Kami pesismis dengan kecenderungan perilaku
siswa yang tidak menghargai guru dan kurang tahu etika.Sementara saya juga
meilhat perilaku guru kami pun justru tidak dapat memberikan teladan keramahan
dan kesantunan baik sesama guru maupun
kepada siswa . bagaimana kamii bisa menjadikan karakter ramah dan santun itu
menjadi budaya disekolah kami..?
Keramahan dan kesantunan semestinya dimulai dari internal tim guru
disekolah
selanjutnya dijadidikan tatatertib sekolah bagi siswa.. Jika keramahan dan
kesantunan dibiasakan dikalangan guru secara sincerity sebagai budaya
sekolah,maka karakter ramah santun bukan hal yang sulit untuk dijadikan
kebisaan dalam perkataan dan berperilaku
anggota internal warga sekolah ,kepal sekolah,guru/staff dan
siswa.Bahkan ketika tidak melakukannya merasa risih atau merasa tidak menjadi
bagian dari atmosfir sekolah/terasing dari lingkungan sekolah.
Dengan ramah dan santun seorang guru
patut membiasakan berbicara dengan nada
bicara yang terkendali dalam interaksi tugas maupun pribadi,sehingga membuat
tenag dan nyaman orang yang mendengarkannya.
Kepala sekolah dan rekan guru yang sudah menginternalisasi “courtesy
“sebagai kode etik pelayanan pendidikan disekolah tidak boleh berhenti mengingatkan
guru dan staff untuk senantiasa menjalankan value yang disepakati tadi. Guna
memberikan teladan positif kepada siswa.Pentingnya sekolah memasang banner
/spanduk atau baliho tentang misi sekolah menjalankan keramahan dan kesantunan
sebagai budaya sekolah akan memperkuat persepsi seseorang tentang budaya
sekolah yang dimaksud.
Walaupun mungkin saja beberapa orang
dari tim guru yang belum bisa menerima namun jika secara konsisten semboyan itu dipampang akan
mudah bagi yang membaca untuk mengingat.Selanjutnya sebagai alat sosial kontrol
bagi guru atau siswa yang melanggar.Sekaligus agar budaya gengsi memulai untuk
ramah terkiskis dengan adanya kalimat
kalimat penguat yang terpampang didinding sekolah.Sehingga tidak ada lagi warga sekolah yang bicara dengan nada tinggi
dan bicara dengan cara kurang
profesional.
Jadikan keramahan dan kesantunan sebagai
“ruh” pelayanan prima pendidikan disekolah anda,bukan sekedar jargon atau
aktivitas rutin tanpa makna . Dengan demikian akan menjadi karakter yang
membudaya dalam iklim di wilayah kerja di sekolah anda.Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar