Sabtu, 31 Maret 2012

Strategi Diferensiasi Pemasaran Sekolah (swasta),Jangan Asal Beda…!


Sekolah Kami memiliki misi untuk ramah anak,dengan meletakkan posisi sebagai mitra belajar,berfokus pada keberbakatan  anak .kami sudah komunikasikan lewat spanduk dan baliho sekolah.Namun mengapa  sekolah kami tiap tahun hanya mendapatkan kurang dari dua kelas..?



Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses untuk satuan pendidikan dan menengah di tetapkan melalui Permendiknas nomor 41 tahun 2007.



Banyak sekolah membedakan  (differentiation ) dirinya dengan mengambil posisi unik “nilai “yang ingin ditawarkan. Bahkan mereka beranggapan sekolah yang “bermutu” tinggi menurut versinya bisa menarik siswa…padahal tidak selalu demikian sangat bergantung dengan kebutuhan belajar dan daya saing siswa..

Namun ada baiknya mengenali ragam sekolah dalam memperkenalkan Diferensiasinya..

Banyak yang salah persepsi tentang diferensiasi ,sekolah beranggapan pokoknya asal beda saja pasti dikenal orang sehingga mereka tertarik.Bahkan yang lebih parah jika untuk bisa dikenal merekan menggunakan “Strategi- harga”,murah,gratis ,bebas biya segala macam. Mereka beranggapan bahwa dengan biaya murah dan gratis akan banyak peminat,bisa saja ya…namun dari segment masyarakat yang mana..?. Sehingga berpengaruh kepada mutu input dan orangtua siswa,disamping persepsi gratis dan murah ,diindentikan dengan pelayanan yang” murahan…”. Apalagi jika mind set guru terbangun  untuk tidak memberikan mutu pelayanan yang baik lantaran merasa siswa membayar murah atau gratisan…

Pada sekolah yang ngotot mempertahankan “keunikan “ sekolahnya ,namun tetap tidak dapat menambah peminat  Biasanya mereka ngotot beranggapan program pembelajaran yang dijalankan “lebih baik” dari sekolah yang lain dan berkualitas. Bahkan,saking yakinnya mereka bertahan dengan prinsipnya  dan mencoba menyakinkan “calon konsumen” bahwa sekolahnya lebih bermutu daripada sekolah lain.Padahal belum terbukti siswa siswi berhasil meraih prestasi ataupun alumninya dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan. Ditambah lagi kemungkinan lulusan tidak dapat memperdalam atau mengembangkan”keunikan’ yang sudah didapat dari sekolah itu.


Saat ini masyarakat  bukan hanya berpikir asal sekolah ‘unik “  dengan biaya yang memadai saja yang dicari,namun juga membutuhkan biaya yang memadai ,mutu pelayanan prima ,bukti nyata dari hasil proses  kegiatan pembelajarannya dan pengalaman menyenangkan selama siswa belajar disekolah bersangkutan,serta citra sekolah yang kuat.

Dengan kata lain sekolah bisa memberikan ‘value” kepada siswa /orang tuanya melalui biaya yang dikeluarkan dibandingkan manfaat yang diterimanya.
Jika siswa dan orang tuanya merasakan mutu pelayanan dan manfaat yang diterima melampaui harapannya maka biaya tidak menjadi persoalan. Bahkan dengan senang hati mereka akan “mempromosikan “ sekolah anaknya kepada rekan dan handai taulan.

Bagi sekolah yang ingin mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah berdasarkan keunikan pelayanan yang  menjadi visi dan misi sekolahnya,bukan hanya harus berfokus kepada yang lebih baik dari sekolah lain,tetapi menyajikan sesuatu yang berbeda dan dapat memberikan hasil nyata. Yaitu memberikan mutu layanan yang berbada tanpa harus berpikir murah –murahan.Ambil contoh sederhana jika sekolah pada umumnya menjalankan kegiatan pembelajarannya berdasarkan standar yang telah ditentukan ,sekolah kami menambahnya dengan keunikan yang kami miliki ..setiap siswa bisa mengembangkan segala macam bakatnya…sampai berprestasi..!



Yang terjadi dengan “keunikan ‘ dari sekolah anda sehingga belum dapat  direspon pasar ,lantaran anda memaksakan program yang dianggap masih belum jamak di kalangan masyarakat. Ditambah lagi belum ada sekolah sejenis pada jenjang berikutnya ,sehingga siswa akan kesulitan dalam mengembangkan potensinya.


Untuk mulai  membangun ekuitas  merk sekolah anda,mulailah juga mengikuti standar pendidikan pada umumnya selanjutnya jadikan program yang anda “unggulkan” sebagai program tambahan ,Sehingga secara umum siswa memiliki kemampuan akademik memadai juga memiliki ketrampilan yang kelak bisa dikembangkannya sendiri,selamat berkarya…!


Minggu, 25 Maret 2012

“Digital” –School,Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Berbasis ICT


Case Study

Sekolah ini memiliki perpustakaan ,laborotarium bahasa, computer ,kimia ,biologi dan fisika .’seluruh area sudah terkoneksi internet melalui Wi-Fi . Tidak hanya itu ,seluruh system akademik sekolah telah menggunakan program terpadu system informasi manajemen sekolah terpadu ICT yang dapat diakses siswa dan masyarakat melalui web site . Siswa dapat mengakses nilai,informasi,pembayaran sekolah ,perpustakaan ,ketertiban ,absensi ,serta profil guru dan siswa. Sekolah kami  menjalin kerja sama dengan sekolah sekolah di luar-negeri,  seringkali terciptanya program pertukaran siswa dan guru antar lembaga. Belum lagi memiliki kerja sama dan jaringan dengan perguruan Tinggi dan Dunia Usaha…..”.



Abstract

Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Sisdiknas bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat ,berilmu cakap ,kreatif ,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.


Action for Change ,Life long learning C21 st

 “Teacher as enabler of learning through  individualized active learning programmers using motivational power of ICT and other tools ,new knowledge  of how people learn and management of available resources . “


Applied Strategy


Seiring dengan pesatnya perkembangan Information  Communication Technology (ICT),sudah saatnya sekolah memanfaatkan ICT sebagai sarana pelayanan dan penopang  kegiatan pendidikan  di wilayah kerja masing masing.Sekolah dapat menyusun system informasi pendidikan dengan mudah dan praktis melalui program computer berbasis internet .Dengan demikian sekolah dapat menerapkan aplikasi internet dengan sasaran peningkatan layanan prima pendidikan,terutama dari sisi waktu dan efektivitas.Sekaligus dapat mendukung System Informasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tertutama dala, mendukung monitoring,evaluasi,pelaporan,kebijakan strategis,perencanaan,penganggaran dan kerja sama dengan pihak lain.

 Mengingat sejak pemberlakuan system desentralisasi ,peran kabupaten/kota semakin besar secara nasional,diperlukan kapasitas pembuat dan perencanaan yang akurat  . Kemampuan sekolah dalam Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan dapat memberikan manfaat ,yaitu mendorong pengelolaan  sekolah/madrasah lebih efektif dan lebih efisien ,mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tepat ,akuntabilitas dan transparansi  serta kemudahan monitoting dan evaluasi .Karena itu penting bagi sekolah untuk memiliki web sekolah sebagai sarana informasi tentang identitas sekolah sekaligus alat untuk komunikasi dua arah dengan pengunjung situs disekolah bersangkutan.


Digitalisasi pada sekolah memungkinkan setiap orang dapat berkomunikasi dan berinteraksi serta membangun jaringan dengan sekolah lain  atau individu lain  diseluruh dunia.Sedangkan jaringan kerja-sama bisa intra- sekolah ;meliputi siswa,orang tua siswa ,guru-staf dan kepala sekolah.Ekstra sekolah hubungan jaringan kerjasama antar sekolah-instansi terkait dan dunia usaha .

Pada tingkat intra sekolah memungkinkan seluruh aktivitas kegiatan pembelajaran didalam sekolah terintegrasi . Memungkinkan pemangku kepentingan,siswa dan orang tua serta komite sekolah dapat mengakses informasi seluas mungkin tentang aktivitas penyelenggaraan sekolah.Sehingga system informasi yang didapat menjadi lebih effisien disamping tentu saja meningkatkan level transfer pengetahuan Dengan demikian siswa tidak kesulitan untuk mencari informasi secara fisik kepada guru yang bersangkutan .   


Pada tingkat ekstra sekolah ,sekolah dapat melakukan jaringan kerja sama dengan sekolah lain dalam satu rumpun MKKS /UPTD . Disini sekolah dapat secara intensif memanfaatkan berbagai info tentang kebijakan dan perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh MKKS/UPTD ,mengindikasikan jumlah dan sumber data serta dana dari masing masing program termasuk didlamnya target pencapaian kegiatan yang dicapai dalam satu rumpun sekolah tadi.Dengan demikian “ego –sektoral” sekolah menjadi sebuah “jaringan “ virtual sehingga memungkinkan mengelolah kegiatan pembelajaran diwilayah UPTD dalam kegiatan yang  bermakna ,bahkan akan mempermudah pemeretaan mutu penyelenggraan proses pembelajaran diwilayah kerja UPTD .Tentunya dengan terbentuknya aktivitas bermakna antar sekolah ini dapat dikembangkan menjadi “komunitas” berbasis peduli pendidikan dengan membangun jaringan dengan masyarakat,instansi terkait ,BUMN dan Dunia usaha.Sehingga masing masing pihak dapat terlibat dalam proses pengembangan kemajuan dan perbaikan pada  sekolah bersangkutan.

Tahapan berikutnya  adalah keberanian sekolah untuk menglobalisasikan  informasi dan berinteaksi dengan masyarakat internasional.Melalui  “update –data” dan informasi  sekolah dapat berinteraksi dengan lebih efektif  dan menyatu  dengan masyarakat dunia  . Dengan demikian sekolah dapat memberikan “value “ kepada masayarakat yang dilayani nya secara langsung maupun dunia internasional.Untuk itu sekolah harus dapat memperkuat karakter dari visi dan misi sekolahnya guna memperilhatkan kualitas dan kinerja “berkelas” internasional.


Dengan terus meningkatkan mutu pelayanan pendidikan,strategi pengembangan prestasi siswa dan model pembelajaran akan menghasilkan peluang ,daya saing dan bukan mustahil dukungan dana di masa depan bagi sekolah bersangkutan.Untuk itulah sekolah harus dapat merancang visi sekolah untuk kepentingan terbaik masa depan siswa .  Meningkatkan mutu pelayanan berarti membentuk  mutu lususan yang memiliki keterandalan akademik,daya saing dan karakter siswa.Keberanian sekolah untuk terus berfokus pada pelyanan prima akan memberikan kesan dan value unggul tentang sekolah bersangkutan.


Ketika sekolah sudah men “digitalisasi” dirinya  diharapkan semakin terus mengikuti perkembangan ICT  sehingga dapat memberdayakan SDM dan Mutu siswa.Mengingat ICT memiliki dampak besar  terhadap perubahan ekonomi,perilaku,struktur organisasi dan strategi yang diterapkan perusahaan.Karena itu sekolah dalam harus  meningkatkan mutu layanannnya melalui :


1.       Citra Sekolah adalah Karakter Proses Pembelajaran

Karakter proses pembelajaran disuatu sekolah adalah kemampuan sekolah didalam memegang teguh nilai nilai yang telah dikembangkan memberikan kepuasan berkesinambungan kepada pemegang kepentingan ,siswa,orang tua siswa dan masyarakat.Dampaknya  pelayanan prima bukan hanya tanggung jawab  kepala sekolah melainkan guru dan seluruh staff sekolah.Citra sekolah  pada dasarnya sangat tergantung mental attitude(kompetensi kepribadian ) dan kesungguhan sekolah menciptakan nilai nilai luhur yang akan dikembangkan disekolah bersangkutan.

2.        Berorientasi pada pelayanan prima.

Citra sekolah  dipersepsi  mencerminkan tingkah laku “aparatur’ sekolah terhadap proses pelayanan prima pendidikan.Karakter mutu proses pelayanan pedidikan  bukan sekedar jargon atau hanya label sekolah namun dikenal ,dipersepsi dan indentik memiliki kualitas pelayanan yang terbaik sesuai “janji ‘ sekolah”.    Sekolah yang sudah menghayati dan menerapkan pelayanan pima akan berorientasi pada memberikan kepuasan belajar siswa dan memiliki value added sekaligus akan mendatangkan dukungan bagi sekolah bersangkutan.


3.       Mengingat saat ini kita telah masuk  pada Era ICT ,sekolah harus dapat menggali sikap mental dari aparatur sekolahnya .Dibutuhkan langkah “connect “  dengan stake holder untuk bisa mengkomunikasikan citra,proses pelayanan dan  mutu output.Pada saat ini masyarakat pengguna internet tidak bisa di “Dikte” mereka suka berinteraksi secara suka rela,mereka lebih”dialogis’ mereka lebih demokratis berpendapat apa saja tentang pengalaman pelayanan  prima yang anda berikan.



Bersambung

Jumat, 23 Maret 2012

Values Of School Mission ,Menyusun Misi Sekolah Sesuai Kepentingan Terbaik Masa Depan Siswa


Abstract

Sesuai lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 ,Misi sekolah merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas ,kewajiban dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi sekolah/madrasah .  Dijelaskan sebagai berikut :

  1. Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai tujuan Pendidikan nasional  
  2. Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
  3. Menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah
  4. Menekankan  pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh madrasah/sekolah.
  5. Membuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program madrasah /sekolah ;
  6. Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
  7. Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah/madrsah dan diputuskan dewan pendidik /madrasah.
  8. Disosialisasikan kepada warga sekolah /madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
  9. Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

Case  Study


“Membangun pendidikan berkualitas adalah tanggung jawab semua elemen bangsa. Tak  Cuma urusan pemerintah tetapi juga dunia usaha ikut terlibat dalam proses meninkatkan mutu Sumber Daya Manusia  lewat pendidikan. Karena itu misi sekolah kami adalah membangun kecakapan intelektual ,emosional dan spiritual. Kami ingin mencetak siswa berintelektual tinngi berwawasan internasional tetapi berjiwa nasionalis.kerena itu penyampaian visi –misi sekolah berada dalam pperilaku nyata staff dan guru kami”. Penjelasan  salah satu  Kepala Sekolah    



Kecemasan orang tua dan  masyarakat akhir akhir ini tentang beragam perilaku siswa yang tidak harapkan  akan terus meningkat.Seiring dengan perkembangan teknologi ,informasi dan komunikasi ,serta tidak efektifnya peran sekolah dalam membentuk perilaku positif  siswanya.Sementara jika sekolah tidak mempersiapkan strategi – alternatif pembentukan karakter sebagai misi pendidikan ,lambat laun kepercayaan masyarakat terhadap proses pendidikan melalui kegiatan sekolah  makin memudar.

Karena itu sekolah diera masa kini tidak lagi dapat melihat siswa  dari sisi nilai raport , prestasi akademik  dan kelulusan 100% saja.Melainkan melihat kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai tempat menumbuh-kembangkan karakter manusia seutuhnya dari siswa.Masyarakat makin melihat dan menyadari pentingnya kualitas karakter anak sebagai investasi di masa depan.Apalagi dengan keterbukaan informasi menghasilkan transparansi dan interkonekstivitas  yang memberikan banyak wawasan orang tua tentang arti pendidikan secara menyeluruh.Sekaligus membuka cakrawala pandang tentang proses pendidikan yang bermutu dari berbagi penjuru dunia.


Masyarakat masa kini menyadari  bahwa pendidikan bukan sekedar kelulusan dan nilai raport yang bagus,melainkan outcome yang meliputi mutu  kecakapan akademik,daya saing dan akhlak /karakter siswa.Pada saat masyarakat kalangan  menengah –bawah menang meilih karena financial resource sudah di dukung oleh pemerintah (BOS-BOPDA-BKM dsb )  mereka pasti lebih memilih sekolah yang bermutu. Sementara kalangan atas dapat dipastikan  tidak terlalu hiraukan biaya pendidikan ,lantaran ingin anaknya mendapat pendidikan yang bermutu.Karena itu sekolah saat ini semestinya tidak hanya sibuk memikirkan kelulusan 100% saja sebagai citra  kesuksesan sekolah dalam pendidikan,melainkan harus mulai merancang MIsi sekolah yang dapat memenuhi harapan  tersebut .


Di Abad 21 ini ,misi sekolah harus dapat mencerminkan :

  1. Pendidikan adalah Mempersiapkan Masa Depan.

Misi sekolah semestinya mengarah pada perubahan,perbedaan dan penanaman nilai nilai karakter yang ingin dikembangkan. Misi sekolah adalah tentang pedoman perilaku cara:kepala sekolah , guru dan staf melakukan pelayanan pendidikan prima .Ketika pembelajaran membawa perubahan bagi siswa secara tidak sadar atau dengan kesadaran penuh  akan menginternalisasi nilai nilai yang diajarkan sebagai pedoman perilaku sehari –hari .Untuk itu dalam menyusun misi sekolah jangan terlau abstrak,buatlah mudah,sederhana  dan menyenangkan untuk dilakukan.Buatlah fleksibel  dan tidak terlalu kaku agar setiap orang dilingkup sekolah dapat menjalankan secara sadar dan berbahagia.

  1. Misi sekolah adalah kesan  Integritas dan identitas ,terutama guru dan kepala sekolah .

Saat masyarakat makin terbuka dan makin mudah mengakses informasi,maka mereka makin memiliki keberanian dan keberdayaan dalam mempertanyakan janji janji sekolah yang tercantum dalam misi sekolah.   Jika masayrakat merasa menjadi korban “iklan “sekolah bisa berdampak buruk pada image sekolah bersangkutan ,bisa saja mereka mengadu kepada pihak berwenang ,menghubungi media masa dan lebih parah meng provokasi masyarakat untuk tidak mempercayai promosi sekolah bersangkutan.

Dalam menyusun  Misi sekolah perlunya mempertimbangkan karakter yang ingin dikembangkan disekolah bersangkutan terutama mengacu pada karakter kolektif guru yang bakal berhadapan langsung dengan siswa. Karena jika guru tersebut memiliki karakter yang berseberangan dan tidak memiliki komitmen dalam menjunjung tingggi karakter yang akan dikembangkan ,akan berdampak negative pada kegiatan belajar –mengajar oleh guru bersangkutan.

Pada tahap selanjutnya misi sekolah harus menjadi symbol keseragaman perilaku pelayanan prima disekolah bersangkutan,sehigga keseragaman perilaku guru,kepala sekolah dan staff serta siswa dapat dikenali sebagai identitas proses pendidikan disekolah bersangkutan.Dengan dikenalinya identitas pelayanan prima pendidikan yang menghasilkan proses pembelajaran yang berdampak pada siswa akan merupakan Citra sekolah yang bermutu dikalangan masyarakat,pemerintah dan dunia usaha.


  1. Berikan pengalaman menyenangkan sesuai misi sekolah kepada siswa

Pengalaman menyenagkan selama menjalani proses pendidikan disekolah bersangkutan akan menjadi kenangan tersendiri bagi siswa,sekaligus orang tuanya. Dan sangat boleh jadi mereka akan senang hati memperkenalkan,mengadvokasi serta mempromosikan sekolah anda kepada pihak lain termasuk calon siswa berikutnya .Lantaran memperoleh kepuasan atas pelayanan pendidikan yang anda lakukan.

Peran masyarakat saat ini semakain besar sebagai juru bicara atas mutu pelayanan prima apalagi bagi mereka yang memiliki komunitas yang mereka bangun dari komunikasi personal ,komunikasi satu orang kepada komunitas lainnya sampai komunikasi antar komunitas . Akan sangat berdampak positif bagi perceived quality sekolah namun juga bisa berdampk sebaliknya jika sekolah “melanggar janjinya”.Jika sekolah menyadari kekuatan ini semestinya sekolah dapat menyusun misi sekolah berdasarkan harapan mereka. Dengan demikian sekolah tidak perlu terlalu memikirkan upaya promosi  dengan anggaran yang besar. Pada sekolah yang dapat menjalankan misinya dengan baik justru akan mendatangkan minat yang luar biasa.terutama sekolah swasta yang “bermutu”.


Banyak pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap sekolah yang mencoreng citra pendidikan karena masing masing individu guru /kepala sekolah/staf sekolah  tiadak memahami dan menjalankan nilai nilai dalam misi sekolah.Karena Misi sekolah hanya sebuah pajangan yang jarang dibaca,diingat,dihapal diucapkan apalgi dilaksnakan dalam kegiatan pelayanan pendidikan.maka misi sekolah adalah ruh aktivitas sekolah yang harus dijalankan secara tulus setiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah bersangkutan.





Rabu, 21 Maret 2012

Antara Akreditasi Sekolah dan Mutu Layanan Prima Sekolah , Value Action for Learning Change


Case Study 


Pendidikan di Cina di arahkan agar dapat mengembangkan pada peserta didik memiliki sikap social dalam bentuk pengabdian sosial. Model indivi di ideal di cina adalah individu yang dapat mendedikasikan dirinya untuk membangun masyarakt baru di CIna..Pengabdian social pada masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk kerelaan berkorban atau pengorbanan diri dan kerja keras.( Philip G Albach dkk)

Pendidikan Di India ,mulai pada jenjang dasar ,menengah ,maupun tinggi ,pendidikan dI India menonjolkan kesederhanaan .Secara fisik , bangunan maupun infrastruktur pendidikan di negeri tersebut memiliki kondisi  sederhana bahkan dapat disebut memprihatikan.Namun dari segi mutu ,pendidikan tinggi di India relatif menonjol.Banyak  perguruan tinggi  di India memiliki reputasi internasional.Beberapa  institusi  Indian Institude  of Technology (IITS ) telah diakui dunia akan standar pendidikannya.  (Arif Rohman ,pendidikan komparatif )


Lifelong Learning C21st,concept


Concentrate on academic and personal success of allpupils as means of enhancing the school’s reputation and satisfying society ‘s need . Invites the public to share in it.


Abstract

Kementerian  Pendidikan Nasional  (Kemendiknas ) dan Kementerian Agama (Kemenag ) telah menunjukkan komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalaui pelaksanaan Sistem Penjamin Mutu Pendidikan  (SPMP) sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 63 Tahun 2009. SPMP  mendefinisikan penjamin mutu sebagai kegiatan sistemik dan terpadu  oleh satuan /program pendidikan,penyelenggara satuan program pendidikan,pemerintah daerah ,pemerintah dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan . Buku Panduan Bos 2011-2012.

Sedangkan  dasar hukum Akreditasi Sekolah adalah :Undang Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 60, Peraturana Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 & 87 dan Surat Keputusan Mendiknas No. 87/U/2002.

Akreditasi sekolah mencakup penilaian terhadap sembilan komponen sekolah, yaitui (a) kurikulum dan proses belajar mengajar; (b) administrasi dan manajemen sekolah; (c) organisasi dan kelembagaan sekolah; (d) sarana prasarana (e) ketenagaan; (f) pembiayaan; (g) peserta didik; (h) peranserta masyarakat; dan (1) lingkungan dan kultur sekolah.. Achmad Topan
Implementation Strategic


Mutu pelayanan prima pendidikan merupakan variable penting yang sangat  menentukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia Sekolah memegang peranan penting seebagai pelaku utama penjamin dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan.Melalui lembaga pendidikan yang berkualitas  akan mencetak siswa –siswi yang memiliki life skill dan daya saing.Sedangkan  Mutu Layanan Prima yang memberikan kepuasan balajar siswa bukan sekedar persoalan perencanaan dan penganggaran Sekolah /Madrasah  ,melainkan  terpenuhinya Standart Nasional Pendidikan.

Akreditasi sekolah bukan soal penilaian adminitrasi sesuai standart yang berlaku .Melainkan penentuan kualitas kinerja sekolah secara komprehensif yang dapat membangun Brand Sekolah dari sisi  performance sekolah menghasilkan mutu lulusan yang dapat diandalkan.Meskipun kenyataan dilapangan  ,sekolah dengan akreditasi yang sangat bagus belum menjamin sepenuhnya masa depan karir pendidikan lulusan nya.Dengan kata lain adakah assurance  dari mutu akreditasi terhadap mutu lulusan yang merupakan akibat dari proses pendidikan disekolah bersangkutan.

Menurut hemat penulis ,sekolah yang bermutu  memiliki daya tarik  yang tinggi dan sekaligus image yang kuat  dari sisi siswa dan masyarakat.Sedangkan sekolah yang bermutu adalah sekolah yang  berpengalaman memberikan pemberdayaan siswanya melalui  proses kegiatan belajar mengajar yang berkembang sesuai tuntutan zaman. Sehingga alumni merasakan kemanfaatan setalah mengikuti pendidikan disekolah bersangkutan.Inilah beberapa tipe sekolah dalam membangun “Brand -Recognation” dari “konsumennya”.


Case Analysis  


Pertama , Support Resource


Sekolah dengan Standart  Pelayanan Pendidikan  Nasional Yang Sudah terpenuhi

Standar yang dimaksud adalah standar Isi,Proses .Kompetensi Lulusan ,pendidik dan tenaga kependidikan ,sarana Prasarana,pengelolaan ,pembiayaan dan penilaian,sudah sangat memadai. Secara kuantitif maupun kualitatif.Dengan demikian mereka tidak terlalu  disibukkan dengan bagaimana memberikan pelayanan pendidikan secara optimal lantaran didukung oleh resource yang sudah kuat. Sekolah yang sudah memenuhi kriteria tersebut semestinya harus berhasik kompetensi ,talenta dan karakter yang optimal dari siswanya.Sekolah dengan akreditasi yang mendekati sempurna semestinya dapat menarik minat masyarakat ,dunia industry dan instansi lainnya untuk bekerja sama sebagai mitra sekolah. Sehingga akreditasi adalah juga merupakan penilaian nyata ,masyarakat pada umumnya. Tercermin dari mutu performance penyelenggara sekolah bersangkutan.


Kedua, Inovative “Curriculum

Sekolah  yang memiliki pengembangan kreatifitas dan inovasi yang berkesinambungan .Mereka memang selalu unggul dibandingkan dengan sekolah akreditasi yang sama atau diatasnya.Keunggulan mereka mungkin tidak terletak pada sarana dan prasarana ,melainkan pada mutu proses pelayanan prima dan mental attitude para guru. Guru memiliki kecakapan yang memadai ,kompeten dan menguasai bidang ilmunya serta mengenali dan menumbuh kembangkan ,kompetensi, talenta  dan karakter siswa . Sehingga siswa menjadi lebih bahagia dan bersemangat belajar. Sekolah lebih berpihak kepada input yang uncredible source untuk dicetak menjadi siswa yang credible source sampai menjadi spiritual source.

Sekolah tersebut terukur dari efektifitas kegiatan pembelajaranny sehingga memberikan kepuasan belajar siswa,kemudahan siswa menyerap mata pelajaran,semangat dan kebahagiaan siswa dalam belajar  serta dapat mendorong siswa untuk memperdalam dan meningkatkan prestasi akademik dan non akademik yang diraihnya.

Berdasarkan pengamatan saya sekolah yang diburu masyarakat adalah yang dapat  memberikan kepuasan memenuhi kebutuhan pendidikan anak nya secara optimal sebagai manusia seutuhnya .Terutama kompetensi real akademik,kecakapan hidup dan karakternya baik selama menjalin proses pendidikan dan  setelah lulus nanti. Adapun saat ini dan di masa depan dengan semaiki beragamnya kebutuhan dan tuntutan “konsumen “ sekolah tidak hanya boleh terjebak oleh “administrasi “ akreditasi .Dikarenakan konsumen tidak terlalu mengerti arti akreditasi ,proses selama siswa itu menjalani pendidikan dan “ketangguhan” mutu alumni yang akan menjadi pertimbangan .


Pentingnya akreditasi menyesuaikan berdasar kebutuhan”pasar ‘ harus disertai evaluasi kemampuan sekolah dalam mewujudkan visi-misi  pengembangan mutu proses layanan pendidikan dan mutu lulusannya. Seharusnya system akreditasi sekolah bukan hanya menggunakan ukuran kelengkapan dari syarat yang ditentukan,melainkan juga mutu pelayanan prima sekolah bersangkutan. Kenyataan seseorang yang menyelokahkan anaknya tidak terlalu berorientasi pada akreditasi  ,bahkan tidak perlu tahu akreditasi sekolah,melainkan “gaung” proses pelayanan pendidikan   dan mutu alumninya. Seyogya nya sebaliknnya bagi sekolah yang mendapatkan puncak akreditasi tentunya dapat memberikan jaminan mutu proses pelayanan pendidikan dan kualitas mutu lulusannya.


Paradigma tentang akreditasi sekolah saat ini dan masa depan sekolah semestinya tidak hanya mengukur  kelengkapan syarat akreditasi secara kuantitaif dan kualitatatif ,melainkan juga kepuasan belajar siswa,kepuasan masyarakat , efektifitas pelayanan prima pendidikan dan kepedulian sekolah dalam meningkatkan inovasi pembelajaran berbasis kebutuhan dan kepentingan terbaik siswa.

 Meskipun penentuan akreditasi   sekolah dilakukan secara normative,namun pada kenyataan nya  masih dijumpai kelemahan . Wilayah Indonesia sangat luas dan memiliki keberagaman  serta diversitas .  Itulah sebabnya akreditasi semestinya juga mengukur dan menilai pelayanan prima sekolah dalam penyelenggraan proses pendidikan untuk kepentingan terbaik peserta didik.

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...