Selasa, 24 Mei 2016

Matrik Desain Membangkitkan Motivasi Prestasi Peserta Didik

Kank Hari Santoso,
Praktisi, Konsultan Dan Motivator Peningkatan Muru Pendidikan Indonesia 

Beberapa fakta yang terjadi, banyak peserta didik  yang berpotensi menghasilkan prestasi  ternyata justru frustrasi dikarenakan minat dan keberbakatannya tidak terakomodasi di sekolahnya. Dari banyak pengalaman saya selaku konsultan  dan motivator pendidikan yang bertemu ribuan  guru serta ratusan sekolah dan siswanya.  Sekolah hanya terfokus pada capaian nilai akademik sebagai “Program Unggulan Sekolah dan Pencitraan Publik”.

Melihat permasalahan seperti ini, maka diperlukan upaya strategis bagaimana membangkitkan motivasi berprestasi  peserta didik.  Seperti halnya sekolah sekolah yang telah saya kunjungi lengkap dengan beragam prestasi termasuk prestasi akademik sekolah bersangkutan.  Mereka memiliki strategi peningkatan mutu peserta didik.

 Untuk memudahkan cara membaca upaya membangkitkan  motivasi prestasi peserta didik berikut matriknya


Desain Membangkitkan Motivasi Prestasi Peserta Didik
Deskripsi Masalah
Dampak Pada Siswa
Solusi
Indikator
Keterbatasan  Kompetensi Tenaga Pendidik sebagai motivator bagi siswa dalam memanage,  memberikan, bimbingan dan memotivasi siswa berkaitan dengan keberbakatannya .
Siswa lebih suka “bergosip “ keterbatasan  guru,enggan berkomunikasi dan  menghindari beragam pertemuan dengan guru bersangkutan.
Sediakan ruang diskusi untuk para guru dalam mengidentifikasi keberbakatan siswa.
Berikan pelatihan kepada para pendidik berkaitan dengan empati dan communication skill.
Siswa menjadi lebih suka berdiskusi atau berkonsultasi dengan guru bersangkutan berkaitan dengan bakat yang dimilikinya.
Keterbatasan Sarana Ekskur  :Jumlah eksur yang tidak dapat mengakomodasi bakat bakat unik yang tidak tertampung disekolah bersangkutan.
“Soft Ball, Panahan,   Catur , Astronomi...dsb”.
 Siswa kebingungan menyalurkan bakat , pada akhirnya frustrasi dengan bakat yang dimiliki.
 Perluas ragam keberbakatan atau alih daya  kegiatan ekskur  dengan “menitipkan” siswa pada sanggar atau club yang tidak dimiliki sekolah.
Siswa dapat meraih prestasi dan menjadi juara dalam berbagai kompetisi.
Lebih Mengapresiasi Prestasi Akademik :
Para siswa yang tidak terlalu unggul dibidang akademik namun berhasil membawa nama baik sekolah tidak terlalu dihargai
Siswa merasa tidak dihargai upaya membawa nama baik sekolah,  sehingga tidak jarang merasa semakin  kesulitan dalam mengerjakan tugas akademiknya.  Tidak jarang sering ribut dengan orang tuanya dikerenakan rapornya jelek
Sediakan waktu untuk pengayaan atau remidi  (treatmen khusus) bagi siswa berbakat non akademik agar memiliki kemampuan  akademik sesuai dengan standar kompetensi sekolah
 Siswa merasa bahwa meraih prestasi akademik dan non akademik sama pentinya dengan prestasi keberbatakan yang di raihnya..
Siswa Mengganngap remeh Prestasi Akademik:
Dikarenakan info , atau kenyataan sekitar peserta didik berpikir  bahwa berprestasi akademik tidak berbanding lurus  dengan sukses  dalam kehidupan
Siswa ogah ogahan belajar , mecari jalan pintas untuk mengerjakan soal soal ujian atau ulangan, siswa tidak memahami mengapa mereka harus mempelajari  ilmu bersangkutan
Perlunya mendatangkan alumni yang suksea berkat capaian prestasi akademiknya sehingga menjadi inspirasi bagi peserta didik.
 Siswa lebih giat belajar dan menyadari arti penting penguasaan suatau ilmu yang diajarkan , buat bekal masa depan. Sehingga  daya serap dan kompetensi nya meningkat .

 Selanjutnya jika anda ingin mengadakan Workshop Peningkatan Kapasitas Kompetensi Mutu SDM  Tenaga  Pendidik silahkan hub 085730641111 dengan Workhsop Leader Kank Hari Santoso 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...