School Base Management:How to Develop Knowledge
Professional Teacher..?
Standar Tenaga Pendidikan & Kependidikan :Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru ( dari Sudut Pandang Kebutuhan Belajar Siswa Saat ini )
Case Study
“Sejak naik kelas IV ini anak saya motivasi belajarnya turun
,tidak hanya itu nilai raport sisipannya
juga jatuh ulangan hariannya tidak pernah mencapai KKM,jadi mengandalkan Remidi.
Saya pikir ini hanya menimpa anak saya saja ternyata hampir satu kelas mengalami nasib serupa. Kami coba tanya/klarifikasi kepada anak anak ,,kata mereka “gurunya ngajarnya
tidak enak….suaranya nggak jelas …hanya bergumam dan suka marah…’ .
“Saya berunding dengan beberapa perwakilan orang tua untuk
protes kepada kepala sekolah biar ada
solusi ya tetap saja tidak ada
perubahan. Konon kabarnya guru tsb adalah mantan kepala sekolah yang terkena
periodeisasi dan pernah meraih guru teladan…tapi kok ya begitu…Lebih parah lagi
teman teman dan saudara saya juga hampir mengalami persoalan serupa tentang ‘Skill
“ guru ditempat lain .!”.
Abstract
Pasal 28, PP No 19
tahun 2005 Tentang SNP ,Pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis
Kompetensi yakni kompetensi pedagogik ,kepribadian
,profesional dan sosial.
Dalam konteks ini,maka kompetensi guru diartikan sebagai
kebulatan pengetahuan (knowledge ), ketrampilan (knowledge) dan sikap (mental attitude)
dalam perangkat tindakan yang cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki
oleh seorang guru.
Operational Strategic
“Stress the joy learning new information and skill rather than
simply fulfilling an unpleasant chore . let Your enthusiasm make learning pleasure for her ‘
Pemahaman terhadap
peserta didik dan pengelolaan pembelajaran yang mendidik sehingga dapat memberikan pengalaman kepada
siswa secara menyenangkan dan berkualitas,termasuk mendampingi siswa –siswi yang
mengalami kesulitan dalam belajarnya adalah bagian dari Kompetensi Pedagogik
dari seorang Guru.Maka dalam pengelolaan sekolah ,Manajemen Berbasis Sekolah
persoalan tenaga pendidik dan tenaga pendidik bukan hanya persoalan jumlah
mereka yang memadai namun juga kualitas mengajarnya harus memadai .Untuk
menetukan mutu kelayakan guru dalam membangun semangat dan kompetensi siswa
dalam belajar . Beberapa komponen patut diperhatikan
dikarenakan merupakan kebutuhan belajar siswa ,student insight
Education Knowledge
Seorang guru diharapkan dapat memiliki pengetahuan
,pemahaman , penghayatan dan
perilaku tentang Filosofi Pendidikan seperti yang tercantum
dalam Undang undang nomor 20/2003 Sistem Pendidikan Nasional,Permendiknas Nomor 22 /2006 tentang standar isi, Permendiknas nomor
23
/2006 tetang
SKL,Inpres nomor 1/2010 tentang percepatan
Pelaksanaaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 menyatakan /menghendaki
/mmerintahkan pengembangan karakter peserta didik melalui pendidikan di
sekolah.
Guru Dituntut dapat
merancang pembelajaran termasuk memahami landasan pendidikan sehingga menjadikan siswa mengenal,memahami
,menghayati ,menjalankan ,peduli dan
menginternalisasi nilai nilai budaya
bangsa.sehingga Siswa memiliki
integritas dan identitas yang jelas sebagai manusia Indonesia yang berakhlak
dan bermartabat.
Teaching Concept .
Konsep ideal dalam pengajaran adalah membuat siswa dapat
bersemangat dan berbahagia saat memenuhi
kebutuhan belajarnya.Karena itu pembelajaran semestinya dilaksanakan dengan
metode yang inspiratif,interaktif
,menyenangkan ,kreatif ,menyenangkan dan memotivasi peserta didik. Sehingga peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk
melakukan eksplorasi dan elaborasi ,serta mendapatkan evaluasi.
Seorang guru
diharapkan dapat ,Menganalisis hasil evaluasi proses
dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level)
dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan mutu program
pembelajaran selanjutnya. Memfasilitasi peserta
didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik dan
memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan talent yang dimilikinya.
“Competitor” Knowledge
Seorang guru patut mengenali siapa pesaingnya,artinya segala
macam kegiatan yang dapat memberikan pengaruh kuat terhadap peserta didik dan bahkan bisa merusak tatanan
pendidikan yang sudah ada.Perkelahian pelajar,trafficking,narkoba ,life style
,seks bebas dan dampak negative dari penyalaan guanaan ICT adalah merupakan competitor
utama dari seorang guru.
Dalam membangun Knowledge- “Competitor” seorang guru diharapkan
memiliki kemampuan interpersonal skill artinya mampu bergaul dan berinteraksi secara efektif
dengan peserta didik ,sesama pendidik dan tenaga kependidikan.Guru dapat
memahami peserta didik secara mendalam
dengan memanfaatkan prinsip prinsip
psikososial dan kognitif ,memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip
prinsip kepribadiannya. Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan
kerakteristik peserta didik. Sehingga peserta didik dapat mengidentifikasi dan
berkonsultasi dalam menghadapi situasi yang tidak kondusif kepada gurunya.
Core Competences
Dalam PP nomor 19 /2005 pasal 29 bahwa pendidik untuk pendidikan anak usia
dini (PAUD),SD/MI,SMP/MTs,SMA/MA ,SDLB/SMPLB/SMA LB harus memiliki kualifikasi
minimum diploma empat atau sarjana ,latar belakang pendidikan tinggi yang
sesuai dengan sertifikasi profesi guru yang sesuai dengan jenjang atau jenis
pendidikan yang diasuh.
Dengan guru memiliki kompetensi inti ,”core –competence” seorang guru dapat merancang ,melaksanakan,
menilai kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan
karakteristik unik meliputi perbedaan gender ,kemampuan awal ,tahap
intelektual,minat ,bakat ,motivasi belajar ,potensi,kecakapan emosional –social,gaya belajar daya serap
latar belakang budaya ,norma ,nilai nilai dan lingkungan peserta didik . Berdasarkan kepiawaian dalam implementasi
kompetensi keilmuan yang dimilikinya.
Innovation and Learning
Process Improvement
Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru diharapkan mampu
mengembangkan inovasi kegiatan pembelajarannya,guru dapat memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan sekitar
sekolah dengan mudah dan digunakan secara tepat .Siswa diberikan kesempatan
untuk menemukan sumber belajar lain ,mulai dari benda benda dialam ,bahan
bacaan ,informasi media masaa.perangkat gadget,internet ,buku referensi ,hasil
uji coba dsb disamping buku pelajaran nya secara mudah dan menyenangkan .
Silabus dan RPP
dikaji dan dikembangkan secara teratur
oleh para guru secara mandiri demi memenuhi kebutuhan peningkatan
belajar siswa dan peningkatan mutu peserta didik. Guru tidak boleh berhenti
belajar termasuk mempelajari beragam perilaku peserta didik agar dapat menyusun
kompetensi dasar berdasarkan prinsip prinsip perencanaan pembelajaran dan di
evaluasi secara berkala untuk memastikan deep
impact peserta didik
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar