Senin, 03 Juni 2013

Menciptakan Iklim Profesional Di Sekolah


                                                             
Saat ini tuntutan professional sudah menjadi keniscayaan disemua bidang termasuk dunia pendidikan.Di dunia pendidikan layanan professional terletak pada proses layanan pendidikan (service process) dan mutu out put. Untuk menciptakan sekolah yang menjujung nilai  profesional  ada  tiga  komponen yang patut dikembangkan dan dibiasakan guna membangun karakter budaya professional di sekolah.

 

                                                      Produksi :Dinas Pendidikan Jatim


Pertama :Semangat Pembelajar

Memberikan peluang dan motivasi  SDM untuk memiliki passion to learn ,terkait dengan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogi para guru bersangkutan ,selain mendorong terciptanya budaya research  melalui penelitian tindakan kelas guna mengukur potensi dan perilaku siswa di sekolah itu. Selanjutnya secara periodik dalam rapat dewan guru dibicarakan hasil temuan penelitan yang telah ditemukan  guna menemukan strategi pembelajaran  dan metode pendekatan kepada peserta didik. Program bisa ditentukan setiap tengah semester atau sesuai dengan kondisi sekolah.

Kedua :Membangun Trust

Kebiasaan yang menjadi budaya sekolah yang harus diutamakan adalah membengun trust bahwa semua tenaga pendidik dan  tenaga kependidikan adalah pribadi professional . Kebebasan para guru untuk beraktulisasi diri dalam kreativitas  untuk memberikan karaya terbaiknya bagi peserta didik sesuai keunikan nya masing masing berdasar “korIdor” yang disepakati. Dengan pertimbangan individu dapat menampilakan potensi terbaiknya jika diberi peluang dan kesempatan untuk berkembang.  Disamping menciptakan iklim team work yang saling ,menghargai,mendukung untuk bekerja sama mewujudkan target dari visi dan misi

 sekolah.

Ketiga :Siap Menghadapi Tantangan Dan Perubahan

Pada akhirnya sekolah sebagai pelakasana dari berbagai kebijakan harus siap menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan yang  mungkin saja terjadi akibat kebiajakan yang ditetapkan.  Maka setiap tenaga pendidikan dan kependidikan disekolah  harus siap dengan mental perubahan melalui  suatu proses yang bermuara pada pemahaman tentang alasan  pemikiran ,sikap dan perilaku guna beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Dengan menemukan  analisa ,taktik dan strategi  secara komprehensif menghadapi segala macam perubahan akibat dari kebijakan atau tuntutan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi.

 

Dengan dukungan  tenaga pendidikan dan kependidikan yang sudah senior serta yunior yang progresif ditambah dengan budaya sekolah yang kondusif ,menjujung tinggi azas fairness  ,trust dan kompetensi diharapkan sekolah mendapatkan dukungan dari stakeholder serta menghasilkan mutu lulusan  berakhlak,berdaya saing ,dan berteknologi .

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...