Rabu, 24 Agustus 2011

Gap Lulusan PT dan Dunia Kerja


Kank ,masih banyaknya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi,membuat kami orang tua cemas ,biaya yang dikeluarkan tidak sedikit sebenarnya apa yang terjadi ...?

Bagi dunia usaha target rekrutmen karyawan adalah mendapatkan tenaga kerja (talenta) yang andal dan memiliki dedikasi tinggi. Kebutuhan ini tidak mungkin dipenuhi 100 % oleh lulusan perguruan tinggi.Mengingat budaya kerja setiap perusahaan itu berbeda satu sama lain baik dari stuktur organisasinya,manajemen operasional nya,sampai filosofi nilai unggul di perusahaan itu. Dapat dipastikan Perguruan tinggi mengajarkan hal bersifat generic knowledge dan tidak mungkin memperkenalkan semua kebutuhan perusahaan tersbut.

Ambil contoh Lulusan Fakultas Ekonomi yang memasuki industry perbankan,kebanyakan lulusan belum memiliki hard skill yang dibutuhkan industry itu. Seperti; pengenalan produk produk produk perbankan,persaiangan pasar,dan risk management bank.Sehingga perbankan harus menyiapkan berbagai program diklat untuk lulusan baru melalui on job training dalam waktu yang tidak sedikit. Diklat ini nampaknya untuk mengatasi kesenjangan antara knowledge dan knowhow praktis karyawan baru serta tanggung jawabnya.

Sementara itu hard skill saja tidak cukup untuk menjadi karyawan handal dalam suatu perusahaan dibutuhkan soft skill’.Sedangkan Soft skill yang dibutuhkan perusahaan; communication skill ,leadership, pay attention to detail ,desire for change, commitment to work, management skill and responsibility. Terkait dengan integrity ,competences and leadership beberapa perusahaan bekerja sama dengan lembaga militer untuk membanggun ketangguhan karyawan barunya terutama sikap mental nya.

Guna menyiasati hal ini sebaiknya sejak mahasisawa tidak cukup hanya menjadi mahasiswa murni alias kupu –kupu (kuliah pulang ). Melainkan sejak dini mengembangkan potensi kepribadaian melalui organisasi,bekerja part time/full time serta mengikuti program magang. Dengan demikian mahasiswa sudah terbiasa dengan budaya kerja pada suatu perusahaan.

Sementara itu kampus sebaiknya juga mengembangkan “kurikulum aplikatif nya’ seperti pengembangan soft skill ,pengembangan diri ,serta pengembangan wawasan profesionalitas.Sedangkan kemampuan kognitif yang diharapkan dari kegiatan ini mahasiswa memiliki kecakapan analisa dan problem solving. Kemampuan emosi dapat mengendalikan diri bekerja sama dan kematangan pribadi . Kemampuan social meliputi negosiasi ,adaptasi dan team work. Kemampuan komunikasi (ragam bahasa ) untuk presentasi,diskusi ,serta ICT serta menyusun resume. Dan kemampuan tangguh dalam bersaing untu mencapai achievement. Sehingga mahasiswa mengalami sendiri situasi yang membangun kompetensi diri.Mahasiswa harus rajin mengikuti carer day,recrutmen in campus ,mock interview ,internship (on job training ),dan segala macam aktivitas kampus yang berhubungan dengan dunia industry.

Masih banyaknya perusahaan yang mengeluh tentang mutu lulusan perguruan tinggi yang tak sesuai denagan kebutuhan perusahaan.Juga banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak dapat menempuh karir linear pada dunia kerja atau bekerja tidak sesuai latar belakang pendidikan nya . Semestinya membuat mahasiswa mempersiapkan diri kompetensi diri sejak dini.

Paradigma kuliah harus segera diubah termasuk paradigma orang tua terhadap aktivitas perkuliahan anaknya..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...