Sabtu, 31 Maret 2012

Strategi Diferensiasi Pemasaran Sekolah (swasta),Jangan Asal Beda…!


Sekolah Kami memiliki misi untuk ramah anak,dengan meletakkan posisi sebagai mitra belajar,berfokus pada keberbakatan  anak .kami sudah komunikasikan lewat spanduk dan baliho sekolah.Namun mengapa  sekolah kami tiap tahun hanya mendapatkan kurang dari dua kelas..?



Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar proses untuk satuan pendidikan dan menengah di tetapkan melalui Permendiknas nomor 41 tahun 2007.



Banyak sekolah membedakan  (differentiation ) dirinya dengan mengambil posisi unik “nilai “yang ingin ditawarkan. Bahkan mereka beranggapan sekolah yang “bermutu” tinggi menurut versinya bisa menarik siswa…padahal tidak selalu demikian sangat bergantung dengan kebutuhan belajar dan daya saing siswa..

Namun ada baiknya mengenali ragam sekolah dalam memperkenalkan Diferensiasinya..

Banyak yang salah persepsi tentang diferensiasi ,sekolah beranggapan pokoknya asal beda saja pasti dikenal orang sehingga mereka tertarik.Bahkan yang lebih parah jika untuk bisa dikenal merekan menggunakan “Strategi- harga”,murah,gratis ,bebas biya segala macam. Mereka beranggapan bahwa dengan biaya murah dan gratis akan banyak peminat,bisa saja ya…namun dari segment masyarakat yang mana..?. Sehingga berpengaruh kepada mutu input dan orangtua siswa,disamping persepsi gratis dan murah ,diindentikan dengan pelayanan yang” murahan…”. Apalagi jika mind set guru terbangun  untuk tidak memberikan mutu pelayanan yang baik lantaran merasa siswa membayar murah atau gratisan…

Pada sekolah yang ngotot mempertahankan “keunikan “ sekolahnya ,namun tetap tidak dapat menambah peminat  Biasanya mereka ngotot beranggapan program pembelajaran yang dijalankan “lebih baik” dari sekolah yang lain dan berkualitas. Bahkan,saking yakinnya mereka bertahan dengan prinsipnya  dan mencoba menyakinkan “calon konsumen” bahwa sekolahnya lebih bermutu daripada sekolah lain.Padahal belum terbukti siswa siswi berhasil meraih prestasi ataupun alumninya dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan. Ditambah lagi kemungkinan lulusan tidak dapat memperdalam atau mengembangkan”keunikan’ yang sudah didapat dari sekolah itu.


Saat ini masyarakat  bukan hanya berpikir asal sekolah ‘unik “  dengan biaya yang memadai saja yang dicari,namun juga membutuhkan biaya yang memadai ,mutu pelayanan prima ,bukti nyata dari hasil proses  kegiatan pembelajarannya dan pengalaman menyenangkan selama siswa belajar disekolah bersangkutan,serta citra sekolah yang kuat.

Dengan kata lain sekolah bisa memberikan ‘value” kepada siswa /orang tuanya melalui biaya yang dikeluarkan dibandingkan manfaat yang diterimanya.
Jika siswa dan orang tuanya merasakan mutu pelayanan dan manfaat yang diterima melampaui harapannya maka biaya tidak menjadi persoalan. Bahkan dengan senang hati mereka akan “mempromosikan “ sekolah anaknya kepada rekan dan handai taulan.

Bagi sekolah yang ingin mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah berdasarkan keunikan pelayanan yang  menjadi visi dan misi sekolahnya,bukan hanya harus berfokus kepada yang lebih baik dari sekolah lain,tetapi menyajikan sesuatu yang berbeda dan dapat memberikan hasil nyata. Yaitu memberikan mutu layanan yang berbada tanpa harus berpikir murah –murahan.Ambil contoh sederhana jika sekolah pada umumnya menjalankan kegiatan pembelajarannya berdasarkan standar yang telah ditentukan ,sekolah kami menambahnya dengan keunikan yang kami miliki ..setiap siswa bisa mengembangkan segala macam bakatnya…sampai berprestasi..!



Yang terjadi dengan “keunikan ‘ dari sekolah anda sehingga belum dapat  direspon pasar ,lantaran anda memaksakan program yang dianggap masih belum jamak di kalangan masyarakat. Ditambah lagi belum ada sekolah sejenis pada jenjang berikutnya ,sehingga siswa akan kesulitan dalam mengembangkan potensinya.


Untuk mulai  membangun ekuitas  merk sekolah anda,mulailah juga mengikuti standar pendidikan pada umumnya selanjutnya jadikan program yang anda “unggulkan” sebagai program tambahan ,Sehingga secara umum siswa memiliki kemampuan akademik memadai juga memiliki ketrampilan yang kelak bisa dikembangkannya sendiri,selamat berkarya…!


2 komentar:

  1. alhamdulillah dpt ilmu banyak... ingin rasanya saya bisa berdiskusi dan berbagi dengan Anda karena problem d sekolah kami dan yg sdh kami lakukan benar2 sama dngn tulisan diatas. Pemahaman saya tentang diferensiasi selaras dg sindiran yg anda tulis. Msh sangat sempit. Kiranya dpt berdiskusi akan sangat bermanfaat buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. senang sekali Bapak berkenan membaca tulisan saya, monggo kalau ingin sama sama belajar Bapak bisa bergabung dengan instagram saya @kankharisantoso atau ingin menyaksikan video keunikan dan keunggulan sekolah dari beragam jenjang melalui youtube: kank hari ragam pendidikan . Terima Kasih Semoga bermanfaat

      Hapus

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...