Senin, 29 September 2014

SMKN 2 Batu Jatim “Apel de ros Tea”.

As the world becomes more interconnected and business becomes more complex and dynamic”. Peter Senge,  The  Art and Practice of Learning Organizational .  

Konsep pembelajaran di SMK bukan hanya mentransfer pengetahuan akan teori dan keterampilan saja melainkan mendorong semangat berkreasi untuk menghasilkan sebuah produk atau karya  kreatif. Sebagaimana yang dilakukan oleh SMKN 2 Batu Jawa Timur prodi Agribisnis disekolah ini  mengedepankan karya kreatif siswa mulai dari strategi  pemilihan lahan dan benih,proses merawat tanaman,teknologi panen dan teknologi olah pangan ,serta pemasaran bahkan sampai pada pemanfaatan limbah. 





 Seiring  berkembangnya waktu   SMKN 2 Baru Jawa Timur  menjadikan laboratorium pembelajaran menjadi  learning by doing  yakni belajar sambil bekerja dan  learn how to do atau belajar caranya bekerja sesuai standar baku industry mulai dari pengalohan produk sampai packaging serta memasarkan Khususnya Apel de ros tea ,memproduksi tea hijau celup berbahan apel ini merupakan product differentiation dari sekolah ini. Dimana bahan bakunya terdiri dari kulit apel, daun wortel yang tidak terpakai (Recycle ) dan bunga rosella dengan ukuran yang persisi dibantu sarana peralatan produksi yang memadai. Nilai sikap yang didapat dari para siswa adalah life skill ,daya saing dan sense of entrepreneurship.

Menurut Bapak Imam Ghozali ,SPd . MPd Kepala SMKN 2 Batu ,mengembangkan SMK pertanian  menjadi prodi agribisnis merupakan tantangan karena pada awalnya  tidak diminati masyarakat. Sehingga dalam perkembangannya sekolah ini melengkapi sarana dan prasarana yng mendukung keberhasilan dari program Study nya.  Brand Identity   sekolah  dibangun  melalui core competence yang diperoleh siswa dalam bidang agrobisnis.  Dengan menciptakan suasana belajar yang memberikan kenyamanan ,pelayanan pendidikan dan kepuasaan   peserta didik akan mengantar reputasi sekolah yang memiliki integritas dan kredibiltas. Pada akhirnya support dari stakeholder akan terus berdatangan,seperti wali murid,instansi terkait dan dunia indutri dan dunia usaha.


Sustainable competitive advantage yang dikembangkan  SMK 2 Batu adalah merumuskan kegiatan pembelajaran dengan berbasis analisa perkembangan dinamika agrobisnis sehingga dalam pelaksanaannya para lulusan dapat terserap pasar baik menjadi karyawan di industry,berwirausaha dan melanjutkan kejenjang berikutnya. Sumber Daya Manusia  terutama pendidik  dibekali sense of urgency yang berarti tanggap terhadap keberhasilan dan efektifitas kegiatan pembelajaran. Sehingga dalam pembuatan produk hasil olah teknologi pangan yang merupakan pratek pengalaman belajar siswa  benar benar produk yang memiliki daya saing artinya produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasar.Ambil contoh   Band Sari Apel ESmeka  telah mendapat pengakuan (brand recognition) pasar dengan banyaknya  permintaan dari  dari kabupaten/kota di Jawa Timur dan Indonesia Timur. Sehingga tidak dipungkiri  sekolah memiliki “keuntungan” financial  yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu SDMnya , dengan demikian secara tidak langsung sekolah sudah menerapkan Entrepreneurship School Management.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsultasi Humas Pendidikan: 4 Ciri SDM Sekolah Tidak Berdaya Saing (2)

"Kank, Inovasi adalah kata kunci daya saing termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Lantas SDM seperti apa yang   t...