Case Study
“Sekolah ini memiliki
perpustakaan ,laborotarium bahasa, computer ,kimia ,biologi dan fisika .’seluruh
area sudah terkoneksi internet melalui Wi-Fi . Tidak hanya itu ,seluruh system
akademik sekolah telah menggunakan program terpadu system informasi manajemen
sekolah terpadu ICT yang dapat diakses siswa dan masyarakat melalui web site .
Siswa dapat mengakses nilai,informasi,pembayaran sekolah ,perpustakaan
,ketertiban ,absensi ,serta profil guru dan siswa. Sekolah kami menjalin kerja sama dengan sekolah sekolah di
luar-negeri, seringkali terciptanya
program pertukaran siswa dan guru antar lembaga. Belum lagi memiliki kerja sama
dan jaringan dengan perguruan Tinggi dan Dunia Usaha…..”.
Abstract
Undang undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menegaskan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.Sisdiknas bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak
mulia,sehat ,berilmu cakap ,kreatif ,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Action for Change
,Life long learning C21 st
“Teacher as enabler of learning through individualized active learning programmers
using motivational power of ICT and other tools ,new knowledge of how people learn and management of available
resources . “
Applied Strategy
Seiring dengan pesatnya perkembangan Information Communication Technology (ICT),sudah saatnya
sekolah memanfaatkan ICT sebagai sarana pelayanan dan penopang kegiatan pendidikan di wilayah kerja masing masing.Sekolah dapat
menyusun system informasi pendidikan dengan mudah dan praktis melalui program
computer berbasis internet .Dengan demikian sekolah dapat menerapkan aplikasi
internet dengan sasaran peningkatan layanan prima pendidikan,terutama dari sisi
waktu dan efektivitas.Sekaligus dapat mendukung System Informasi Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) tertutama dala, mendukung
monitoring,evaluasi,pelaporan,kebijakan strategis,perencanaan,penganggaran dan
kerja sama dengan pihak lain.
Mengingat sejak pemberlakuan
system desentralisasi ,peran kabupaten/kota semakin besar secara
nasional,diperlukan kapasitas pembuat dan perencanaan yang akurat . Kemampuan sekolah dalam Sistem informasi
manajemen pendidikan diharapkan dapat memberikan manfaat ,yaitu mendorong
pengelolaan sekolah/madrasah lebih
efektif dan lebih efisien ,mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tepat
,akuntabilitas dan transparansi serta
kemudahan monitoting dan evaluasi .Karena itu penting bagi sekolah untuk
memiliki web sekolah sebagai sarana informasi tentang identitas sekolah
sekaligus alat untuk komunikasi dua arah dengan pengunjung situs disekolah
bersangkutan.
Digitalisasi pada sekolah memungkinkan setiap orang dapat
berkomunikasi dan berinteraksi serta membangun jaringan dengan sekolah
lain atau individu lain diseluruh dunia.Sedangkan jaringan kerja-sama
bisa intra- sekolah ;meliputi siswa,orang tua siswa ,guru-staf dan kepala
sekolah.Ekstra sekolah hubungan jaringan kerjasama antar sekolah-instansi
terkait dan dunia usaha .
Pada tingkat intra
sekolah memungkinkan seluruh aktivitas kegiatan pembelajaran didalam
sekolah terintegrasi . Memungkinkan pemangku kepentingan,siswa dan orang tua
serta komite sekolah dapat mengakses informasi seluas mungkin tentang aktivitas
penyelenggaraan sekolah.Sehingga system informasi yang didapat menjadi lebih
effisien disamping tentu saja meningkatkan level transfer pengetahuan Dengan
demikian siswa tidak kesulitan untuk mencari informasi secara fisik kepada guru
yang bersangkutan .
Pada tingkat ekstra
sekolah ,sekolah dapat melakukan jaringan kerja sama dengan sekolah lain
dalam satu rumpun MKKS /UPTD . Disini sekolah dapat secara intensif
memanfaatkan berbagai info tentang kebijakan dan perencanaan keseluruhan
program yang akan dilaksanakan oleh MKKS/UPTD ,mengindikasikan jumlah dan
sumber data serta dana dari masing masing program termasuk didlamnya target
pencapaian kegiatan yang dicapai dalam satu rumpun sekolah tadi.Dengan demikian
“ego –sektoral” sekolah menjadi sebuah “jaringan “ virtual sehingga
memungkinkan mengelolah kegiatan pembelajaran diwilayah UPTD dalam kegiatan
yang bermakna ,bahkan akan mempermudah
pemeretaan mutu penyelenggraan proses pembelajaran diwilayah kerja UPTD .Tentunya
dengan terbentuknya aktivitas bermakna antar sekolah ini dapat dikembangkan
menjadi “komunitas” berbasis peduli pendidikan dengan membangun jaringan dengan
masyarakat,instansi terkait ,BUMN dan Dunia usaha.Sehingga masing masing pihak
dapat terlibat dalam proses pengembangan kemajuan dan perbaikan pada sekolah bersangkutan.
Tahapan berikutnya
adalah keberanian sekolah untuk
menglobalisasikan informasi dan
berinteaksi dengan masyarakat internasional.Melalui “update –data” dan informasi sekolah dapat berinteraksi dengan lebih
efektif dan menyatu dengan masyarakat dunia . Dengan demikian sekolah dapat memberikan
“value “ kepada masayarakat yang dilayani nya secara langsung maupun dunia
internasional.Untuk itu sekolah harus dapat memperkuat karakter dari visi dan
misi sekolahnya guna memperilhatkan kualitas dan kinerja “berkelas”
internasional.
Dengan terus meningkatkan mutu pelayanan pendidikan,strategi
pengembangan prestasi siswa dan model pembelajaran akan menghasilkan peluang
,daya saing dan bukan mustahil dukungan dana di masa depan bagi sekolah
bersangkutan.Untuk itulah sekolah harus dapat merancang visi sekolah untuk
kepentingan terbaik masa depan siswa . Meningkatkan mutu pelayanan berarti
membentuk mutu lususan yang memiliki
keterandalan akademik,daya saing dan karakter siswa.Keberanian sekolah untuk
terus berfokus pada pelyanan prima akan memberikan kesan dan value unggul
tentang sekolah bersangkutan.
Ketika sekolah sudah men “digitalisasi” dirinya diharapkan semakin terus mengikuti
perkembangan ICT sehingga dapat memberdayakan
SDM dan Mutu siswa.Mengingat ICT memiliki dampak besar terhadap perubahan ekonomi,perilaku,struktur
organisasi dan strategi yang diterapkan perusahaan.Karena itu sekolah dalam
harus meningkatkan mutu layanannnya
melalui :
1. Citra Sekolah adalah Karakter Proses
Pembelajaran
Karakter proses pembelajaran disuatu
sekolah adalah kemampuan sekolah didalam memegang teguh nilai nilai yang telah
dikembangkan memberikan kepuasan berkesinambungan kepada pemegang kepentingan
,siswa,orang tua siswa dan masyarakat.Dampaknya
pelayanan prima bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah melainkan guru dan seluruh
staff sekolah.Citra sekolah pada dasarnya
sangat tergantung mental attitude(kompetensi
kepribadian ) dan kesungguhan sekolah menciptakan nilai nilai luhur yang akan
dikembangkan disekolah bersangkutan.
2. Berorientasi
pada pelayanan prima.
Citra sekolah dipersepsi
mencerminkan tingkah laku “aparatur’ sekolah terhadap proses pelayanan
prima pendidikan.Karakter mutu proses pelayanan pedidikan bukan sekedar jargon atau hanya label sekolah
namun dikenal ,dipersepsi dan indentik memiliki kualitas pelayanan yang terbaik
sesuai “janji ‘ sekolah”. Sekolah yang sudah menghayati dan menerapkan
pelayanan pima akan berorientasi pada memberikan kepuasan belajar siswa dan
memiliki value added sekaligus akan mendatangkan dukungan bagi sekolah
bersangkutan.
3.
Mengingat saat ini kita telah masuk pada Era ICT ,sekolah harus dapat menggali
sikap mental dari aparatur sekolahnya .Dibutuhkan langkah “connect “ dengan stake holder untuk bisa
mengkomunikasikan citra,proses pelayanan dan
mutu output.Pada saat ini masyarakat pengguna internet tidak bisa di
“Dikte” mereka suka berinteraksi secara suka rela,mereka lebih”dialogis’ mereka
lebih demokratis berpendapat apa saja tentang pengalaman pelayanan prima yang anda berikan.
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar