah terkiskis  dengan adanya kalimat kalimat penguat yang terpampang didinding sekolah.Sehingga tidak ada lagi warga sekolah yang bicara dengan nada tinggi dan bicara dengan cara  kurang profesional.

Jadikan keramahan dan kesantunan sebagai  “ruh” pelayanan prima pendidikan disekolah anda,bukan sekedar jargon atau aktivitas rutin tanpa makna . Dengan demikian akan menjadi karakter yang membudaya dalam iklim di wilayah kerja di sekolah  anda.Selamat mencoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...