Selasa, 28 Februari 2012

Pengembangan Model Silabus (refleksi dari Workshop Model Silabus KTSP/RPP SD yang diselenggarakan Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, 27 Februari-29 Februari 2012)


Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( Q. S. Mujadalah {58} : 11 ).








Untuk menyelaraskan  visi,misi serta sasaran strategis  penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah ,maka penyusunan silabus semestinya mengubah orientasinya dari Kegiatan belajar mangajar  berbasis  pengajaran menjadi KBM berbasis “keterlibatan siswa/pembelajaran “. Metode pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada kepentingan terbaik peserta didik.

 Model Pengembangan Silabus yang disusun oleh  guru /kepala sekolah untuk perencanaan,pelaksanaan dan penilaian hasil belajar  oleh pendidik  terhadap kegiatan pembelajaran siswa ,dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil prestasi blaar siswa.

Dengan memiliki Modesl Silabus yang aplikatif sesuai dengan kebutuhan kompetensi  di wilayah kerja masing masing sekolah diharapkan menghasilkan proses kegiatan belajar yang dapat membangkitan semangat belajar siswa,prestasi akademik dan non akademik ,pengembangan rasa percaya diri siswa,daya saing yang secara kasat mata  (tangible) dicirikan    oleh kualitas akademik,moralitas ,akhlak ,kepribadian ,daya inovasi dan kreatifitas yang tinggi.



Menjadi sekolah yang selalu  berada digaris depan sains,teknologi,olah raga,seni ,dan religi melalui peran aktif guru (utamanya) dalam memajukan ilmu dan mengembangkan pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan potensi  akademik dan talenta  anak bangsa .menjadi institusi sekolah  yang dapat mendorong kepedulian dan keterlibatan masyarakat melalui pelayanan prima pendidikan.

Model pengambangan Silabus diharapkan dapat terciptanya” creative knowledge community’ dikalangan warga sekolah sehingga dapat tercipa prinsip  budaya membangun karakter meliputi karakter religi  (trust in God) ,kreatif ,gemar belajar dan bertanggung jawab. Serta karakter budaya bangsa yang ingin dikembangkan di sekolah bersangkutan.Untuk itu dibutuhkan “CITI” yaitu Commitment ,Innovation ,Team Work dan Integrity .


Commitment

Yang paling penting dari penyusunan silabus dan RPP adalah komitmen untuk menjalankannya secara bersungguh sungguh.  Sehingga dalam melaksanakan tugas mengajar seorang guru diharapkan dapat memiliki konsistensi dalam membuat persiapan mengajar sesuai standar,ketrampilan melaksanakan kegiatan /proses belajar –mengajar ,konsistensi dalam melaksanakan pengolahan ,analisa dan penilaian hasil belajar peserta didik.

Innovation


Kecakapan guru untuk memprakarsai suatu kegiatan yang dapat menciptkan iklim pembelajar yang menyenangkan ,kreatif dan membuat siswa betah serta semangat  belajar. Merupakan sifat inovatif yang dimiliki guru dengan mengembangkan kemauan untuk menggunakan sumber lingkungan sekitar sebagai sumber dan bahan belajar siswa.




Team Work

Kemampuan kerja sama tim   dibutuhkan terutama dalam menyusun kalender pendidikan disekolah bersangkutan,bukan hanya urusan jadwal tetapi juga “porsi menu “  kegiatan belajar siswa yang pas ,tidak tumpang tindih dan  tidak membebani  proses belajar siswa. Disamping  seorang guru diharapkan berbagi kegiatan organisasi KKG,atau non profesi untuk  berbagi pengetahuan,pengalaman dan solusi.


Tujuan dari team work yang solid adalah untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi diantara rekan guru,membangun pengetahuan dan ketrampilan baru ,menghindari keslahan prespsi dan mengembangkan talent yang dimiliki masing masing guru disekolah bersangkutan.


Integrity

Integritas guru tercermin dari pengelolahan pelaksanaan tugas yang dijalankan guru secara sistematis dan aplikatif tercermin dari  penguasaan materi pelajaran,ketepatan pemilihan penggunaan materi mengajar dan ketepatan pemilihan metodologi  serta alat alat peraga ,alat evaluasi serta media pembelajaran yang tepat.

Kemampuan guru dalam manajemen kelas terutama komunikasi dan interaksi di kelas sehingga tercipta suasana pembelajaran.memiliki tanggung jawab dan komitmen terhadap tugas ,kemauan untuk memotivasi siswa agar mencapai prestasi sesuai talent yang dimiliki siswa  adalah tuntutan integritas terhadap guru.


Pengembangan Model Silabus dan RPP bagi guru diharapkan mampu meningkatkan prestasi pendidikan yang menunjukan hasil nyata berupa keajuan dan peningkatan prestasi siswa .Kompetensi guru dapat dilihat dalam pembaruan pembelajaran,bimbingan,penemuan /pengembangan ICT.Guru memiliki karakter ahlak mulia sesuai nilai nilai luhur budaya bangsa. Guru  yang berwawasan pendidikan dengan paradigma baru pembelajaran ,transparan,demokratis,akuntabel.Sehingga menjadi teladan  yakni menjadi panutan oleh siswa  , sesame rekan  guru,masyarakat sekitar dan stake hoder lainnya.  

Rabu, 22 Februari 2012

Keunggulan Program dan Perilaku Siswa Sebagai Daya Saing Sekolah (Evaluasi Diri Sekolah /EDS)


Keunggulan Program dan Perilaku Siswa Sebagai Daya Saing Sekolah (Evaluasi Diri Sekolah /EDS)




“ Kami mencatat apa  saja yang telah mereka lakukan dahulu dahulu dan apa saja yang merupakan bekas dari amal amalnya itu”. Qs Yasin :12

Dekade  tahun 70an  siswa bersekolah tidak neko neko ,artinya pembelajaran lebih banyak pada teacher centered  sehingga dalam menyusun rencana pembelajaran lebih mudah. Ketika itu  kondisi sekolah lebh dimudahkan dengan upaya  bagaimana siswa giat belajar tanpa berpikir pengaruh media informasi yang gencar menyerbu benak siswa dan mewarnai tingkah lakunya. Maklum disaat itu tidak sepesat tahun belakangan ini.

Saat ini penyelenggaraan kegiatan sekolah  harus dianalisa  potensi yang dimilikinya dengan keterbatasannya. Arti potensi yang dimiliki bukan sekedar sarana , prasarana,serta bangunan fisik semata.Melainkan juga perilaku siswa siswinya didalam sekolah dan dilingkungan masyarakatnya.Mengingat proses pendidikan adalah menumbuh kembangkan karakter siswa.


Di era serba canggih dengan kehidupan carut marut begini keberhasilan sekolah adalah komparasi antara proses kegiatan penyelenggaraan pendidikan dengan perilaku siswa dilingkungannya. Sebuah sekolah bisa saja bangga dengan aneka kegiatan akademik dan non akademik yang beragam dan telah berpengalaman . belum tentu merupakan keunggulan sekolah. Apabila siswa siswi terlibat ,trafficking,tawuran,narkoba,pornografi,criminal dan sebagainya.Sehingga berita “kelakuan siswa siswi sekolah bersangkutan tersebar kemana mana..jadi keunggulan sekolah bukan terletak pada fasilitas dan aneka program pembelajarannya sifatnya menjadi relative tergantung dengan bagaimana cara memandang makna sekolah.

Keunggulan Program dan Perilaku Siswa

“Tidak halal bagi seorang yang menjual barang dagangannya melainkan ia harus menunjukan celanya. Tidak halal pula bagi orang yang mengetahui adanya cela dalam dagangannya itu melainkan ia harus menjelaskannya”. HR Hakim dan Baihaqi




Jadi dalam pengelolaan    sekolah dengan Manajemen Berbasis Sekolah “Keunggulan Program “ dan Perilaku siswa adalah  dua elemen yang harus diakui secara jujur.Artinya anda sebagai guru atau kepala sekolah hanya berbangga dengan aneka program dan prestasi segelintir siswa saja  dari sekolah anda dengan hanya melihat dari sisi internal.Disinilah dibutuhkn kebesaran hati anda untuk menerima kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki.

Keunggulan program harus didesain sesuai kebutuhan belajar serta talenta siswa.Sehingga siswa bisa memanfaatkan aneka program  akademik  & ekstrakurikuler secara berkesinambungan sesuai bidang minat yang dimilikinya.Sehingga siswa merasa betak melakukan aktivitas kegiatan disekolah sehingga mencapai prestasinya.Dengan demikian tidak ada celah bagi siswa untuk membuang buang waktu untuk kegiatan yang tidak bermanfaat apalagi yang merusak diri sendiri.


Ambil contoh sekolah yang menggunakan ekstrakurikuler olah raga sebagai sarana meningkatkan semangat belajar siswa. Siswa diberi kesempatan berolah raga sampai mengikut dan menjadi juara berbagai kompetisi regional,nasional dan internasional ,Prestasi yang diraih siswa akan membuat siswa percaya diri dan memiliki harga diri sehingga lebih mudah bagi sekolah memberikan motivasi untuk disiplin maupun   berprestasi dibidang akademik…”masak juara nasional masih suka telat masuk sekolah padahal kan tidak ada event ”.Siswa yang sudah meraih berbagai prestasi akan memperbaiki perilakunya.

Sebaliknya jika siswa yang “bermasalah “ selalu disudutkan dan dilable maka makin bandel dan makin tidak terkontrollah perilakunya.Karena merasa diserang akhirnya  agresif digunakan sebagai bentuk mekanisme mempertahankan diri.

Jadi dalam menganalisa keunggulan sekolah erat kaitannya dengan analisa program kegiatan sekolah-prestasi yang diraih dan perilaku siswa dengan mengamati perubahan sikap keseharian  dan dampaknya pada pembentukan karakter siswa . Mulai lah dari bagaimana sikap guru memperlakukan siswa karena perlakuan guru kepada siswa menentukan respon siswa terhadap perilakunya. Jika guru dapat mendatangkan rasa aman ,security feelling bagi siswa siswa akan lebih mudah patuh.Rebutlah hati siswa sebelum menggiringnya patuh untuk berbagi kegiatan.

Setelah itu baru anda dapat merancang strategi program ”pendidikan” yang tepat dengan melihat aneka godaan yang mengancam siswa.Mulai bertanya.mendengarkan berbagai macam " curhat" siswa dengan aneka permasalahan serta trend gaya hidup yang melanda  siswa,supaya anda bisa merancang kewaspadaan dan alternative kegiatan yang dapat mengakomodasi kegiatan yang disukai mereka. Daripada sekedar memaksa siswa ikut kegiatan yang tidak diminatinya dan belum tentu siswa mengikutinya secra suka rela dan sungguh sungguh. Bisa berakibat pada perilaku “penolakan atau agresif pasif dan  tidak bahagia disekolah. Siswa  bisa bertambah “nakal..!”




Kepala sekolah bersama team guru / team evaluasi diri sekolah memiliki kemampuan menyusun konsep konsep  perencanaan kegiatan pembelajaran yang inovatif  implementatif dan bermanfaat,serta evaluasi dinamika perkembangannya. Menciptakan iklim , budaya sekolah yang  kreatif dan kondusif bagi pembelajaran siswa diwujudkan dengan ;prestasi –prestasi yang diraik isiswa dalam akademik maupun non akademik,terobosan baru dalam metode pembelajaran yang membuat siswa bergairah belajar dan meningkatkan daya juang siswa untuk melakukan berbagai macam  kegiatan kreatif -inovatif guna mengasah leadership skill dan life skill siswa sesuai masing masing  daerah kabupaten kota.


Perubahan paradigm mengajar menjadi mendidik siswa adalah strategi yang tepat dalam membentuk karakter siswa.Di abad 21 ini ,perubahan adalah kunci menuju kesuksesan dan  peningkatan daya saing sekolah.




Minggu, 19 Februari 2012

Sekolah Mahal Kian Dikejar (Brand Image Strategic)


“Hai orang orang yang beriman ,bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah tiap tiap diri memperhatikan apa yang dikerjakan untuk esok”.Qs al Hasyr :18





Bahkan sebelum penerimaan siswa baru resmi diumumkan sekolah sekolah mahal sudah banyak diburu orang tua peserta didik ,mulai dari tingkat SD sampai SMA.Mengapa bisa begitu..?Orang tua berasumsi sekolah mahal menjanjikan mutu pendidikan yang dibutuhkan bukan hanya mencetak lulusan dengan hanya prestasi akademik dan berdaya saing  bagus namun akhlak dan kepribadian. Setidaknya  komponen pembentukan sikap itu sebagai nilai unggul  yang selama ini dijanjikan sekolah bersangkutan. Tercermin dari muatan lokal yang dijadikan “kurikulum disekolah” itu.Dan memang semestinya  biaya pendidikan tidak murah ,apalagi berharap zero budget ,high impact…!


Sekolah dapat menangkap peluang “kecemasan” orang tua akan masa depan anaknya, terutama kalangan SES menengah atas yang beranggapan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan anaknya.Mengingat saat ini perilaku dari manusia ,dari anak sampai orang dewasa mengkhawatirkan banyak pihak orang tua tentu saja menghindari “Inciting Accident” yang menimpa anaknya dengan memberikan pendidikan yang bermutu. Orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang memiliki prestasi dan ketrampilan yang memadai  terlebih lagi menginginkan anaknya memiliki akhlak yang bagus dan berkarakter. Baik selama  menjalani proses pendidikan sampai kelak setelah lulus.


Sekolah mahal tidak hanya membangun brand nya dengan pasang spanduk dan sebar brosur atau bekerja sama dengan sekolah sekolah calon siswanya saja. Melainkan sudah menetapkan visi dan misi sekolahnya menjadi branding strategic yaitu secara mempunyai positioning  dalam mengkomunikasikan kegiatan disekolah bersangkutan. Sekolah yang mencetak siswa cerdas ,berakhlak dan berdaya saing global lengkap dengan bukti fisik deretan prestasi siswa siswinya dan foto foto kegiatan yang memperkuat postioningnya . Sehingga “pasar” yang dibidik dapat membedakan ,differentiation  sekolah bersangkutan dengan sekolah lain dari sisi mutu keunggulan proses kegiatan belajarnya maupun mutu kelulusannya.

 Integritas Sekolah adalah bukti bukan sekedar slogan !


“Dan Penuhilah  janjimu kepada Ku, niscaya Aku memenuhi janji Ku kepadamu dan hanya Ku lah kamu harus takut dan tunduk”. QS Al Baqarah 40.

Sekolah yang sudah dipersepsi mahal dan bermutu  harus membuktikan integrity nya bahwa yang dijanjikan bukan obral janji melainkan benar benar konsisten membuktikan semua janjinya. Mengingat “konsumen” pada level ini sangat kritis dan sensitive. Jika sekolah ingkar janji gaungnya pasti tersebar kemana mana,jadi sekolah harus dapat menggunakan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mengandalkan pelayanan prima.” Membuktikan janjinya ,melampui harapan konsumen,bukan sekedar slogan …!”. Dengan demikian sekolah bersangkutan akan memiliki brand image yang kuat.


Ketika isu sekolah gratis bergulir disekolah sekolah yang mendapatkan dana bantuan operasional sekolah dari banyak kejadian justru menurunkan tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk peduli pendidikan anaknya. Keluhan beberapa kepala sekolah saat ini adalah orang tua menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah sementara orang tuanya sendiri “ bermasalah”.

Namun bagaimana dengan sekolah sekolah “mahal ‘itu. Lantaran mereka  ber biaya secara mandiri    sehingga mereka dapat menjalankan MBS secara optimal dan tidak takut dengan segala rambbu –rambu larangan untuk mengembangkan kegiatan  sesuai harapan dan keinginan para orang tua. Orang tua akan senang hati mensupport biaya dan pemikiran untuk kepentingan terbaik anaknya.

Sekolah sekolah ini bukan hanya mengandalkan kegiatan akademik saja ,tidak hanya diposisikan sebagai  tempat siswa mempelajari mata pelajaran tapi sudah di “terjemahkan” sebagai “laborotarium perilaku”. Para orang tua mengikuti setiap proses kegiatan pembelajaran anaknya secara sistemik dan periodik  dengan melihat perilaku anaknya di rumah ucapan,tindakan,cara berkomunikasi,ketaatan beribadah,dan tentu saja  prestasi belajarnya. Karakter mandiri ,bertanggung jawab dan religi terlihat nyata melekat dalam perilaku keseharian anak.

Indikator berbasis karakter yang terlihat nyata ini harus konsisten terus dikembangkan sebagai upaya autentic yang  dikenali para orang tua siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Diskripsi dari karakter yang dipilih sebagai visi dan misi ,harus dapat diterjemahkan ,clarification  menjadi indikator sekolah dan indikator kelas yang terimpementasikan dalam proses kegiatan proses belajar mengajar.Pengkondisian siswa untuk dapat terbiasa berperilaku seperti yang di ingikan sekolah harus dapat dirasakan peserta didik sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga siswa menjadi betah dan menyukainya.Sekaligus menjadi pedoman perilaku yang mengkristal dalam dirinya ,internalization.


Sekolah yang dipersepsi dapat meningkatkan mutu kehidupan anak secara menyeluruh ,kognitif,emosi ,fisik dan sipiritualitas anak harus memberi kesempatan kepada siswa dan orang tuanya untuk melihat ,merasa dan mengalami proses kegiatan pembelajaran sesuai slogan yang telah dijanjikan. Kalau konsumen pendidikan tidak dapat menemukan janji itu dalam bukti maka sekolah bersangkutan hanya akan dikenal high budget and low impact,bayar mahal hasilnya payah..!

Pelayanan Prima Pendidikan


“Celaka bagi orang orang curang . Apabila ia menerima takaran dari orang lain (untuk dirinya) meminta supaya dipenuhi tetapi apabila menakar atau menimbang untuk orang lain suka mengurangi”.QS Muthaffiffin :1-3



Lantas bagaimana sekolah yang tidak mahal dan sudah dibiayai pemerintah (BOS) apakah mereka boleh seenaknya tidak menjaga mutu ,tentu tidak… !mengingat pendidikan  akhlak dan membangun karakter tidak selalu identik dengan pembelian segala macam sarana dan media belajar .Maka sudah semestinya  berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaiknya untuk siswa,mengingat gaji guru PNS yang tersertifikasi bisa saja melebihi gaji guru sekolah mahal itu. Atau paling tidak guru yang yang memiliki dedikasi tinggi pasti tidak akan membiarkan ada generasi yang hilang,lost generation akibat tidak mendapatkan pendidikan yang memadai


Guru disekolah negeri atau sekolah swasta yang tidak mahal harus dapat menunjukkan karakter sebagai seorang yang penuh kasih sayan,g care-giver. Karakter guru yang menyayangi siswa sebagai anak bangsa yang perlu dikembangkan untuk menjadi generasi pemimpin masa depan.  Dengan menjadi guru yang menyayangi peserta didik dan dicintai siswa nya ,siswa akan ‘memaafkan ‘ segala keterbatasan sarana dan mungkin kemampuan guru yang belum media dalam mentransfer ilmu. Bukankah cinta itu lebih mudah memafkan..meskipun bukan berarti anda boleh berleha leha tidak mengembangkan diri.

Wujud  dari kasih sayang guru tercermin dari kemauan mendidik siswa tanpa pamrih dan mau membimbing siswa sesuai dengan talenta dan kompetensinya.Kemauan untuk menggunakan sumber lingkungan sekitar sekolah secara inovatif dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Dengan menyayangi siswa, siswa akan lebih  mendengarkan dan mentaati perintah gurunya lebih mudah bagai guru untuk mengkondisikan perilaku dan semangat belajar siswa. Ketika siswa berhadapan dengan berbagai godaan yang dapat merusak pembentukan karakternya siswa bersangkutan akan selalu ingat pesan gurunya . Sehingga dirinya dapat mengendalikan diri untuk tidak terjebak dengan berbagai perbuatan yang dapat mengecewakan orang tuanya. Jadi tidak ada lasan bagi sekolah yang tidak mahal untuk tidak bermutu…!

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...