Jumat, 06 Juli 2012

Menciptakan Iklim Kinerja Profesional bagi Tim Guru ,Brand Equity Professional Teacher


“Mengevaulasi kinerja guru tidak serta merta hanya dengan memberikan ujian ulang pada kompetensi profesional dan kompetensi akademik guru apalagi sampai ada wacana akan mencabut tunjangan profesinya namun juga evaluasi iklim kinerja organisasi yang selama ini diterapkan…”begitulah keluhan peserta Seminar Humas Sekolah Jatim 2012.


 Tuntutan profesional kepada guru tidak dapat ditawar lagi mengingat tututan dan tantangan masa depan demikian kuat.Ditambah lagi bekal bagi siswa untuk memiliki daya saing baik tingkat lokal sampai internasional sudah merupakan sebuah kepastian.Karena itu prasyarat untuk menjadi Profesional bagi guru harus dimulai dengan proses yang paling mendasar  yaitu kesiapan dan kesigapan dalam menjawab tantangan zaman secara responsif dengan didukung kompetensi dasar organisasi sekolah yang terdiri atas profesionalitas guru yang kompeten,trampil dan sistem yang mendukung.

Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (pasal 1 ayat 1) dinyatakan : ‘ Guru adalah pendidik profesioanal dengan tugas utama mendidik,mengajar ,membimbing,mengarahkan ,meelatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini ,jalur pendidikan formal ,pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.Dengan demikian menciptakan iklim kinerja profesional kepada guru  adalah upaya mengoperasionalkan strategi yang mengakomodasi tugas utama guru dalam undang –undang tersebut  secara optimal sehingga tercapai penciptaan nilai profesional dalam kinerja tim internal secara terintegrasi.

Meletakan sumber daya manusia sekolah terutama guru dengan pradigma pelayanan prima pendidikan ,service excellent dan etos kerja profesional ,membekali para guru dengan kompetensi ,pengetahuan,ketrampilan dan perilaku secara individual,individual skill maupun sinergi dalam intergritas program  pelayanan prima sekolah adalah upaya membangun “brand” sekolah bersangkutan sekaligus citra pendidikan secara nasional.

Sudah semestinya ,secara terstruktur ,sekolah yang berbasis pelayanan prima pendidikan mendesiain SDM tenaga pendidiknya untuk terus menerus melakukan peningkatan profesionalitas dengan berpihak kepada kemajuan dan kepentingan terbaik siswa serta tututan dan tantangan masa depan.Mengingat bahwa dunia industri dan masyarakat membutuhkan mutu lulusan yang memiliki daya saing yang handal untuk mengahadapi persaingan yang makin sengit. Oleh sebab itu ,sekolah yang berbasis profesionalitas harus memiliki guru profesional yang memiliki  educational service  responsiveness yang tinggi guna memenuhi tuntutan itu.

Iklim yang kondusif bagi guru harus dapat mewujudkan sturktur organisasi yang memberikan peluang  kepada individu dengan daya adaptasi yang tinggi ,tanpa tekanan dan tuntutan dari pihak pihak terkait guna meningkatkan mutu kinerjanya.baik sekolah ,dinas pendidikan maupun kabupaten/kota harus menerapkan kebijakan yang mengarah pada organisasi organik ,organic form yakni memberikan kewenangan individual seseorang untuk beraktualisasi menyesuaikan diri terhadap perubahan. Sekaligus organisasi yang berkarakter relasional ,relational from yakni organisasi yang memiliki jalinan relasi  meng edukasi ,motivasi dan advokasi anggotanya.   

Sense of ownership terhadap sekolah dan misi pendidikan nasional adalah bagian dari karakter semangat kebangsaan yang harus dipupuk dan ditumbuh kembangkan oleh sekolah/dinas terkait. Mengingat menciptakan iklim kinerja profesional bagi guru menuntut  setiap guru memiliki individual skill tinggi dan semangat pelayanan prima.Oleh karena itu motivasi  ,kesempatan dan pengayaan kompetensi profesional guru harus memadai guna menumbuhkan etos kerja berprestasi.

Selanjutnya ,misi pendidikan disekolah semestinya di desain untuk menciptakan nilai  karakter siswa dengan berorientasi pada kepentingan terbaik dan masa depan siswa (future oriented). Menciptakan program unggulan di sekolah melalui aktivitas akademik /nonakademik untuk menciptakan keunikan ,differentiation  dari sekolah lain dan mampu memenuhi tututan masa depan. Akan mendorong para guru mengembangkan daya kreasinya menampilkan keunikan pribadi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar,maka peran sekolah dalam talent management menajadi sebuah keniscayaan.Dalam evaluasi kinerja guru di sekolah bersangkutan harus mempu mendefinisikan kompetensi riil yang sudah dilakukan guru serta perbaikannya,sehingga mampu menciptakan semangat kerja guru yang inovatif.Informative value .

Reward bagi guru sebagai warga organisasi sekolah tidak selalu dengan pendekatan  financial support ,apalagi sekolah negeri yang penggunaan sumberdaya keuangannya sudah ditentukan dan dipatok oleh peraturan baku  .Namun bisa berupa promosi jabatan atau usulan peningkatan kesejahteraan dan penghargaan lainnya.Iklim kerja profesional bagi guru akan menciptakan upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada kepentingan terbaik siswa secara berkesinambungan (education  life  time value and sustainability).

Dalam menjalankan operasional sekolah yang unggul,program manajemen  berbasis sekolah  harus mampu membangun sistem yang membangun kualitas pelayanan prima  dengan citra keunggulan.

Kegiatan belajar mengajar harus berorientasi jangka panjang pada peningkatan mutu out-come,membangun iklim kinerja guru yang bisa memberikan pelayanan prima pendidikan guna kepentingan terbaik dan kemajuan serta prestasi siswa ,education value  life time,meningkatkan mutu kompetensi yang handal guna menghasilkan siswa yang berdaya saing ,education quality.Pengunaan manajemen informasi sekolah harus senantiasa terbaharui dan terintegrasi dengan pihak terkait sehingga memudahkan untuk evaluasi dan pengayaan SDM guru.


Pada akhirnya orgainsasi pendidikan/sekolah yang meningkatkan iklim profesional bagi guru adalah menciptakan lingkungan kerja yang memberikan  emotional ,benefit dan fungsional value  untuk membangun pelayanan prima pendidikan . Sehingga para guru memiliki kecepat-tanggapan dalam melayanai kepentingan terbaik siswa ,costumer resonsiveness,terciptanya iklim kinerja profesional dilingkungan sekolah sebagai gaya hidup,sekaligus membangun citra profesional yang kuat sebagai personality –life style dikalangan guru sebagai brand equity sebuah profesi pendidik.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...