Senin, 02 Juli 2012

“Grand Design” Sekolah Berbasis ICT (internet ) Dalam Perilaku Stake holder,Strategic Learning Landscape


Jika internet pada awalnya hanya sebatas mencari informasi dengan browsing  bagi warga sekolah .Pada saat ini semestinya sudah tidak lagi,karena sisfatnya yang bisa langsung menjangkau siswa,maka internet bisa dipergunakan banyak hal untuk “meng educate ‘ siswa .Jangan lupa siswa adalah pengguna internet ,mereka dapat terbentuk pola pikir dan perilaku nya,(mind and mental set)  melalui informasi yang didapatnya.mereka memiliki minat terhadap sesuatu,mereka adalah pribadi yang menggemari tantangan baru serta gemar mengunjungi situs situs favoritnya. Sehingga sekolah tentunya bisa menggunakan “passion” ini untuk mendekati  ,”approach “ siswa. Inilah educational landscape   yang merupakan grand design  pendidikan di era kecanggihan ICT  bagi pemenuhan kebutuhan “stake holder”nya

Cukup banyak website,blogspot sekolah dibuat dan tidak banyak sekolah menggunakannya sebagi  strategi komunikasi kepada warga sekolah ,serta malas meng up-date sehingga website /blog sekolah  terkesan hanya sekedar ada . Namun jika media internet sekolah ini dimanfaatkan secara optimal akan sangat bermanfaat. Untuk itu sebagai langkah awal sekolah harus memiliki komitmen untuk menggunakan internet sebagai bagian kegiatan pembelajaran (KTSP) sekaligus penggelolaan manajemen sekolah berbasis ICT (MBS).

Kedua ,sekolah harus dapat membuat siswa dan stake holder aware terhadap kehadiran web/blog sekolah sekaligus konten didalamnya yang berisi informasi,motivasi dan edukasi dari program program yang sudah dilaksanakan (dokumentasi) atau yang bakal diselanggarakan. Meletakkan konten yang mudah dikenali dan berkesan mengenai berita yang memuat kegiatan yang dihadiri orang tua siswa misalnya akan mampu menghasilkan leads yang cukup menggembirakan karena orang tua dan siswa pasti senang menemukan dirinya dalam bentuk video dan image.

Ketiga ,sekolah sudah sepatutnya tidak hanya menciptakan awareness penggunaan  web/blog sekolah kepada staff/guru dan stke holder  sebagai pengunjung  namun semestinya juga menggunakannya untuk mengkomunikasikan massege massege  program sekolah,tertutama laporang perkembangan dan kemajuan siswa dalam menjalani program belajar disekolah bersangkutan serta membantu orang tua untuk mendapatkan informasi yang akurat dari sekolah. Hal ini berguna untuk meningkatkan perhatian ,kepedulian dan keterlibatan  orang tua terhadap sekolah.

Ketiga , Web sekolah tak hanya bisa digunakan untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi dengan internal warga sekolah namun bisa dipergunakan untuk membina relasi kepada sekolah lain,dunia usaha,perguruan tinggi dan aparatur pemerintahan lintas wilayah, sebagai campaign ,relation and connection media  . Caranya :

1.    Tentukan target “audience’  yang memungkinkan sekolah mendapatkan  support and advocasi  melalui program kegiatan sekolah yang menjadi”unggulan “.

2.    Pada saat melakukan “measurement” jangan terpaku pada jumlah pengunjung web  namun   yang sudah melakukan interaksi,baik sekedaringin mendapatkan informasi,bertanya atau “bertransaksi”.


3.    Gunakanlah chanel –atau judul portal yang memudahkan anda dicari pada search engine ,biasanya  sesuatu yang umum ,unik ,specific ,budaya dsb. Karena itu “brand ‘ sekolah semestinya menggunakan basis karakter sebagai identitas yang khusus dimiliki sekolah anda.

4.    Peran guru ICT dalam mendesain “display ad” semestinya dapat memperoleh hasil yang maksimal membuat lebih dari satu creative conten dengan bentuk yang berbeda beda ,copy writing,gambar animasi ,banner yang porposional adalah salah satu upayanya.  ,optimism warga sekolah akan kehadiran web/blog semestinya harus menjadi dasar utama strategi marketing sekolah.


5.    Media Online sekolah bukan sekedar publikasi  dan informasi melainkan media conversation dengan penggunanya baik orang tua siswa maupun pengguna lainnya.Perhatikan dan segera respon setiap komunikasi transaksional yang terjadi untuk meningkatkan care pengguna ,karena meresa dihargai keberadaannya.

6.    Pada tahapan akhir transaksi komunikasi yang terjadi adalah terwujudnya collaboration antara harapan sekolah dan kepentingan stake holder. Maka buatlah message yang mampu mengedukasi stake holder untuk bekerja sama melalui materi display yang dibutuhkan calon user secara spesifik  seperti program unggulan sekolah yang mampu melejitkan siswa dan “sponsor “ pendukungnya memiliki citra positif. Sehingga stake holder menjadi berminat untuk men ‘support”.
                                                                                   Seminar TIK  Bagi Pembentukan Karakter Siswa ;
                                                                                                     Kank Hari Santoso
Pada akhirya grand design sekolah berbasis ICT semestinya dapat menggunakan internet sebagai  marketing media bagi sekolah yang mampu meningkatkan awareness,menunjukan keunggulan sekolah dibanding sekolah lain,mampu menentukan target yang jelas terhadap penggunjung web /blog sekolah,dapat membuat konten  relevan dan update yang mengakomodasi  kepentingan dan kebutuhan stakeholder dan tentu saja mengahsilakan transaksi ,dukungan serta kerja sama yang saling menguntungkan. Guna kepentingan terbaik dan kemajuan siswa dalam men capai prestasinya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...