Rabu, 14 Maret 2012

Saatnya Membangun Budaya Dan Karakter Gemar Belajar bagi Guru . Learning Culture Development


Case Study

“ Saya menjadi heran sejak peningkatan kesejahteraan guru meningkat  dengan sertifikasi  mengapa tidak diiringi dengan mutu kinerja guru ,dan keadaan ini juga diakui Kemendikbud sendiri ,padahal kan niat awalnya adalah untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia…!,Kata sebagian  Wali murid Sekolah  Negeri .








Strategic  Approach



“Learning culture is professional teacher  with the skill that enable one to improve one’s performance in existing and how these may need to be developed…the new knowledge ,experiences attitude and values  which an individual a better person “.

Mengingat system penjaminan mutu pendidikan didefinisikan sebagai kegiatan sistemik terpadu oleh satuan Program  Pendidikan ,penyelenggara pendidikan pemerintah daerah ,pemerintah pusat untuk melaksanakan upaya peningkatan mutu pendidikan secara berkesinambungan .

S ekolah semestinya dapat mewujudkan kegiatan pelayanan pendidikannya sebagai  tempat dimana norma ,aturan ,kebiasaan ,system nilai dan karakter   siswa ,guru dan warga sekolah lainnya terbagun.Dengan memilih budaya  dan  Karakter Gemar Belajar sebagai filosofi dan ruh kegiatan belajar disekolah berarti membangun kesepakatan yang mampu diyakini  dan ditumbuh kembangkan oleh seluruh elemen warga sekolah bahwa belajar adalah dasar dari pelaksanaan kegiatan sekolah. Budaya belajar semestinya dapat membangun keterikatan utamanya antara guru dan siswa “saling-belajar” berinteraksi dan berkomunikasi selama kegiatan pembelajaran  di sekolah itu berlangsung. Sehingga  terbentuk komitmen dan kesepakatan yang mampu mendorong tercapainya goal approach ,yakni Sistem Manajemen Sekolah mampu secara eksis mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Budaya belajar itu akan berhasil bila guru dapat memberikan teladan dalam job performance nya ,yakni adanya semangat kerja dimana seorang guru memiliki hasrat,semangat dan bahagia dalam   “Belajar “,bukan sekedar mengajar. Sehingga siswa melaihat bahwa gurunya adalah sosok “pembelajar”. Inilah beberapa cara agar budaya belajar dapat berkembnag disekolah.


Pertama : Menetapkan  visi dan misi yang menjadikan  kebiasaan  belajar sebagai bagian hidup kegiatan pelayanan pendidikan disekolah itu.Dan dilaksanakan mulai dari kepala sekolah,guru sampai siswa sehingga tujuan sekolah dapat dilaksanakan sebaik baiknya.   Dimulai setiap guru diharapkan memiliki kebiasaan membaca ,baik yang berkaitan tugasnya maupun berita terkini yang sedang terjadi,baik melalui media massa Konvensional  maupun Media ICT.


Kedua    :Guna keberhasilan budaya belajar ini Sistem  Manajemen disekolah itu memberikan kesempatan dan kebiasaan bagi para guru untuk berani terbuka atas persoalan yang dihadapinya terutama dalam kegiatan mengajarnya. Selanjutnya  diberikan kepada yang bersangkutan untuk memikirkan alternative solusinya. Sehingga guru memiliki kecakapan problem solving.

Ketiga : Efektifitas  dan kebersamaan dapat terwujud  jika iklim Transparansi ,Fair ,Akuntable,kejujuran dan bisa dijelaskan dikembangkan disekolah itu .Sehingga bisa membangun komunikasi dan ikatan sosial yang erat antar warga sekolah.Baik guru yang tersertifikasi atau belaum ,PNS maupun Non PNS.

Keempat  :Konsistensi dan komitmen  seluruh staf dan guru diperlukan untuk membangun kesatuan cara pandang dan pemahaman yang sama  tentang visi ,misi sekolah dalam mencapai tujuan sekolah membangun karakter gemar belajar.  Sehingga terjadi kesatuan dan kesamaan perilaku guna mewujudkan budaya belajar.


Kelima :Kebersamaan dan Pengkondisian budaya belajar perlu diciptakan untuk menciptakan  kekuatan dalam suatu sistem nilai yang dianut oleh warga sekolah khususnya staf dan guru.Sehingga tidak ada lagi guru yang tidak bersedia menereima perubahan adanya informasi atau teknologi baru ,sehingga penyelenggaraan sekolah lebih efektif dan effesien.


Keenam  : Sistem nilai dan kebiasaan yang ditumbuhkan sekolah  adalah proses pembentukan mental attitude   didalam system manajemen sekolah .Sehi ngga seluruh elemen yang terlibat  dalam upaya mewujudkan visi dan misi sekolah memiliki pedoman yang disepakati bersama untuk terciptanya harapan sekolah.


Ketujuh :Kesamaan hak dan saling menghargai  merupakan wujud yang dapat terciptanya  kerja sama  yang utuh dan berkesinambungan dalam menjaga konsistensi budaya dan karakter belajar disekolah itu.


Kedelapan ; Apresiasi  semestinya berbasis kompetensi agar tercipta iklim kompetisi yang fair dan proporsional,sehingga dapat mendorong semangat bersaing dari seluruh elemen sekolah untuk beerdaya saing dan bersemangat dalam belajar.


KeSembilan : Diklat ,workshop serta pengembangan SDM lainnya semestinya untuk meningkatkan Kinerja Sekolah demi kepentingan terbaik siswa.

Melalui perekat kesembilan cara itu diharapkan dapat membangun kebersamaan dan keterpaduan individu maupun tim kerja  untuk mewujudkan keberhasilan membangun budaya dan karakter gemar belajar di sekolah itu,terutama  bagi para guru.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...