Case Study
“ Saya menjadi heran sejak peningkatan kesejahteraan guru
meningkat dengan sertifikasi mengapa tidak diiringi dengan mutu kinerja
guru ,dan keadaan ini juga diakui Kemendikbud sendiri ,padahal kan niat awalnya
adalah untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia…!,Kata sebagian Wali murid Sekolah Negeri .
Strategic Approach
“Learning culture is professional
teacher with the skill that enable one
to improve one’s performance in existing and how these may need to be developed…the
new knowledge ,experiences attitude and values
which an individual a better person “.
Mengingat system penjaminan mutu pendidikan didefinisikan
sebagai kegiatan sistemik terpadu oleh satuan Program Pendidikan ,penyelenggara pendidikan pemerintah
daerah ,pemerintah pusat untuk melaksanakan upaya peningkatan mutu pendidikan
secara berkesinambungan .
S ekolah semestinya dapat mewujudkan kegiatan pelayanan pendidikannya
sebagai tempat dimana norma ,aturan
,kebiasaan ,system nilai dan karakter
siswa ,guru dan warga sekolah lainnya terbagun.Dengan memilih budaya dan
Karakter Gemar Belajar sebagai filosofi dan ruh kegiatan belajar
disekolah berarti membangun kesepakatan yang mampu diyakini dan ditumbuh kembangkan oleh seluruh elemen
warga sekolah bahwa belajar adalah dasar dari pelaksanaan kegiatan sekolah.
Budaya belajar semestinya dapat membangun keterikatan utamanya antara guru dan
siswa “saling-belajar” berinteraksi dan berkomunikasi selama kegiatan
pembelajaran di sekolah itu berlangsung.
Sehingga terbentuk komitmen dan
kesepakatan yang mampu mendorong tercapainya goal approach ,yakni Sistem
Manajemen Sekolah mampu secara eksis mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Budaya belajar itu akan berhasil bila guru dapat memberikan
teladan dalam job performance nya ,yakni adanya semangat kerja dimana seorang
guru memiliki hasrat,semangat dan bahagia dalam “Belajar “,bukan sekedar mengajar. Sehingga
siswa melaihat bahwa gurunya adalah sosok “pembelajar”. Inilah beberapa cara
agar budaya belajar dapat berkembnag disekolah.
Pertama :
Menetapkan visi dan misi yang
menjadikan kebiasaan belajar sebagai bagian hidup kegiatan
pelayanan pendidikan disekolah itu.Dan dilaksanakan mulai dari kepala
sekolah,guru sampai siswa sehingga tujuan sekolah dapat dilaksanakan sebaik
baiknya. Dimulai setiap guru diharapkan memiliki
kebiasaan membaca ,baik yang berkaitan tugasnya maupun berita terkini yang
sedang terjadi,baik melalui media massa Konvensional maupun Media ICT.
Kedua :Guna
keberhasilan budaya belajar ini Sistem
Manajemen disekolah itu memberikan kesempatan dan kebiasaan bagi para
guru untuk berani terbuka atas persoalan yang dihadapinya terutama dalam
kegiatan mengajarnya. Selanjutnya
diberikan kepada yang bersangkutan untuk memikirkan alternative
solusinya. Sehingga guru memiliki kecakapan problem solving.
Ketiga : Efektifitas dan kebersamaan dapat terwujud jika iklim Transparansi ,Fair
,Akuntable,kejujuran dan bisa dijelaskan dikembangkan disekolah itu .Sehingga
bisa membangun komunikasi dan ikatan sosial yang erat antar warga sekolah.Baik
guru yang tersertifikasi atau belaum ,PNS maupun Non PNS.
Keempat :Konsistensi dan komitmen seluruh staf dan guru diperlukan untuk
membangun kesatuan cara pandang dan pemahaman yang sama tentang visi ,misi sekolah dalam mencapai
tujuan sekolah membangun karakter gemar belajar. Sehingga terjadi kesatuan dan kesamaan perilaku
guna mewujudkan budaya belajar.
Kelima :Kebersamaan
dan Pengkondisian budaya belajar perlu diciptakan untuk menciptakan kekuatan dalam suatu sistem nilai yang dianut
oleh warga sekolah khususnya staf dan guru.Sehingga tidak ada lagi guru yang
tidak bersedia menereima perubahan adanya informasi atau teknologi baru
,sehingga penyelenggaraan sekolah lebih efektif dan effesien.
Keenam : Sistem nilai dan kebiasaan yang
ditumbuhkan sekolah adalah proses
pembentukan mental attitude didalam
system manajemen sekolah .Sehi ngga seluruh elemen yang terlibat dalam upaya mewujudkan visi dan misi sekolah
memiliki pedoman yang disepakati bersama untuk terciptanya harapan sekolah.
Ketujuh :Kesamaan
hak dan saling menghargai merupakan
wujud yang dapat terciptanya kerja
sama yang utuh dan berkesinambungan
dalam menjaga konsistensi budaya dan karakter belajar disekolah itu.
Kedelapan ; Apresiasi
semestinya berbasis kompetensi agar
tercipta iklim kompetisi yang fair dan proporsional,sehingga dapat mendorong
semangat bersaing dari seluruh elemen sekolah untuk beerdaya saing dan
bersemangat dalam belajar.
KeSembilan :
Diklat ,workshop serta pengembangan SDM lainnya semestinya untuk meningkatkan
Kinerja Sekolah demi kepentingan terbaik siswa.
Melalui perekat kesembilan cara itu diharapkan dapat
membangun kebersamaan dan keterpaduan individu maupun tim kerja untuk mewujudkan keberhasilan membangun
budaya dan karakter gemar belajar di sekolah itu,terutama bagi para guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar