Minggu, 18 Maret 2012

Tantangan Sekolah Ber-Karakter Jujur Pada Ujian Nasional 2011-2012


Case Study

"Apa yang mesti kami lakukan agar sukses meraih lulus 100% jika input ,sarana prasarana  dan SDM kami belum memadai,padahal ujian nasional   adalah standar yang harus kami lewati. Kami takut dengan kondisi yang kami hadapi jika kami jujur kami takut gagal mengingat kondisi yang kami hadapi. Jadi ya ,bagaimana caranya agar kami tidak “memalukan”..! Kejadian ini berulang dari tahun ke tahun  setiap ujian nasional kami selalu cemas dan waswas…!."


Abstract

Standar Kompetensi Lulusan(SKL) :

1.Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan.

 Dengan Indikator :
·         Peserta  didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan  SKL
·         Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar mandiri.
·         Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.


2.Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat.

Dengan indikator ;
·         Sekolah /madrasah mengembangkan kepribadian peserta didik .
·         Sekolah /madarasah mengembangkan ketrampilan hidup
·         Sekolah/madrasah mengembangkan nilai nilai agama,budaya dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.


 Approach Strategic

Karakter jujur saat inimenjadi lebih penting dibanding kuatitas kelulusan jika kita menginginkan perbaikan mutu pendidikan,karena apalah arti kelulusan 100% kalau pada akhirnya menghasilkan siswa yang secara akademim tidak memiliki kemampuan nyata.sementara sekolah tidak dapat mengevaluasi diri untuk memperbaiki standart mutu pelayanan pendidikan. Akhirnya dari tahun ke tahun semua pihak mengulangi cara cara tidak jujur karena merasa cemas dengan proses dan “output “ pendidikan yang tidak memadai. Sekolah tanpa membangun karakter bukan lah pendidikan.

Citra Sekolah VS Karakter Jujur

Saat ini semakin banyak masyarakat yang menyadari arti karakter jujur bagi anaknya,agar mereka kelak dapat bertahan dan menjadi pemenang di zaman yang semakin “Chaos”.Munculnya berbagai pendidikan alternative yang memungkinkan terbentuknya karakter siswa  adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.Karena kompetensi dan karakter adalah cermin kemampuan nyata  serta “isi” sesungguhnya dari kualitas siswa secara menyeluruh bukan potret sesaat kompetensi akademik apalagi yang diperoleh secara tidak jujur.

Banyak kasus terjadi dimana anak anak yang memperoleh nilai UN  dengan tidak jujur masuk disekolah yang “favorit” justru gagal menyesuaikan diri ,lantaran pada sekolah bersangkutan  menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM) dengan angka yang melampaui kemampuan nyata yang dimilikinya.Sehingga tidak jarang  tidak naik kelas atau keluar dari sekolah bersangkutan  lantaran malu.Sementara beberapa sekolah yang ditengarai melakukan perbuatan tidak jujur saat Ujian nasional ,siswanya di black list pada saat penerimaan siswa baru di sekolah jenjang berikutnya.Dikarenakan secara nyata siswa dari sekolah bersangkutan tidak dapat “beradaptasi “ dengan target  akademik sekolah.


Karakter jujur bukan hanya persoalan membangun kepercayaan bagi pihak lain,yang lebih penting dalam perilaku jujur adalah keberanian menerima kenyataan diri .

 Jika citra sekolah anda ingin dikenal sebagai sekolah yang secara serius membangun karakter siswa seutuhnya,olah pikir,olah rasa,olah raga dan olah hati.Maka belajarlah  dari ujian ujian nasional sebelumnya tentang bagaimana kualitas output yang dihasilkan. Keberanian menerima kekurangan diri terutama pada pelaksanaan standar isi,standar proses dan standar kelulusan  semestinya diamati secara jeli untuk menyesuaikan dengan tantangan Ujian Nasional berikutnya. Dimana pemahaman atas mutu pelayanan prima pendidikan menjadi dasar evaluasi diri sekolah untuk meningkatkan  mutu proses kegiatan pembelajaran yang cukup matang sebelum menghadapi Ujian Nasional.Dengan demikian kompetensi akademik nyata siswa siswi kita terwakili oleh proses yang telah meningkat dari tahun ketahun yang secara tidak langsung meningkatkan mutu sumber daya manusia seutuhnya manusia Indonesia guna memiliki daya saing internasional.Dan secara tidak langsung Ujian nasional  akan dapat dipercaya sebagai alat ukur  mutu  kompetensi akademik siswa.

 Fahami Karakter Siswa

Rahasia sukses terletak pada kejelian sekolah dalam matrikulasi kompetensi sejak awal penerimaan siswa baru,dilanjutkan dengan kemampuan sekolah menumbuh kembangkan potensi yang dimiliki siswa.Pemahaman bahwa  siswa dapat belajar secara efektif pada konsistensi  belajar yang disukai dan dikuasai ,maka agenda kurikulum beserta guru harus dapat menciptakan iklim yang dimaksud. Guru adalah mitra belajar siswa sehingga siswa memiliki gairah dan semangat dalam kebutuhan belajar.

Pembelajaran yang menarik dan memberikan tantangan kepada siswa dengan metode kombinasi yang dikembangkan sesuai kebutuhan belajar siswa, akan mendorong siswa untuk selalu berprestasi secara berkesinambungan.  Komunikasi dan relasi dengan orang tua semestinya menghasilkan kerja sama yang berpihak pada kepentingan terbaik siswa. 

Dengan demikian kombinasi kerja sama dalam pendidikan siswa antara orang tua dan sekolah menjunjung nilai nilai kebersamaan ,kekeluargaan ,menghargai dan menerima kondisi kompetensi siswa,secara tidak langsung dapat menciptkan karakter kejujuran semua pihak ,sekolah,masyarakat dan siswa.


Tingkatkan terus kejujuran suatu saat akan menjadi  Karakter  dan Budaya Jujur

Di  masa depan citra sekolah bukan hanya ditentukan oleh keberhasilannya dalam kelulusan 100% ,namun juga mutu dari karakter siswanya,termasuk kualitas personality dan kompetensi realnya.Tercermin dari keberhasilan alumni dalam meningkatkan mutu kehidupan selanjutnya baik akademik maupun bermasyarakat.Jika sekolah saat ini hanya berorientasi pada kelulusan 100 % tanpa dibarengi dengan peningkatan mutu proses pendidikan alias menggunakan cara cara tidak jujur ,lambat laun pasti akan ketahuan karena output yang dihasilkan tidak  bisa ”berbicara” banyak dalam kehidupan nyata.

Masayarakat semakin sadar dan cerdas untuk membekali anak anaknya tidak cukup hanya berbekal potensi akademik apalagi yang hanya potret sesaat lantaran ketidak jujuran .Citra sekolah arus menjelma menjadi sebuah karakter yang secara konsisten menghasilkan identitas dan integritas sekolah terutama dalam membangun mutu pendidikannya.Sebuah kaarkter yang kuat akan menciptakan keyakinan yang kuat bagi orang tua dan masyarakat akan jaminan sukses masa depan anaknya.

Temukan Formula  Suksesnya

Kompetensi siswa adalah kemampuan nyata yang dibagun dari un credible source -  credible source- inspiration source. Sekolah sebgai tempat menumbuhkan potensi dan kompetensi yang dimaksud  semetinya meningkatkan mutu SDM serta   proses layanan prima pendidikan. Melalui :

Pertama,Ujian nasional telah terselenggara bertahun tahun teruslah jujur  meningkatkan cara cara  baru untuk membangun kompetensi siswa  guna menghadapinya. Memiliki keberanian menerima kekurangan diri dan selanjutnya mencari solusi secepat mungkin.

Kedua ,teruslah belajar dan mengembangkan diri sampai menemukan pendekatan gaya metode terbaik sesuai dengan kondisi real yang anda hadapi.Sehingga tidak perlu cemas saat menghadapi ujian nasional.

Ketiga:milikilah rasa percaya diri akan keberhasilan ,karena kepercayaan diri akan memberikan auto sugesti pada diri sendiri dan siswa bahwa yang telah dipelajari selama ini adalah bekal yang cukup untuk menghadapi Ujian Nasional.

Keempat ;rencanakanlah tujuan dan target yang jelas dalam mendampingi siswa sukses meraih cita cita nya termasuk sukses menjalani  ujian nasional.

Kelima :Konsisten dan disiplin dalam melakukan aktivitas yang dapat membangun karakter jujur pada diri pribadi atau budaya  sekolah.


Keenam: Tidak ada cara instan untuk meraih kesuksesan .Karena itu mulai sejak dini menjalankan proses pelayanan pendidikan sesuai stndart nasional pendidikan. Agar tidak kelabakan ketika Ujian Nasional berlangsung.

 Miliki kebanggan menjalankan Ujian Nasional secara jujur. Agar semua  orang dapat percaya  penuh pada kesungguhan  upaya menyelenggarakan proses pendidikan secra optimal untuk kepentingan terbaik anak bangsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...