Jumat, 27 November 2015

Merancang Program Peningkatan Prestasi dan Daya Saing Siswa ( Belajar Dari Persekolahan di Inggris)


Apa oleh oleh sepulang dari Inggris pak..?, tanya saya kepada kepala SMP Swasta ternama di Ibukota yang mendapatkan kesempatan study banding selama satu bulan atas biaya sebuah foundation.
“Banyak kank, salah satunya to help children develop lively, enquiring minds, giving them the ability to question and it arque rationally and apply themselves to task hal tersebut merupakan salah satu dasar tujuan  penyelenggaraan pembelajaran di sekolah yang tercantum  dalam dokumen Secretary of state  for Education and Science  1977 ..!”


“Apa perbedaan yang paling mencolok pendidikan di Indonesia dan di Inggris khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.. ?”
“Keterlibatan masyarakat khususnya peran orang tua wali murid...”
‘Seperti apa keterlibatan itu pak..?
“Ada semacam parenting education, dimana para orang tua mendapatkan pengetahuan dan pendidikan dalam pengasuhan peserta didik , salah satu materinya adalah agar bagaimana ilmu yang didapat di sekolah dapat diterapkan dirumah sebagai perwujudan apply themselves to task.  Manfaat lainnya orang tua menjadi lebih tahu berbagai ragam model pembelajaran serta kompetensi yang didapat putera putrinya selama bersekolah disana...!”
“Menurut bapak  apakah mungkin model tersebut dapat dikembangkan di Indonesia..?”
“ Itulah mas Hari, tentu saja  bisa ,  akan  saya cpoba   presentasikan pada   rapat rutin  hari sabtu  depan nanti  bersama dewan guru dan komite sekolah , beberapa kemungkinan yang bisa kita kembangkan di sekolah ini, Saya merasa kemungkinan untuk diterapkan disekolah ini bisa dilakukan,  tentunya dengan mengakomodasi beberapa elemen”
Kalau boleh dapat bocoran, bapak tentu punya gambaran urutan rencana tindakan yang akan diambil , boleh dong dibagikan kepada saya..?
“Mengapa tidak kank, dengan perkembangan teknologi informasi komunikasi (ICT) dan trend perubahan perilaku gaya hidupp para siswa ABG tidak bisa dielakkan lagi sekolah tidak bisa bekerja sendirian untuk menddik anak bangsa. Dengan kata lain semua elemen penyelenggara pendidikan harus melakukan penyesuaian tentang bagaimana proses pembelajaran menurut kacamata pendidik dan  tuntutan masyarakat..!”
“Kongkrit implementasinya bagaimana pak..?”
“Pertama, setiap pendidik kami harapkan benar benar memahami nilai nilai visi, misi dan slogan sekolah  secara lengkap yakni nilai nilai tentang karakter penyelenggaraan pendidikan di sekolah, proses dan metode  pembelajaran, pelayanan prima pendidikan dan personal value. Kami akan mengusung nilai kejujuran , keterbukaan dan ketulusan sebagai ciri kegiatan pembelajaran yang kami laksanakan  dan kembangkan di sekolah ini. Sehingga setiap pribadi warga sekolah  khususnya pendidik ini akan melekat citra bahwa pendidik sekolah kami adalah jujur , terbuka da tulus.”
“Kedua, Fokus  pada kepentingan terbaik peserta didik yang kami rancang pada pengembangan minat dan bakat semacam enrichment dan enlargement  yang kami rancang untuk mewadai berbagai talenta siswa agar memiliki prestasi dan daya saing .  sehingga akan sangat mudah bagii untuk menje;askan kepada masyarakat langkah kongkrit yang kami ambil sekaligus menampung perubahan trend perilaku siswa yang memasuki panca roba itu kank..?”
“Ketiga, kami akan ciptakan lingkungan kerja dimana setiap pendidik dan peserta didik dapat mengaktualisasikan daya invosai dan kreatifitasnya sehingga mereka akan memberikan kemampuan terbaiknya dan tumbuh semangat bersaing untuk meraih prestasi, tentu saja kami akan lakukan terobosan terobosan baru dalam menciptakan iklam ini, termasuk akan mendatangkan para mentor  dari luar sekolah untuk aktivitas pencapain prestasi.”
“Keempat , membangun relasi yang harmonis dengan stake holder khususnya para orang tua wali murid secara periodik dan berkesinambungan seperti memberikan ruangan bagi para orang tua yang tergabung dalam paguyuban kelas untuk mempercantik kelas atau merancang kegiatan pameran sekolah pada akhir tahun misalnya. Karena itu saya akan meyakinkan para guru dan staf saya bahwa kegiatan pembalajaran itu bukan sekedar transaksional    tetapi juga relasi yang harmonis dengan para orang tua /wali murid. Begitu kank.., salah satunya  adalah kehadiran kank hari  pada hari ini untuk memberikan motivasi parenting pendidikan di era TIK pada acara hari ini...!”

Dan kamipun bersama sama menuju aula dimana para orang tua dan wali murid sudah 90 % datang untuk mengikuti “Parenting Education” saya didaulat sebagai narasumber. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...