Rabu, 11 Juli 2012

Resep Jitu Perilaku Guru Mendongkrak Prestasi Balajar Siswa


Kank ,bagaimana dengan sekolah kami dalam meningkatkan prestasi belajar mereka  dimana sekolah kami  termasuk sekolah “luar negeri “  yang sebagaian besar   inputnya adalah “buangan” anak negeri ,…?


“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah ,niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam segala urusannya..”. QS Ath Thalaq :4


 Tantangan seorang guru adalah  dapat men triger siswa dengan mutu input yang minim berhasil lulus dengan kompetensi yang memadai,mencetak siswa dari un- credible source menjadi credible.

Kebanyakan para guru membanggakan hasil kerja dengan  ,mutu lulusan nya berpretsasi lantaran input memang sudah sangat memadai. ,,tentu saja jika input nya sudah memadai jauh lebih mudah guru bersangkutan melakukan treatment dibanding dengan mutu input yang serba minim. Jadi berbanggalah jika anda bersama team disekolah itu dapat menciptakan perubahan dalam diri siswa menjadi lebih baik dan lebih maju. Karena pembelajaran  adalah mendatangkan perubahan kepada subjek didik.


Saat menghadapi input yang dianggap minim pedekatan psychological teaching menjadi titik penting karena siswa memang bukan anak yang terbiasa dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi,mereka bukan saja sedikit kesulitan menyerap mata pelajaran namun juga lemah dalam motivasi belajar. Cara terbaik membangkitkan gairah belajar adalah menggali harapan bersekolah sekaligus kecemasan siswa  untuk selanjutnya mengarahkan menuju apa yang ingin diraih ,mengubah prestasi belajar yang semula hanya cita cita menjadi kebutuhan belajar.Sehingga siswa merasa harus berjuang memenuhi kebutuhan belajarnya.Bukan saja prestasi sesaat melainkan menjadi kebutuhan berprestasi ,need of achievement .

Dalam hal ini personal approrach  untuk mengenali motif belajar harus didahulukan sebelum pengajaran materi pelajaran.Disinilah kadang seorang guru enggan melakukan dengan berbagai alasan,tergesa gesa ingin menuntaskan target kurikulumnya,memang inputnya minim sehingga sulit diperbaiki dsb. Padahal sulit men transfer ilmu pengetahuan jika tidak mengetahui kebutuhan belajar siswa.Mereka sering tergesa gesa ,tidak sabar  dan putus asa ,padahal  kemampuan mengenali kebutuhan belajar siswa termasuk kompetensi sosial dan kompetensi pedagogik seorang guru.

Mengubah pola pengajaran konvensional menjadi “consultative – teaching” atau “experiential -learning “,sudah bukan saatnya guru hanya mengandalkan tatap muka atau mengajar  dengan metode ceramah.Hubungan dengan siswa harus  juga dibina melalui pertemuan  diluar kelas dengan lebih lunak .luwes ,persuasif atau komunikatif dalam pertemuan secara langsung atau  pesan singkat yang tematis  melalui SMS,,Blog ,Facebook.Twiter atau email.

Beranilah untuk mengeksplorasi siswa dalam keberbakatannya ,sehingga kompetensi  non akademiknya dapat terakomodasi   menjadi sebuah prestasi yang membanggakan.Prestasi  tersebut dapat  digunakan sebagai sarana meningkatkan rasa percaya diri siswa  sekaligus dapat digunakan sebagai sarana membina kompetensi akademiknya.  Selamat mencoba…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...