Dan Dia menundukkan untukmu apa
yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi semuanya,(sebagai rahmat I dari pada
Nya . sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda
(kekuasan Allah ) bagi kaum yang berpikir . QS Al Jatsiyah :13
Keberhasilan metode pembelajaran
masa lalu tidak menjamin keberhasilan menerapkannya di masa kini apalagi di masa depan.Bukan saja
persoalan kurikulum yang harus terus ditingkatkan dan harus diganti
melainkan profesionalitas guru yang harus terus mengikuti perkembangan
zaman.Seorang guru perlu menjadi pembelajar sejati yang berkesinambungan
(sustainable –learning) guna memenuhi tantangan peradaban dan life style
siswanya. Berbagai konsep pembelajaran dikembangkan bukan saja untuk
meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar namun semestinya mencetak
peserta didik menjadi manusia seutuhnya ,keterhandalan
akademik,berkarakter,berdaya saing dan berakhlak mulia.
Kondisi penting untuk
meningkatkan semangat belajar siswa memerlukan strategi sebagai berikut:
Pertama,Melibatkan
Hati , Pikiran dan Pengalaman Belajar Siswa
Video :seminar Pendidikan Karakter Bagi siswa :"Kepuasan belajar siswa,dalam pengakuan tulusnya sangat excited,kekurangan waktu dan puas saat mengikuti "pembelajaran".
Satu hal yang tidak bisa
diingkari oleh guru adalah motivasi siswa dalam belajar yang akan membuat siswa
dapat meningkat prestasi akademiknya.Belajar sesungguhnya adalah meningkatkan
rasa ingin tahu siswa menjadi sebuah pengetahuan dan pengalaman ’.
Untuk bisa mempengaruhi motivasi siswa landasan dasar yang harus dikembangkan
oleh seorang guru adalah pribadi dan cara mengajar yang menarik perhatian
siswa.
Tanpa adanya daya tarik dalam kegiatan belajar ,motivasi dan manfaat
yang dirasakan selama mengikuti kegiatan pembelajaran hanya sebatas kewajiban
dan tugas sekolah saja.tapi akan menjadi lain ,jika seorang guru memiliki dan
mampu menciptakan metode pembelajaran yang menarik sehingga meningkatkan minat
belajar siswa..siswa merasa harus mengikuti pembelajaran karena memang
membutuhkannya bukan sekedar karena takut tidak naik kelas karena terlalu
banyak absen.Dengan kemampuan seorang guru tampil memikat saat mengajar siswa bisa merasakan kegiatan pembelajaran
akan meningkatkan kualitas hidup nya lantaran melibatkan hati pikiran dan
pengalaman yang menyenangkan.Meskipun setiap siswa pada hakekatnya belajar
secara formal disekolah tapi dia merasakan pengalaman bermakna saat belajar.
Ketrampilan guru mengajar secara
memikat mutlak diperlukan untuk menjaga stabilitas motivasi belajar siswa
sekaligus meningkatkan prestasinya. Daya pikat guru dalam menagajar meliputi penguasaan materi pelajaran,cara
penyampaian dan keterlibatan siswa dalam belajar akibat gaya mengajarnya .”Learning as fun participative and involving and as perceived wisdom “,Lifelong Learning C21 st . Pembelajaran
menjadi efektif jika menyenangkan siswa merasa belajar adalah arena bermain
yang dapat membangun pengertiannya atas sebuah ilmu yang diajarkan .
Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran akan memperkuat longterm meorinya
karena mengalami sendiri proses penemuan sebuah pengetahuan. Sampai pada
akhirnya siswa dapat menarik kesimpulan yang bijak sana atas pengetahuan yang
dipelajarinya.
Daya pikat guru adalah reputasi
kualitas perilaku dan hasil darai bagaimana proses kegiatan mengajarnya dapat berinteraksi dengan siswanya. Daya
pikat guru juga berfungsi sebagai jalianan relasi yang mengikat secara emosi
yang dapat memberi inspiraasi siswa dalam belajarnya.Setiap kali seorang siswa mendengar nama seorang guru disebut siswa
bersangkutan dapat menyebut keunikan guru tersebut dalam mengajar..cara
menerangkannya mudah dimengerti ,meski tegas tapi humoris,disiplin tapi baik
hati dan memperhatikan setiap siswanya dalam belajar. Daya pikat dan
keterikatan emosi yang kuat antara
seorang siswa dengan gurunya akan mampu meredam perilaku negatif dan anti
sosial siswa karena dorongan agresivitas serta dapat mengubur niat buruk siswa
melakukan hal hal yang dapat mencederai siswa itu sendiri
Kedua ,Menciptakan “Istana-bermain ” bagi pembelajaran siswa.
Seperti dua sisi mata unag ,bila
disatu sisi seorang guru memiliki daya pikat dalam mengajar lantaran kompetensi
akadeik dan kompetensi profesional seorang guru.Disisi lain kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan harus mampu meningkatkan motivasi ,semangat dan
kebermaknaan siswa dalam belajarnya. Dengan kata lain komtensi guru dan cara
menagjarnya memiliki peranan penting dalan menciptakan semanagat siswa belajar
berkelanjutan dan berkseinambungan sepanjang masa ,lifelong learning.
Kesalahan utama seorang guru
biasanya hanya mengejar target kurikulum ,terpaku pada administrasi pendidikan ,menyusun RPP Silabus
dsb untuk sekedar melaksanakan
kewajibannya sebagai pegawai.Padahal kegiatan belajar mengajar bukan aktivitas
searah ,diperlukan kinerja timbal balik dan interaksi antara guru dengan siswa . Karena perhatian atas kebutuhan belajar
siswa lebih penting daripada sekedar menyusun segala macam adminitrasi
kependidikan.
Mengelola kelas sehingga dapat
membuat siswa lebih betah dan ingin selalu meningkatkan kemampuan belajarnya
,layaknya istana bermain siswa saat belajar,sangatlah krusial karene menentukan
semanagat dan motivasi siswa dalam kegiatan belajarnya pengelolaan kelas
menentukan daya serap ,keterlibatan dan
target kompetensi siswa. Bila ini berhasil dilakukan denagn baik,hasilnya adalah
terciptnya hasrat besar belajar siswa.
Penguasaan kelas bukan hanya
strategi yang tertuang dalam RPP namun sebuah teaching imagination dengan membuat sebuah kegiatan belajar yang
dapat diterima siswa secara menyenagkan dan suka rela serta terpenuhi kebutuhan
belajarnya.Kondisi pembelajaran seperti ini dapat diraih dengan menjadikan
pertemauan kelas menjadi” istana permainan” yang menyenagkan siswa dalam tugas
belajarnya. Artinya seorang guru dalam mengelola kelas adalah proses pengembangan
hubungan antara guru bersangkutan dan siswa secara menyenangkan.
Penciptaaan istana permaianan
dalam kegiatan belajar disepanjang semester
menjadi hal yang sangat penting karena kegagalan pada pertemuan kelas
yang tidak menyenangkan dapat menciptakan demotivasi siswa dalam
belajarnya.Singkatnya jika guru tampil tidak memikat apalgi tidak disukai
siswa ,maka dapat menurunkan minat belajar ,konsentrasi
dan prestasinya sekaligus dapat merusak citra sekolah.Menurunnya minat belajar
siswa dapat mempengaruhi capaian kompetensi akademiknya ,turunnya kompetensi
akademik akan mempengaruhi standar kompetensi lulusan dan bisa berakhir dengan
minimnya capaian hasil ujian nasional serta ketidak lulusan siswa.
.
Pada prinsipnya
kegiatan pembelajaran harus dapat
menciptakan sebuah interaksi guru dan
siswa secara sinergis.....’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar