Religious character abstraction
Kitab Manaqib Amirul
Mukminin
Dibawah terik matahari
Umar Bin Khatab ra berjalan dikota madinah sambil meleakan surbanya diatas
kepala.Leawatlah seorang pemuda naik keledai ;
Umar berkata : “bolehkah
aku ikut bersamamu,wahai pemuda ..?’
Maka pemuda itu
berhenti dan turun dari keledainya kemudian berkata : Silahkan naik kepunggung keledai ku wahai amirul
mukminin”.
Jawab Umar :”Tidak
tetapi naiklah engkau dan aku naik dibelakangmu..
Setelah masing masing
mengemukakan pendapatnya,akahirnya Umar ra membonceng dibelakang .Kejadian ini
disaksikan banyak orang..
Munculnya beragam perilaku yang menyimpang,tawuran
remaja,kriminal,korupsi dsb. Menunjukkan bahwa
generasi bangsa ini telah kehilangan karakter.Pada akhirnya tumpuan pada
pembangunan karakter berada pada dunia pendidikan.Kurikulum saat ini semestinya
dapat mewujudkan pendidikan yang membangun karakter dan budaya bangsa .Dan
perwujudan itu menjadi tanggung jawab sekolah.
Karakter sekolah adalah cikal bakal dari terbentuknya sekolah yang mengakomodasi pendidikan berkarakter.Karena sesungguhnya
karakter sekolah adalah “isi sesungguhnya “ bukan sekedar jargon atau kosmetika
iklan.Sedangkan Karakter sekolah semestinya berpegang pada manajemen sekolah
yang menjunjung tinggi nilai nilai karakter (value) dengan pemanfaatan dan
pemberdayaan seluruh sumber daya yang dimiliki sekolah untuk pencapaian
pendidikan karakter itu sendiri.
Dalam rangka implementasi manajemen sekolah yang berkarakter
maka kepala sekolah bersama wakasek kehumasan sekolah harus berhasil membangun
awareness bagi warga sekolah terutama
pimpinan,guru dan karyawan mampu
menciptakan sekolah kondusif sehingga menjadi contoh perilaku keseharian bagi
siswa dalam membangun nilai nilai karakter.Sekaligus sebagai medium bagi anak
didik untuk lebih berkarakter.jujur
,mandiri percaya diri dan menghargai arti belajar.
Implementasi manajemen sekolah dengan nilai nilai
karakter terwujud dalam pelaksanaan
program yang mencerminkan uniqe behavior artinya;memadukan nilai nilai karakter
dalam MBS seperti kemandirian ,kerja sama,partisipasi dan akuntabilitas dsb
dengan merespon berbagai input ,proses dan mutu out put dalam rangka mencapai
tujuan secara efektif dan efesien .
Representasi dari pendidikan karakter disekolah diwujudkan
melalui kegiatan kegiatan yang
sesuai dengan kebutuhan warga sekolah
dalam rangka meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nilai karakter
terhadap diri sendiri,terhadap sesame,terhadap nilai nilai kebangsaan termasuk
perangkat evaluasi programnya.
Komunikasi yang dibangun oleh humas sekolah dengan warga
sekolah agar supaya terbentuknya suasana kerja/pembelajaran yang mendorong giving pleasure yang terwujud dalam suatu kesadaran yang dapat
mempengruhi ikatan emosi warga sekolah,motovasi etos kerja dan character style dari pekerja sehingga mutu
kinerjanya dapat berkembang secara optimal
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar