Kamis, 29 Januari 2015

Kunci Membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (3T)di Jawa Timur : Case Study PKBM Maju Lancar Kab Pacitan)

Seperti diketahui meningkatkan kapasitas dan mutu sumber daya manusia di Jawa Timur  tidak hanya melalui pendidikan formal saja.  Tidak semua orang  memiliki nasib baik untuk menempuh pendidikan formal  sehingga ada sebagaian masayarakat yang tidak beruntung tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai.  Agar supaya mereka menjadi  SDM handal yang memiliki mutu kompetensi dan daya saing maka diperlukan upaya- upaya memberdayakan mereka dengan beragam cara, termasuk  diantaranya program kejar paket.

Namun pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Maju Lancar Kab Pacitan  hanya mengandalkan kejar paket saja  tentu saja tidak cukup. Kenapa ..? Karena masyarakat memiliki kebutuhan yang beragam terutama jika menyangkut perekonomian keluarga dan kesejahteraannya.  Karena itu sosialiasi program paket tidak bisa berupa himbauan pentingnya memiliki ijasah kesetaraan , yang lebih memberikan kesadaran kognitif semata.

Sebagaimana  pendapat Knowles, M  dalam bukunya The modern practice  of adult education , Andragogy versus pedagogy  . Pengertian pendidikan orang dewasa(andragogy) diartikan sebagai proses pendidikan membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan penemuan penemuan bidang pengetahuan yang berhubungan dengan latar belakang social dan situasi pendidikan untuk mendorong pertumbuhan dan kesehatan individual,organisasi dan masyarakat.
Simak Video Ragam Pendidikan Jawa Timur Ini ;


                                Prod Dinas Pendidikan Jatim -UPT Tekkomdik (2014)
 Pengelola PKBM Maju Lancar mulai menggali secara kreatif potensi kebutuhan masyarakat diwilayah unit kerjanya  dengan memberikan kemasan “kurikulum “ pembelajarannya agar dapat memberikan value yang unik dan berbeda dari PKBM lainnya.  Jika PKBM mengendalkan kejar paket saja maka lebih berorientasi menyentuh peserta didik melalui ranah kognitif,namun PKBM Maju Lancar juga menyentuh sisi emosi masyakarat melalui  program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan dan peningkatan perkonomian warga peserta didiknya,mulai dari kegiatan kewira usahaan sampai memberikan wadah berkesenian. Jika dipikir apa hubungannya berkesenian dan kewirausahaan dapat memotivasi orang untuk mengikuti kegiatan akademik ,nyatanya program “pancingan “itu dapat memotivasi peserta didik untuk bersemangat belajar.  

Ditengah orang bertahan untuk mempertahankan hidup dan sibuk dengan perekonomian keluarga dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak mendukung derajat kepentingan menempuh pendidikan formal itu menjadi urutan kesekian dari skala prioritas. Oleh karena itu mewajibkan warga memiliki pendidikan yang memadai dengan berbagai perautan tidak akan mempan karena memang kondisinya kehidupannya tidak memadai.

Program kreatif yang dilakukan PKBM maju lancar yang mengkemas program kegiatan pembelajarannya tidak melulu untuk tempat meraih sertifikasi kesataraan ijasah saja sudak tidak cukup untuk saat ini.  Meski kadang kemasan program itu terlihat seperti tidak nyambung namun jika dapat menarik perhatian masyarakat akan lebih mudah memberikan motivasi tentang pentingnya pendidikan secara akademik.

Kalau begitu apa yang semestinya dilakukan PKBM PKBM lainnya di wilayah Jawa-Timur dan Indonesia  umumnya , terutama daerah terpencil,terdepan dan terpinggir (3T) dalam meraih simpati warga belajar melalui kemasan program “pancingan” yang menarik  ..?


Pertama tama, yang harus dilakukan pengurus PKBM bersangkutan harus mengidentifikasi dan mengenali karakter warganya. Tentu saja bukan hanya dari sisi tentang latar belakang kebutuhan melanjutkan pendidikan melalui kejar paket saja ,namun sisi sosio emosinya terutama berkaitan dengan kesejahteraan hidupnya. Dengan mengenal sisi sosio emosinya pengurus PKBM dapat merancang strategi “kurikulum” pembelajaran yang lebih dimintai warga belajarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...