Sabtu, 29 Desember 2012

Sekolah "Ramah" Anak Walau Jam Belajar Ditambah (Secara Psikologis),Seri MBS



Kank ,jika ada kemungkinan  tambahan waktu belajar kepada siswa lebih panjang ,langkah apa yang harus kami lakukan agar ,sekolah kami tetap membuat anak anak betah belajar..?




 




 Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. QS At Thalaq 3


Konsep sekolah semestinya sudah harus mengalami redefinisi oleh penyelenggaraannya,dari sekedar tempat kegiatan belajar mengajar menjadi istana pengetahuan siswa sekaligus pembangunan karakter anak. Sehingga anak yang pada dasarnya adalah ilmuwan murni karena besarnya coriousity dan hasrat eksplorasi   dapat terakomodasi oleh kegiatan pembelajaran disekolah bersangkutan.

Inilah beberapa TIP yang bisa anda kembangkan disekolah anda:

Senin, 24 Desember 2012

Membangun Karakter Sopan Santun Di Sekolah .



Mengingat ,sopan santun adalah budaya langkah di kalangan siswa . Maka kami ingin  memulainya  dari kalangan guru dan karyawan ,bagaimana caranya..?










Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Q S Al ‘Ankabut : 2





Karakter sopan santun dideskripsikan sebagai kebiasaan saling menghormati antar warga sekolah ,sehingga tercipta budaya yang tua menyayangi yang muda dan yang muda menghormati yang tua.

Karena itu sopan santun semestinya

Sabtu, 17 November 2012

Cara Mengikis Sikap Mental Guru Senior Enggan Berubah(MBS.)










Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu[788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.

[788] Yang dimaksud ucapan-ucapan yang teguh di sini ialah kalimatun thayyibah yang disebut dalam ayat 24 di atas.


Sebagai Kepala sekolah kadang saya heran dengan para guru senior yang  tidak mau diajak menyongsong perubahan kearah kemajuan sekolah.Bahkan mereka tidak jarang mereka menyombongkan senioritasnya (ego sektoral ),bagaimana saya harus bersikap ..?




Pertanda bahwa mereka mengalami demotivasi atau bahkan menjadi “pengacau” biasanya diawali keenganan untuk berubah,menolak kebijakan untuk perbaikan ,sering telat ,marah bila ditegur ,tidak mau diajak kompromi dan perilaku negatif lainnya.Lebih parah mereka bahkan menjadi contoh negatif  bagi guru lainnya untuk memberontak aturan atau komitmen yang telah dibuat. Komunikasi efektif saya yakin sudah anda lakukan ,namun inilah yang bisa anda lakukan 

Kamis, 01 November 2012

Sistem Koordinasi Terpadu Dinas P& K Jatim (sebuah gagasan)



Kank jumlah guru di Jatim ini kan ribuan ,jumlah cabang Dinas P& K ini mungkin juga puluhan bisakah itu s disatukan dalam  sebuah komponen sistem informasi terpadu..?



Pertanyaan ini sederhana tapi  butuh pemikiran yang mendalam untuk menjawabnya...

Selasa, 02 Oktober 2012

Mau Dibawah Kemana Sisdiknas kita...?



Adakah yang salah dengan sistem pendidikan di negara ini kank,karena makin hari kemorosotan moral makin menjadi jadi...?


Saya pikir ini soal perimbangan  berita saja ,karena keberhasilan dunia pendidikan yang mencetak generasi berdaya saing pun sangat banyak yang belum diberitakan. Namun menurut saya ada beberapa  hal yang harus diperhatikan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Nasional ;

1.       Sistem /kurikulum  pendidikan nasional yang berkesinambungan dan berkelanjutan . Belakangan santer isu dikalangan masyarakat  tiap ganti Menteri ganti kebijakan ganti kurikulum sehingga merepotkan grassroot terutama kalangan guru yang harus menyesuaikan diri dengan kebijakan tersebut. Sementara itu kompetensi yang semestinya dapat dicapai secara optimal menjadi terpenggal penggal.Karena itu  Kementerian P& K harus selalu memiliki responsibility  terhadap arah kebijakannya yang disesuaikan  dan dapat diterjemahkan kedalam kebijakan politik ,perubahan teknologi serta kemampuan masing masing daerah. Serta dapat memacu dan memicu percepatan kompetensi SDM nya terutama guru untuk dapat mencetak siswa berdaya saing global.

2.       Beradaptasi dengan percepatan perubahan Teknologi Informasi dan Komunikasi ,mengingat era digitalisasi dunia internet saat ini sangat mengejutkan dan dapat mengubah perilaku manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Dinas P& K  harus dapat bersinergi terpusat,engagement  dengan sistem informasi yang ada di Kementrian P&K guna  pengembangan research and development ,administration  and learning organization

3.       Dunia pendidikan harus dapat memutus rantai kemiskinan,kebodohan dan kemerosotan moral  ditengah kancah persaingan global . Dunia pendidikan harus dapat menjawab  melalui peletakan strategi kebijakan    dan  solusi  pengembangan  SDM yang dapat mencetak siswa mampu bersaing di jagad internasional  tanpa kehilangan jati diri dan rasa kebangsaan serta nasionalismenya.

Dan anda sebagai warga negara berkewajiban memberikan yang terbaik dari yang anda bisa untuk membentuk generasi yang tangguh di masa depan. 


Senin, 06 Agustus 2012

Cara Mengatasi Komplain dari Orang Tua Siswa,akibat ulah Guru .


Kank ,beberapa waktu yang lalu salah satu guru kami melakukan tidakan tidak terpuji kepada siswa yakni menampar dan menghina siswa ,siswa merasa tersinggung dan melapor kepada orang tuanya.Kami sudah panggil guru bersangkutan dan sudah mengakui ,namun kami belum dapat “kompromi” dengan orang tua siswa dan lagi sepertinya ada pihak ketiga yang sengaja membuat panas suasana. Apa yang harus kami lakukan...?

 فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩) 


 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Qs Ali Imran (3) :159

Untuk menjadikan pembelajaran pada proses kegiatan pendidikan di sekolah  bagi semua pihak,maka sekolah harus berani secara terbuka menyediakan ruang dan waktu bagi “stake hoder” yang merasa dirugikan untuk menyampaikan keluhan ,saran,komplain ,kritikan maupun ungkapan ketidak puasan terhadap layanan atau pun perlakuan dari aparat sekolah. Sekaligus berani bertindak tegas terhadap yang bersalah dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan oleh guru/staff di sekolah bersangkutan ,bukan saja sebagai service recovery melainkan juga memberikan keteladan kepada siswa tentang arti tegaknya sebuah aturan  (value system) secara konsisten. Adapun triknya adalah sebagai berikut:

1.       Akui Kenyataan : mengakui kenyataan bahwa insiden telah terjadi kepada semua pihak terutama yang terlibat akan mengurangi penyerangan ,lantaran jika diingkari dapat dipastikan pihak yang merasa dirugikan agresif untuk terus mencari kebenaran.Sekalipun demikian anda tidak boleh terburu buru dalam menentukan siapa yang bersalah tanpa investigasi yang akurat.

2.       Dengarkan dengan empati :kemampuan menempatkan diri kepada pihak yang dirugikan akan membuat anda memiliki langkah bijak dalam pengambilan keputusan/sikap.Dengarkan dengan tenang pengaduan versi dia walaupun disampaikan dengan emosi, berbicaralah dengan lembut dan tenang , jangan panik ,perhatikan dan analisa  akar permasalahan dari keluhan yang disampaikan. 


3.       Fahami dengan jelas . Tergesa gesa membela diri akan membuat sulit memahami permasalahan yang sebenarnya,sekaligus membuat salah mengambil tindakan dan bisa membuat persoalan bertambah runyam. Fokus pada inti persoalan yang disampaikan,cobalah untuk mengerti kemarahannya dan tunjukkan kapada mereka bahwa anda  menanggapi dan menangani persoalan dengan serius.,Usahakan jangan tersinggung dengan kalimat yang disampaikannya.

4.       Jelaskan duduk persoalannya.Setelah mengevaluasi dan mengklarifikasi persoalan yang sbenarnya,selanjutnya jelaskan kronologi dan permasalahan yang sebenarnya tentang kejadian  yang mengakibatkan terjadinya insiden tadi. Termasuk langkah tegas yang akan anda ambil terhadap pihak pihak yang bersalah. Jangan sekali kali menghina atau menyalahkan siswa yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan karena mereka dalam posisi yang dirugikan.

5.       Meminta maaf lebih mulia. Bagaimanapun juga orang tua siswa adalah mitra dan siswaadalah peserta didik ibarat anak yang patut dilindungi dan diarahkan kepada perbuatan baik.Meminta maaf atas insiden yang dilakukan guru dan telah mengecewakan nya,akan meredakan kemarahan sekaligus mengajak orang tua untuk bergandeng tangan memperbaiki keadaan  akan membuat pihak ketiga tidak dapat menintervensi lebih dalam. Dikarenakan sengketa antara guru vs siswa ,sekolah vs orang tua sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Tidak alasan bagi pihak ketiga untuk ikut campur karena permasalahan sudah terselesaikan.

Memiliki  rasa empati kepada siswa dan orang tuanya akan membuat mereka merasa dihargai dan dihormati kepentingannya. Selamat mencoba...

Kompetensi Sosial Guru Dalam Membina Relasi dengan Stake Holder Sekolah (manj Sekolah )


Kank ,tidak dapat dipungkiri sosok guru merupakan citra yang mewakili citra sekolah mapun citra pendidik secara menyeluruh. Karena itu guru harus dapat menjaga citra dirinya,dalam membina relasi dengan stake holder tentu peran kompetensi sosial guru amat dibutuhkan ,adakah tip sederhana agar guru memiliki kompetensi sosial secara memadai..?.


وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَـٰضِبً۬ا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَـٰتِ أَن لَّآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَـٰنَكَ إِنِّى ڪُنتُ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ (٨٧)  
 
“ Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gela]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim." Qs Al Nabiya’ (21): 87.





Saat ini pemangku kepentingan   /stake holder sekolah   semakin “berdaya’ ,banyak tuntutan ,kritis dan mudah mengadu tanpa krompomi dulu dengan pihak berkepentingan yang bisa menyulitkan guru itu sendiri maupun sekolah. Namun mereka pun juga tidak akan segan memberi pujian ,menceritakan kebaikan sekolah kepada kerabat dan memberi referensi agar orang lain menyekolahkan anaknya disekolah  bersangkutan sampai  terlibat membela kepentingan sekolah secara ihklas. Maka setiap guru harus dapat melayani kepentingan terbaik siswa sepenuh hati sebagai tugas dan tanggung jawab tanpa  keterpaksaan,sehingga stake holder lainnya bersedia memberi dukungan program program sekolah yang berpihak pada kepentingan terbaik siswa.Disinilah peran kompetensi sosial guru dibutuhkan ...

Sedangkan kompetensi sosial  adalah kemampuan pendidik sebagai bagian  dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik ,sesama pendidik ,tenagakependidikan ,orang tua /wali siswa ,masyarakat sekitar dan stake holder lainnya.Kompetensi sosial ini mengedepankan harapan  stake -holder” dalam proses kegiatan pendidikan disekolah bersangkutan.Inilah beberapa langkah yang dapat meningkatkan kompetensi sosial guru :

1.        Ciptakan lingkungan kerja yang Komunikatif  . Seorang guru dapat membangun profesionalitasnya dengan membangun sikap positif diwujudkan dalam kecakapan komunikasi secara efektif , mulai dapat mengkomunikasikan pesan secara persuasif,memaknai pesan secara lisan ,menyampaikan pesan secara konseptual dan terlulis serta da[at mekanai pesan secara tertulis.

2.       Mengembangkan komunikasi efektif dengan stake holder :Guru dapat berkomunikasi secara efektif  dan dapat membangun relasi saling menguntungkan dengan pihak stake holder  ,melalui efektifitas komuniasi verbal maupun tertulis. Termasuk menggunakan media ICT sebagai sarana edukasi,komunikasi,promosi dan advokasi kepada masyarakat luas.

3.       Building relationship dan bekerjasama  ,memiliki semangat dan gairah membina hubungan saling menguntungkan dengan stake holder dengan prinsip  mengembangkan hubungan saling menhormati ,keterbukaan  dan  berazas ;asah,asih ,asuh . Kerja sama terjalin jika terbentuk kepercayaan ,karena itu guru patut membangun  integritas diri  agar muncul trust dari stke holder. Adapun integritas guru tercermin dari kemampuan guru dalam mengelola keterandalan dan kredibilitas utama dalam pelayanan prima pendidikan .

Pada akhirnya kompetensi sosial guru tercermin dalam perilaku;menghargai diri sendiridan menghormati orang lain ,memiliki komitmen dan beertanggung jawab ,keterbukaan ,kemauan untuk berpartisipasi tanpa hasrat mendominasi ,percaya kepada orang lain dan memiliki rasa percaya diri. Selamat mencoba....!


 

Senin, 30 Juli 2012

Menghindarkan Keluh Kesah pada Diri Guru


“Kank ,tuntutan guru  agar mereka dapat melayani siswa secara optimal.Sering ditanggapi para guru dengan keluh kesah.Padahal membela kepentingan terbaik siswa adalah tanggung jawab kita semua para guru. Sebagai kepala sekolah kami ingin tips singkat dari kank hari  mengajarkan kepada guru untuk tidak hanya pandai berkeluh kesah ...”

Dari Abdullah bin Mas’ud ,ia berkata kepada para bapak tentang bagaimana memperlakukan  anak anak anak mereka: “biasakanlah mereka dengan perbuatan baik karena sesungguhnya kebaikan itu dengan membiasakannya”. (At –Tarbiyah An –Nabawiyah lit-Thifli )


Keluh kesah adalah kebiasaan yang sudah meng “akar” dikalangan guru disekolah anda ,mereka lebih terfokus pada pesimisme ,daripada apa yang semestinya bisa dilakukan. Termasuk sebagian orang yang berkeluh kesah  biasanya hanya bisa menemukan ‘kekurangan/kekecewaaan pada diri sendiri. Terlebih  lagi jika mereka diajak untuk menghadapi perubahan aktivitas yang mengganggu zona nyamannya ,she need to understand that frustration and weariness are to be expected when learning new things. Namun bukan berarti tidak bisa berubah,sebagai kepala sekolah anda memiliki kewenangan sistem dan pendekatan pribadi untuk memunculkan kebiasaan baru.


1.       Tentukan  manfaat sasaran pelayanan prima pendidikan bagi pribadi guru dan kepentingan terbaik siswa. Ambil contoh melayani siswa  dengan ketulusan akan membuat siswa menghormati dan  mentaati perintah guru sekaligus guru bersangkutan bakal menjadi pembicaraan siswa antar sesama teman,orang tua dan masyarakat.Sampaikan kepada guru yang  bersikap pesismis dan berkeluh kesah tidak akan menyelesaikan masalah bahkan hanya akan membuat siswa menjadi tidak simpati dan menghormati gurunya.Jika memang masih sulit berubah ajak guru bersangkutan berbicara dari hati kehati ,(persuasive approach)   untuk menyampaikan  apa yang mereka kehendaki   ...?”,sekaligus mempertanyakan sampai kapan ia harus terus menerus berkeluh kesah..?”

2.       Ajaklah para guru melihat akar persoalan dari kacamata yang lebih luas  secara realistik dan logis,agar bisa melihat bahwa  persaoalan yang dihapadi tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan keluh kesah.Uraikan persoalan persoalan yang mereka lihat,dengar dan rasakan menjadi rencana tindakan mengatasi masalah,selanjutnya berikan motivasi dan keteladanan agar mereka mencurahkan energi dan perhatian untuk berfokus pada kompetensi melayani kepentingan terbaik siswa secara tulus dan senang hati.

3.       Penghargaan dan pengertian sebagai bentuk manifestasi kebutuhan untuk sense of recognation dari para guru. Dalam pengabdian nya sebagai guru tentu tidak hanya cerita kepedihan dan ketidak berhasilan dalam mengatasi siswa yang bermasalah yang dihadapi guru ,melainkan juga momen momen bahagia yaitu guru berhasil mencetak siswa berprestasi.Maka jangan lupa ucapan terima kasih atas keberhasilan guru menyelesaikan masalah siswa dalam acara upacara maupun rapat,sehingga guru bersangkutan merasa dihargai upayanya dan diakui keberadaan nya.

4.       Bangun suatu kebiasaan baru yakni  satu tim untuk saling mengingatkan jika ada anggotanya yang mengalami “demotivasi”  dan mulai berkeluh kesah,sehingga mekanisme kontrol untuk tidak mengeluh sebagai kebiasaan bisa dihindari.Buatlah semboyan atau ritual setiap pagi untuk mengatakan Aku Bisa! guna menepis perasaan tidak berdaya dan budaya keluh kesah.

Sebagai  Kepala sekolah anda adalah seorang leader yang harus menjadi modelling  the way bagi guru dan staff anda  bahwa anda adalah sosok yang energik dan konstruktif dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.  Selamat Mencoba ...!

Senin, 23 Juli 2012

Seni Mengelola Dedikasi dan Loyalitas Guru ...


Kank ,sebagai kepala sekolah saya sering prihatin dengan loyalitas dan dedikasi guru terhadap kinerjanya walaupun mereka sudah  meningkat “kesejahteraannya ‘. Namun sikap – mentalnya  dalam menjalankan tugas profesionalitasnya tetap saja tidak mengalami peningkatan.Adakah tip sederhana meningkatkan loyalitas mereka terhadap pelayanan pendidikan...?


“Dan (ingatlah ),ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa  kalimat (perintah dan larangan ) ,lalu Ibrahim menunaikannya .  Allah berfirman ,Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia .”Ibrahim berkata ,(dan saya mohon juga) dari keturunanku ‘. Allah berfirman : Janjiku (ini) tidak mengenai orang ornag yang zalim” . Qs Al Baqarah :124


“Setiap perbuatan tergantung dari niatnya ,dan mereka hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya”. Begitulah sabda Nabi SAW yang kita hafal dengan sangat baik. Artinya loyalitas dan dedikasi sesorang dalam bekerja sangat bergantung dari motivasi kerjanya.Menggunakan teori   Reichhled  dalam bukunya Loyalty Effect  ada  empat tipe  loyalitas :

Pertama ; Loyalitas kosong ,pelanggan  dikatakan tidak punya loyalitas sama sekali jika tak mencari nilai apapun diluar kebutuhan sesaatnya.Seorang guru tidak memiliki loyalitas dan dedikasi karena tidak dapat menghayati kebermaknaan hakekat  pendidik dalam profesinya, meraka hanya berpikir akan menjalankan tugas jika ada uang nya.

Contoh sederhana seorang  guru enggan melakukan tugas tambahan, mengantar siswa melakukan lomba kompetisi atau mengurus kelengkapan administrasi sekolah kepada dinas terkait jika tidak jelas berapa uang saku yang didaptnya. Alhasil bisa saja pekerjaan menjadi tidak optimal ataupun jika seselasi pasti akan berisi banyak keluhan .

 Saran saya ,Menghadapi perilaku seperti ini seorang kepala sekolah harus dapat memberikan teladan arti loyalitas dam bentuk perilaku nyata,baik keterbukaan dalam keuangan ,azas keadilan dan membantu kesulitan guru dalam admistrasi pendidikan tanpa pamrih. Sehingga guru merasa bahwa loayalitas dan dedikasi bukan sekedar kewajiban namun sebagai bagian dari sistem pelayanan.

Kedua ,Loyalitas Inersia ,loyalitas yang dikarenakan sekedar menjalankan kewajiban.Seorang guru menjalankan tugasnya hanya sebatas menjalankan tugas administrasinya sebagai guru datang ,menuliskan renvcana pembelajaran ,mengajar dikelas menuliskan laporan dan tugas administratif lainnya. Yang penting hari itu sudah datang memenuhi kewajiban menjalankan tugas mengajarnya.

Tugas kepala sekolah harus mampu menjadi seorang mentor dan motivator  agar guru bersangkutan meningkatkan layanan pendidikannya dari sekedar  mekanistik menjadi emotional attachment terhadap kepentingan terbaik siswanya. Keteladanan kepala sekolah dalam memperjuangkan prestasi serta kebutuhan belajar siswa harus dapat dilihat sebagai contoh yang menyenangkan bagi guru bersangkutan.

Ketiga,loyalitas laten,seorang guru mempunyai pandangan positif akan tugasnya tetapi penentu dedikasi dan loyalitasnya lebih bersifat situasional ketimbang emosional .Seorang guru bisa bersemangat belajar jika tunjangan kan segera cair,sarana dan prasaran amat mendukung ,input siswa sangat berkualitas ,sehingga muncul kebanggaan mengajar di sekolah bersangkutan. Demikian juga sebaliknya guru bersangkutan akan mengalami demotivasi bahkan frustrasi jika mengajar ditempat dengan kondisi sebaliknya.

Menyikapi hal seperti ini Kepala Sekolah patut membangun team yang solid terutama menciptakan tumbuhnya sense of ownership  guna mengahadapi tantangan yang dihadapi secara bersama .  Kemampuan meyakinakan dewan guru bahwa keterbatasan bukan kendala diwujudkan dengan berupaya den bekerja sama dengan berbagai institusi dan stakeholder  lainnya  yang mendukung program kemajuan sekolah  adalah ketrampilan yang tak boleh dilupakan.


Keempat loyalitas premium , diwujudkan dengan perilaku guru setia menjalankan tugas dengan tulus ikhlas taa pamrih ,mereka tidak hanya terjebak dalam rutinitas mengajar melainkan juga memperhatikan kepentingan terbaik setiap  perkembangan individu siswa utamanya dalam hal motivasi belajar.Mereka bahkan dengan bangga merekomendasi saudara dan rekan terdekatnya untuk masuk disekolahnya karena kepuasan atsa layanan pendidikan  terbaik disekolahnya.

Jika sudah memiliki  dewan guru yang ber loyalitas premium maka kepala sekolah berkewajiban sebagai fasilitator yang memfasilitasi ide – kreatif dari setiap guru disekolah bersangkutan menjadi program kegiatan pembelajaran yang meningkatkan life skill siswa . mengingkat motivasi guru yang sudah merasa bangga dan bermakna di tempat kerjanya memiliki motvasi  beraktualisasi diri bukan sekedar memenuhi kebutuhan dasar fisik saja.  

Loyalitas dan dedikasi guru bukan hanya persoalan manajemen kedisiplinan dan peningkatan kesejahteraan melainkan kesadaran akan filosofi dasar kependidikan yang tercermin secara langsung dari ucapan dan tidakan guru dalam  perilaku keseharian terutama membela kepentingan terbaik siswa.

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...