Kamis, 14 Agustus 2014

Membentuk Budi Pekerti Siswa Melalui Kartu Pelajar Pintar, Best Practice: SDN Rungkut Kidul 2 Sby

Dari pengalaman saya “membimbing” ribuan guru dan ratusan sekolah, saya makin  percaya bahwa banyak  sekolah berupaya  bukan hanya membangun kompetensi akademik  tapi juga membangun karakter dan akhlak peserta didik. Buat saya, pendidikan  bukanlah hanya pengajaran teori  sebagai sebuah kegiatan pembelajaran siswa. Pendidikan bukan hanya sekedar mencetak ijazah! Juga bukan akreditasi atau gengsi dari alumnusnya . Tapi, ia adalah sebuah kerangka berpikir yang mengingatkan bahwa semua  aktivitas pendidikan  sebenarnya harus dijalankan dengan menumbuh kembangkan  semua potensi yang dimiliki peserta didik.


Kalau  sekolah anda  fokus pada kegiatan program prestasi akademik supaya para lulusan dapat diterima pada sekolah favorit jenjang berikutnya apa pun yang Anda lakukan, haruslah ada paradigma peningkatan softskill. Kenapa? Ya karena mereka yang mengandalkan prestasi akademik saja akan kesulitan menghadapi persoalan hidup tanpa memiliki sikap mental yang baik /soft skill. Jadi, siswa  harus merasa bahwa dia tidak hanya menghafal dan menguasai materi saja, melainkan sebuah paket manfaat yang selalu memperhatikan aspek kognitif,afektif,psikomotor dan spiritual.


Begitu juga kalau Anda berada pada program kegiatan peningkatan keterampilan/vocational . Seharusnya memang program kegiatan pembelajaran berorientasi pada kecakapan hidup. Walaupun jumlah peminat dari tahun tahun makin meningkat, tapi apapun program pembelajaran  yang harus dilakukan supaya dipikirkan dampak  jangka panjangnya terutama dalam pembentukan karakter siswa.. Karena itu, lantas ada berbagai kegiatan pembentukan karakter melalui kegiatan pembiasaan atau peminatan termasuk kepemimpinan melalui kegiatan kepramukaan.

 Bahkan, ada sekolah yang menerapkan kartu pelajar pintar untuk membentuk karakter,budi pekerti dan prestasi belajar siswa, sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh SDN Rungkut Kidul 2 Surabaya  dengan Kepala Sekolah  Bapak Suhadi ,SPd ,MPd.  Disekolah ini siswa diharapkan memiliki disipilin diri melalui kartu pelajar yang dimilikinya sendiri selain juga mengembangkan karakter kepemimpinan sebagai upaya self assessment atas perilaku sebagai peserta didik baik didalam sekolah maupun diluar sekolah.

Peringatan untuk selalu tidak membuang sampah sembarangan dan mengelolah sampah untuk lingkungan sekolah bersih sapai menghasilkan produk hasil olahan sampah mendapatkan dukungan penuh walimurid dan masyarakat sekolah.  Sampai mengembangkan ecoprenuership alias kewirausahaan berbasis ekologi sekolah dilakukan sekolah ini. Sekolah ini tidak hanya mencetak anak dengan prestasi akademik saja tapi secara total membangun karkter kepribadian anak sekaligus  prestasi kompetensi akademiknya  bersambung





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...