Minggu, 12 Oktober 2014

Case Study : SMAN 1 Probolinggo ,Karya Terbaik Festival Film Anak Asia 2013 di Jepang

“….., Allah melebihkan orang orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang orang yang duduk beberapa derajat…….” (QS . An Nisa : 95)

“ The degree to which a company is able to deliver a desirable costumer experience and to use information technology, brand  and integrated communication  and entertainment to do so  will largely it’s success in the global market place of the new millennium “,Brend H Schmitt. 

“Motivasi belajar pada ekstrakulikuler sinematografi  berawal dari hobi menjadi sebuah prestasi “, pernyataan dari salah satu siswa yang mewakili sekolahnya  berangkat ke Jepang untuk mengikuti ajang kompetisi  Festival Film Anak Asia . Ini adalah salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang diminati dan membuat siswa SMAN 1 Probolinggo  betah untuk berkreasi serta mengembangkan daya saing.




  Pendapat  Bapak Drs.Muh Suradji Chabir,MPd I   Kepala SMAN 1 Probolinggo menandaskan keberhasilan mengelolah keberbakatan anak sangat bergantung  pada sejauh mana kesungguhan tenaga pendidikan atau tenaga pembimbing yang menyuguhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan  dan memenuhi harapan peserta didik. Salah ekspektasi peserta didik adalah diterima kebaradaannya dalam segala bidang minat sehingga prestasi akademik dan non akademik membuat sekolah ini memiliki daya saing global, global competitivenes.

Sekolah yang menggunakan sisstem SKS ini   mengimplementasikan model pelayanan pendidikan “keteladanan ,akuntabilitas dan keterbukaan”. Keteladanan berarti semua tenaga pendidik memiliki  sikap dan pola pikir yang  kreatif dan inovatif dengan kompetensi professional sebagai tenaga pendidik khususnya dalam kegiatan ekstrakulikuler sinematografi kebanyakan adalah sarjana bidang TIK.

Akuntabilitas  di wujudkan dalam bentuk pemanfataan sarana dan prasarana  serta pendanaan yang dapat di pertanggungjawabkan termasuk dukungan dari wali murid. Sedangkan keterbukaan berarti semua tenaga pendidik   harus welcome terhadap siswa maupun orang tuanya sehingga tercipta komunikasi dua arah dan hubungan yang harmonis.

Untuk mencetak siswa yang berprestasi seperti prestasi ekskur sinematogrfi dengan karya terbaik Festival Film Anak Se Asia  di Jepang  agar terus  terasah,sekolah tidak memberikan syarat kusus bagi para siswa yang ingin mengikuti kegiatan eksur tersebut. Syaratnya mereka memiliki minat yang kuat untuk mengikuti aturan main yang telah disepakati dan memiliki kamera walau hanya sebatas kamera HP jadi tidak memaksakan siswa untuk memiliki  kamera dengan criteria tertentu yang tentu saja harganya sangat mahal. Disamping tentu saja kamera yang dimiliki sekolah yang sangat terbatas jumlahnya.

Sementara itu kegiatan ekskur sinematografi  tidak hanya berkutat soal keterampilan memanfaatkan  TIK khususnya kamera saja,   melainkan juga mengandung soft skill  diantaranya,keterampilan berimajinasi,kepekaan terhadap kondisi lingkungan sekitar dan wawasan terhadap  isu social kemasyarakatan. Sedangkan untuk life skillnya adalah kecakapan kepemimpinan ,membangun motivasi,kerjasama tim dan mengelola konflik disamping keterampilan teknis itu sendiri. sebagaimana dikatakan oleh Norman Longworth  dalam bukunya Life long learning in action ,Transforming Education  in 21 st Century “Theacher  as anabler of learning through  individualized active learning programmes using motivational power of ICT and other  tools , new  knowledge of how people learn and management of all available resource”.

Ekstrakulikuler , wadah bagi kreativitas siswa  bagian dari kegiatan pendidikan, persoalan kompetisi adalah ajang untuk mendemonstrasikan kompetensi sedangkan prestasi soal waktu pencapaian,itulah pelajaran yang bisa kita petik dari kegiatan ektrakurikuler  di SMAN 1 Probolinggo.
“Memberikan bekal kepada anak untuk peka dengan kondisi lingkungan sekitar dan mengembangkan potensi diri  menghadapi kehidupan nyata adalah salah satu tugas pembelajaran disekolah”  Kank Hari Best Practice Global Education Consultant.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...