Minggu, 29 Juni 2014

Kurikulum 2013 : Pentingnya Passion dan Imagination bagi Pendidik ,Case Study Sekolah Dasar Alam Pacitan (bervideo)

Seorang guru harus mampu menggambar sebuah  sketsa masa depan   tentang apa yang  ingin dicapai oleh siswanya melalui ilmu yang diajarkan sehingga siswa memiliki gambaran mental tujuan dan manfaat dari ilmu yang dipelajarinya !
Seorang guru bukan  hanya bisa  melihat tugas mengajar hari ini, tapi juga memberikan  sesuatu yang akan dicapai di kemudian hari oleh peserta didik.
Saya tertarik oleh sebuah kalimat yang disampaikan Vienke Van Dijk salah seorang pengajar/”guru -tamu” Bahasa Inggris  di sekolah/tersebut, tentang   dampak “passion”  dalam kegiatan mengajar terhadap  siswa yang     dapat membangkitkan minat dan daya serapnya dalam menguasai pembelajaran siswa.   Dan  Miss Vienke juga  berbicara tentang  "imagination" yang ada di Sekolah Dasar  Alam Pacitan untuk memahami Global Warming sejak dini, karena itu  "imagine"  tentang pentingnya  mengenal menyintai dan melestarikan harus dibangkitkan dalam diri siswa sejak dini. Dari  sekedar  alam sebagai media dan sumber belajar menjadi penanaman tentang “ value” kesadaran lingkungan dan pelestarian alam seisinya.


Sekolah dasar alam  sekolah satu satunya di Pacitan , tapi berani mimpi besar ! Selanjutnya  dalam perkembangannya sekolah tersebut  berani “empower” tenaga pendidik serta standar penyelenggaraannya secara mandiri karena memang bukan sekolah negeri sehingga harus lebih banyak berupaya sendiri dalam membiayai program kegiatan pembelajarannya, sekaligus bekerja sama membangun jaraingan dengan stake holder termasuk membangun relasi dengan sekolah sejenis di Negeri ini. Karena  sadar tidak mungkin  melakukan segala sesuatu sendirian. Seorang kepala   sekolah harus percaya diri termasuk meyakinkan pihak pihak terkait.  Demikian juga passion dan imagine  tersebut menjangkiti dan  memberdayakan tenaga pendidik ,termasuk para siswa. Tidak takut akan "kalah" dari sekolah umum  lainnya. Bahkan menjadi sekolah yang dipercaya dapat membangkitkan “life -skill” siswanya

Seorang guru  bukan cuma melakukan "transformation of knowledge " seperti yang dilakukan seorang penyiar. Tapi seharusnya  mendorong sesama rekan guru  termasuk siswa  untuk berkreasi, seorang guru harus bisa memberdayakan siswanya agar memiliki kompetensi dan life skill.
Karena itu, Miss  Vienke Van Dikc  tidak hanya membuat siswa   cuma lengkap catatan mata pelajarannya saja. Dia siap dibantah dan siap ditanya, bahkan berani mendemontrasikan berbagai macam metode yang dapat membelajarkan siswa untuk mengerti dan menyerap sebaik mungkin . Itulah pembelajaran yang sebenarnya seperti yang dimaksud dalam K 13, simak tayangan berikut ini:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...