Minggu, 19 Februari 2012

Sekolah Mahal Kian Dikejar (Brand Image Strategic)


“Hai orang orang yang beriman ,bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah tiap tiap diri memperhatikan apa yang dikerjakan untuk esok”.Qs al Hasyr :18





Bahkan sebelum penerimaan siswa baru resmi diumumkan sekolah sekolah mahal sudah banyak diburu orang tua peserta didik ,mulai dari tingkat SD sampai SMA.Mengapa bisa begitu..?Orang tua berasumsi sekolah mahal menjanjikan mutu pendidikan yang dibutuhkan bukan hanya mencetak lulusan dengan hanya prestasi akademik dan berdaya saing  bagus namun akhlak dan kepribadian. Setidaknya  komponen pembentukan sikap itu sebagai nilai unggul  yang selama ini dijanjikan sekolah bersangkutan. Tercermin dari muatan lokal yang dijadikan “kurikulum disekolah” itu.Dan memang semestinya  biaya pendidikan tidak murah ,apalagi berharap zero budget ,high impact…!


Sekolah dapat menangkap peluang “kecemasan” orang tua akan masa depan anaknya, terutama kalangan SES menengah atas yang beranggapan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan anaknya.Mengingat saat ini perilaku dari manusia ,dari anak sampai orang dewasa mengkhawatirkan banyak pihak orang tua tentu saja menghindari “Inciting Accident” yang menimpa anaknya dengan memberikan pendidikan yang bermutu. Orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang memiliki prestasi dan ketrampilan yang memadai  terlebih lagi menginginkan anaknya memiliki akhlak yang bagus dan berkarakter. Baik selama  menjalani proses pendidikan sampai kelak setelah lulus.


Sekolah mahal tidak hanya membangun brand nya dengan pasang spanduk dan sebar brosur atau bekerja sama dengan sekolah sekolah calon siswanya saja. Melainkan sudah menetapkan visi dan misi sekolahnya menjadi branding strategic yaitu secara mempunyai positioning  dalam mengkomunikasikan kegiatan disekolah bersangkutan. Sekolah yang mencetak siswa cerdas ,berakhlak dan berdaya saing global lengkap dengan bukti fisik deretan prestasi siswa siswinya dan foto foto kegiatan yang memperkuat postioningnya . Sehingga “pasar” yang dibidik dapat membedakan ,differentiation  sekolah bersangkutan dengan sekolah lain dari sisi mutu keunggulan proses kegiatan belajarnya maupun mutu kelulusannya.

 Integritas Sekolah adalah bukti bukan sekedar slogan !


“Dan Penuhilah  janjimu kepada Ku, niscaya Aku memenuhi janji Ku kepadamu dan hanya Ku lah kamu harus takut dan tunduk”. QS Al Baqarah 40.

Sekolah yang sudah dipersepsi mahal dan bermutu  harus membuktikan integrity nya bahwa yang dijanjikan bukan obral janji melainkan benar benar konsisten membuktikan semua janjinya. Mengingat “konsumen” pada level ini sangat kritis dan sensitive. Jika sekolah ingkar janji gaungnya pasti tersebar kemana mana,jadi sekolah harus dapat menggunakan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mengandalkan pelayanan prima.” Membuktikan janjinya ,melampui harapan konsumen,bukan sekedar slogan …!”. Dengan demikian sekolah bersangkutan akan memiliki brand image yang kuat.


Ketika isu sekolah gratis bergulir disekolah sekolah yang mendapatkan dana bantuan operasional sekolah dari banyak kejadian justru menurunkan tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk peduli pendidikan anaknya. Keluhan beberapa kepala sekolah saat ini adalah orang tua menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah sementara orang tuanya sendiri “ bermasalah”.

Namun bagaimana dengan sekolah sekolah “mahal ‘itu. Lantaran mereka  ber biaya secara mandiri    sehingga mereka dapat menjalankan MBS secara optimal dan tidak takut dengan segala rambbu –rambu larangan untuk mengembangkan kegiatan  sesuai harapan dan keinginan para orang tua. Orang tua akan senang hati mensupport biaya dan pemikiran untuk kepentingan terbaik anaknya.

Sekolah sekolah ini bukan hanya mengandalkan kegiatan akademik saja ,tidak hanya diposisikan sebagai  tempat siswa mempelajari mata pelajaran tapi sudah di “terjemahkan” sebagai “laborotarium perilaku”. Para orang tua mengikuti setiap proses kegiatan pembelajaran anaknya secara sistemik dan periodik  dengan melihat perilaku anaknya di rumah ucapan,tindakan,cara berkomunikasi,ketaatan beribadah,dan tentu saja  prestasi belajarnya. Karakter mandiri ,bertanggung jawab dan religi terlihat nyata melekat dalam perilaku keseharian anak.

Indikator berbasis karakter yang terlihat nyata ini harus konsisten terus dikembangkan sebagai upaya autentic yang  dikenali para orang tua siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Diskripsi dari karakter yang dipilih sebagai visi dan misi ,harus dapat diterjemahkan ,clarification  menjadi indikator sekolah dan indikator kelas yang terimpementasikan dalam proses kegiatan proses belajar mengajar.Pengkondisian siswa untuk dapat terbiasa berperilaku seperti yang di ingikan sekolah harus dapat dirasakan peserta didik sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan sehingga siswa menjadi betah dan menyukainya.Sekaligus menjadi pedoman perilaku yang mengkristal dalam dirinya ,internalization.


Sekolah yang dipersepsi dapat meningkatkan mutu kehidupan anak secara menyeluruh ,kognitif,emosi ,fisik dan sipiritualitas anak harus memberi kesempatan kepada siswa dan orang tuanya untuk melihat ,merasa dan mengalami proses kegiatan pembelajaran sesuai slogan yang telah dijanjikan. Kalau konsumen pendidikan tidak dapat menemukan janji itu dalam bukti maka sekolah bersangkutan hanya akan dikenal high budget and low impact,bayar mahal hasilnya payah..!

Pelayanan Prima Pendidikan


“Celaka bagi orang orang curang . Apabila ia menerima takaran dari orang lain (untuk dirinya) meminta supaya dipenuhi tetapi apabila menakar atau menimbang untuk orang lain suka mengurangi”.QS Muthaffiffin :1-3



Lantas bagaimana sekolah yang tidak mahal dan sudah dibiayai pemerintah (BOS) apakah mereka boleh seenaknya tidak menjaga mutu ,tentu tidak… !mengingat pendidikan  akhlak dan membangun karakter tidak selalu identik dengan pembelian segala macam sarana dan media belajar .Maka sudah semestinya  berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaiknya untuk siswa,mengingat gaji guru PNS yang tersertifikasi bisa saja melebihi gaji guru sekolah mahal itu. Atau paling tidak guru yang yang memiliki dedikasi tinggi pasti tidak akan membiarkan ada generasi yang hilang,lost generation akibat tidak mendapatkan pendidikan yang memadai


Guru disekolah negeri atau sekolah swasta yang tidak mahal harus dapat menunjukkan karakter sebagai seorang yang penuh kasih sayan,g care-giver. Karakter guru yang menyayangi siswa sebagai anak bangsa yang perlu dikembangkan untuk menjadi generasi pemimpin masa depan.  Dengan menjadi guru yang menyayangi peserta didik dan dicintai siswa nya ,siswa akan ‘memaafkan ‘ segala keterbatasan sarana dan mungkin kemampuan guru yang belum media dalam mentransfer ilmu. Bukankah cinta itu lebih mudah memafkan..meskipun bukan berarti anda boleh berleha leha tidak mengembangkan diri.

Wujud  dari kasih sayang guru tercermin dari kemauan mendidik siswa tanpa pamrih dan mau membimbing siswa sesuai dengan talenta dan kompetensinya.Kemauan untuk menggunakan sumber lingkungan sekitar sekolah secara inovatif dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Dengan menyayangi siswa, siswa akan lebih  mendengarkan dan mentaati perintah gurunya lebih mudah bagai guru untuk mengkondisikan perilaku dan semangat belajar siswa. Ketika siswa berhadapan dengan berbagai godaan yang dapat merusak pembentukan karakternya siswa bersangkutan akan selalu ingat pesan gurunya . Sehingga dirinya dapat mengendalikan diri untuk tidak terjebak dengan berbagai perbuatan yang dapat mengecewakan orang tuanya. Jadi tidak ada lasan bagi sekolah yang tidak mahal untuk tidak bermutu…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...