Case
Study
"Apa yang mesti kami lakukan agar sukses
meraih lulus 100% jika input ,sarana prasarana dan SDM kami belum memadai,padahal ujian
nasional adalah standar yang harus kami lewati. Kami
takut dengan kondisi yang kami hadapi jika kami jujur kami takut gagal
mengingat kondisi yang kami hadapi. Jadi ya ,bagaimana caranya agar kami tidak
“memalukan”..! Kejadian ini berulang dari tahun ke tahun setiap ujian nasional kami selalu cemas dan
waswas…!."
Abstract
Standar Kompetensi Lulusan(SKL) :
1.Peserta didik dapat mencapai target
akademis yang diharapkan.
Dengan
Indikator :
·
Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik
dalam mencapai target yang ditetapkan
SKL
·
Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai
pembelajar mandiri.
·
Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar
dan rasa percaya diri yang tinggi.
2.Peserta didik dapat mengembangkan potensi
penuh mereka sebagai anggota masyarakat.
Dengan indikator ;
·
Sekolah /madrasah mengembangkan kepribadian
peserta didik .
·
Sekolah /madarasah mengembangkan ketrampilan
hidup
·
Sekolah/madrasah mengembangkan nilai nilai
agama,budaya dan pemahaman atas sikap yang dapat diterima.
Approach Strategic
Karakter jujur saat inimenjadi lebih
penting dibanding kuatitas kelulusan jika kita menginginkan perbaikan mutu
pendidikan,karena apalah arti kelulusan 100% kalau pada akhirnya menghasilkan
siswa yang secara akademim tidak memiliki kemampuan nyata.sementara sekolah
tidak dapat mengevaluasi diri untuk memperbaiki standart mutu pelayanan
pendidikan. Akhirnya dari tahun ke tahun semua pihak mengulangi cara cara tidak
jujur karena merasa cemas dengan proses dan “output “ pendidikan yang tidak
memadai. Sekolah tanpa membangun karakter bukan lah pendidikan.
Citra
Sekolah VS Karakter Jujur
Saat ini semakin banyak masyarakat yang
menyadari arti karakter jujur bagi anaknya,agar mereka kelak dapat bertahan dan
menjadi pemenang di zaman yang semakin “Chaos”.Munculnya berbagai pendidikan alternative
yang memungkinkan terbentuknya karakter siswa
adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini.Karena kompetensi
dan karakter adalah cermin kemampuan nyata
serta “isi” sesungguhnya dari kualitas siswa secara menyeluruh bukan
potret sesaat kompetensi akademik apalagi yang diperoleh secara tidak jujur.
Banyak kasus terjadi dimana anak anak yang
memperoleh nilai UN dengan tidak jujur
masuk disekolah yang “favorit” justru gagal menyesuaikan diri ,lantaran pada
sekolah bersangkutan menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM) dengan angka yang melampaui kemampuan nyata
yang dimilikinya.Sehingga tidak jarang tidak naik kelas atau keluar dari sekolah
bersangkutan lantaran malu.Sementara
beberapa sekolah yang ditengarai melakukan perbuatan tidak jujur saat Ujian
nasional ,siswanya di black list pada saat penerimaan siswa baru di sekolah
jenjang berikutnya.Dikarenakan secara nyata siswa dari sekolah bersangkutan
tidak dapat “beradaptasi “ dengan target akademik sekolah.
Karakter
jujur bukan hanya persoalan membangun kepercayaan bagi pihak lain,yang lebih
penting dalam perilaku jujur adalah keberanian menerima kenyataan diri .
Jika
citra sekolah anda ingin dikenal sebagai sekolah yang secara serius membangun
karakter siswa seutuhnya,olah pikir,olah rasa,olah raga dan olah hati.Maka
belajarlah dari ujian ujian nasional
sebelumnya tentang bagaimana kualitas output yang dihasilkan. Keberanian menerima
kekurangan diri terutama pada pelaksanaan standar isi,standar proses dan
standar kelulusan semestinya diamati
secara jeli untuk menyesuaikan dengan tantangan Ujian Nasional berikutnya.
Dimana pemahaman atas mutu pelayanan prima pendidikan menjadi dasar evaluasi
diri sekolah untuk meningkatkan mutu proses
kegiatan pembelajaran yang cukup matang sebelum menghadapi Ujian Nasional.Dengan
demikian kompetensi akademik nyata siswa siswi kita terwakili oleh proses yang
telah meningkat dari tahun ketahun yang secara tidak langsung meningkatkan mutu
sumber daya manusia seutuhnya manusia Indonesia guna memiliki daya saing
internasional.Dan secara tidak langsung Ujian nasional akan dapat dipercaya sebagai alat ukur mutu kompetensi akademik siswa.
Fahami Karakter Siswa
Rahasia sukses terletak pada kejelian
sekolah dalam matrikulasi kompetensi sejak awal penerimaan siswa
baru,dilanjutkan dengan kemampuan sekolah menumbuh kembangkan potensi yang
dimiliki siswa.Pemahaman bahwa siswa
dapat belajar secara efektif pada konsistensi belajar yang disukai dan dikuasai
,maka agenda kurikulum beserta guru harus dapat menciptakan iklim yang
dimaksud. Guru adalah mitra belajar
siswa sehingga siswa memiliki gairah dan semangat dalam kebutuhan belajar.
Pembelajaran yang menarik dan memberikan
tantangan kepada siswa dengan metode kombinasi yang dikembangkan sesuai
kebutuhan belajar siswa, akan mendorong siswa untuk selalu berprestasi secara
berkesinambungan. Komunikasi dan relasi dengan orang tua semestinya menghasilkan kerja
sama yang berpihak pada kepentingan terbaik siswa.
Dengan demikian kombinasi kerja sama dalam
pendidikan siswa antara orang tua dan sekolah menjunjung nilai nilai
kebersamaan ,kekeluargaan ,menghargai dan menerima kondisi kompetensi
siswa,secara tidak langsung dapat menciptkan karakter kejujuran semua pihak
,sekolah,masyarakat dan siswa.
Tingkatkan
terus kejujuran suatu saat akan menjadi Karakter
dan Budaya Jujur
Di masa depan citra sekolah bukan hanya
ditentukan oleh keberhasilannya dalam kelulusan 100% ,namun juga mutu dari
karakter siswanya,termasuk kualitas personality dan kompetensi realnya.Tercermin
dari keberhasilan alumni dalam meningkatkan mutu kehidupan selanjutnya baik
akademik maupun bermasyarakat.Jika sekolah saat ini hanya berorientasi pada
kelulusan 100 % tanpa dibarengi dengan peningkatan mutu proses pendidikan alias
menggunakan cara cara tidak jujur ,lambat laun pasti akan ketahuan karena
output yang dihasilkan tidak bisa ”berbicara”
banyak dalam kehidupan nyata.
Masayarakat semakin sadar dan cerdas untuk
membekali anak anaknya tidak cukup hanya berbekal potensi akademik apalagi
yang hanya potret sesaat lantaran ketidak jujuran .Citra sekolah arus menjelma
menjadi sebuah karakter yang secara konsisten menghasilkan identitas dan integritas
sekolah terutama dalam membangun mutu pendidikannya.Sebuah kaarkter yang kuat
akan menciptakan keyakinan yang kuat bagi orang tua dan masyarakat akan jaminan
sukses masa depan anaknya.
Temukan
Formula Suksesnya
Kompetensi siswa adalah kemampuan nyata
yang dibagun dari un credible source - credible source- inspiration source.
Sekolah sebgai tempat menumbuhkan potensi dan kompetensi yang dimaksud semetinya meningkatkan mutu SDM serta proses
layanan prima pendidikan. Melalui :
Pertama,Ujian
nasional telah terselenggara bertahun tahun teruslah jujur meningkatkan cara cara baru untuk membangun kompetensi siswa guna menghadapinya. Memiliki keberanian menerima
kekurangan diri dan selanjutnya mencari solusi secepat mungkin.
Kedua
,teruslah belajar dan mengembangkan diri sampai menemukan pendekatan gaya metode
terbaik sesuai dengan kondisi real yang anda hadapi.Sehingga tidak perlu cemas
saat menghadapi ujian nasional.
Ketiga:milikilah
rasa percaya diri akan keberhasilan ,karena kepercayaan diri akan memberikan auto
sugesti pada diri sendiri dan siswa bahwa yang telah dipelajari selama ini adalah
bekal yang cukup untuk menghadapi Ujian Nasional.
Keempat
;rencanakanlah tujuan dan target yang jelas dalam mendampingi siswa sukses
meraih cita cita nya termasuk sukses menjalani ujian nasional.
Kelima
:Konsisten dan disiplin dalam melakukan aktivitas yang dapat membangun
karakter jujur pada diri pribadi atau budaya
sekolah.
Keenam:
Tidak ada cara instan untuk meraih kesuksesan .Karena itu mulai sejak dini
menjalankan proses pelayanan pendidikan sesuai stndart nasional pendidikan. Agar
tidak kelabakan ketika Ujian Nasional berlangsung.
Miliki
kebanggan menjalankan Ujian Nasional secara jujur. Agar semua orang dapat percaya penuh pada kesungguhan upaya menyelenggarakan proses pendidikan secra
optimal untuk kepentingan terbaik anak bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar