Kank ,sebagai kepala sekolah saya sering prihatin
dengan loyalitas dan dedikasi guru terhadap kinerjanya walaupun mereka
sudah meningkat “kesejahteraannya ‘.
Namun sikap – mentalnya dalam
menjalankan tugas profesionalitasnya tetap saja tidak mengalami
peningkatan.Adakah tip sederhana meningkatkan loyalitas mereka terhadap
pelayanan pendidikan...?
“Dan (ingatlah
),ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat (perintah dan larangan ) ,lalu Ibrahim menunaikannya . Allah berfirman ,Sesungguhnya Aku akan
menjadikanmu Imam bagi seluruh manusia .”Ibrahim berkata ,(dan saya mohon juga)
dari keturunanku ‘. Allah berfirman : Janjiku (ini) tidak mengenai orang ornag
yang zalim” . Qs Al Baqarah :124
“Setiap perbuatan tergantung dari niatnya ,dan mereka
hanya akan mendapatkan apa yang diniatkannya”. Begitulah sabda Nabi SAW yang
kita hafal dengan sangat baik. Artinya loyalitas dan dedikasi sesorang dalam
bekerja sangat bergantung dari motivasi kerjanya.Menggunakan teori Reichhled dalam bukunya Loyalty Effect ada empat tipe
loyalitas :
Pertama ;
Loyalitas kosong ,pelanggan
dikatakan tidak punya loyalitas sama sekali jika tak mencari nilai
apapun diluar kebutuhan sesaatnya.Seorang guru tidak memiliki loyalitas dan
dedikasi karena tidak dapat menghayati kebermaknaan hakekat pendidik dalam profesinya, meraka hanya
berpikir akan menjalankan tugas jika ada uang nya.
Contoh sederhana seorang guru enggan melakukan tugas tambahan,
mengantar siswa melakukan lomba kompetisi atau mengurus kelengkapan
administrasi sekolah kepada dinas terkait jika tidak jelas berapa uang saku
yang didaptnya. Alhasil bisa saja pekerjaan menjadi tidak optimal ataupun jika
seselasi pasti akan berisi banyak keluhan .
Saran saya
,Menghadapi perilaku seperti ini seorang kepala sekolah harus dapat memberikan
teladan arti loyalitas dam bentuk perilaku nyata,baik keterbukaan dalam
keuangan ,azas keadilan dan membantu kesulitan guru dalam admistrasi pendidikan
tanpa pamrih. Sehingga guru merasa bahwa loayalitas dan dedikasi bukan sekedar
kewajiban namun sebagai bagian dari sistem pelayanan.
Kedua
,Loyalitas Inersia ,loyalitas yang dikarenakan sekedar menjalankan
kewajiban.Seorang guru menjalankan tugasnya hanya sebatas menjalankan tugas
administrasinya sebagai guru datang ,menuliskan renvcana pembelajaran ,mengajar
dikelas menuliskan laporan dan tugas administratif lainnya. Yang penting hari
itu sudah datang memenuhi kewajiban menjalankan tugas mengajarnya.
Tugas kepala sekolah harus mampu menjadi seorang
mentor dan motivator agar guru
bersangkutan meningkatkan layanan pendidikannya dari sekedar mekanistik menjadi emotional attachment terhadap kepentingan terbaik siswanya.
Keteladanan kepala sekolah dalam memperjuangkan prestasi serta kebutuhan
belajar siswa harus dapat dilihat sebagai contoh yang menyenangkan bagi guru
bersangkutan.
Ketiga,loyalitas
laten,seorang guru mempunyai pandangan positif akan tugasnya tetapi penentu
dedikasi dan loyalitasnya lebih bersifat situasional ketimbang emosional
.Seorang guru bisa bersemangat belajar jika tunjangan kan segera cair,sarana
dan prasaran amat mendukung ,input siswa sangat berkualitas ,sehingga muncul
kebanggaan mengajar di sekolah bersangkutan. Demikian juga sebaliknya guru
bersangkutan akan mengalami demotivasi bahkan frustrasi jika mengajar ditempat
dengan kondisi sebaliknya.
Menyikapi hal seperti ini Kepala Sekolah patut
membangun team yang solid terutama menciptakan tumbuhnya sense of ownership guna
mengahadapi tantangan yang dihadapi secara bersama . Kemampuan meyakinakan dewan guru bahwa
keterbatasan bukan kendala diwujudkan dengan berupaya den bekerja sama dengan
berbagai institusi dan stakeholder lainnya
yang mendukung program kemajuan sekolah
adalah ketrampilan yang tak boleh dilupakan.
Keempat
loyalitas premium , diwujudkan dengan perilaku guru setia menjalankan tugas
dengan tulus ikhlas taa pamrih ,mereka tidak hanya terjebak dalam rutinitas
mengajar melainkan juga memperhatikan kepentingan terbaik setiap perkembangan individu siswa utamanya dalam
hal motivasi belajar.Mereka bahkan dengan bangga merekomendasi saudara dan rekan
terdekatnya untuk masuk disekolahnya karena kepuasan atsa layanan
pendidikan terbaik disekolahnya.
Jika sudah memiliki
dewan guru yang ber loyalitas premium maka kepala sekolah berkewajiban
sebagai fasilitator yang memfasilitasi ide – kreatif dari setiap guru disekolah
bersangkutan menjadi program kegiatan pembelajaran yang meningkatkan life skill siswa . mengingkat motivasi
guru yang sudah merasa bangga dan bermakna di tempat kerjanya memiliki
motvasi beraktualisasi diri bukan sekedar
memenuhi kebutuhan dasar fisik saja.
Loyalitas dan dedikasi guru bukan hanya persoalan
manajemen kedisiplinan dan peningkatan kesejahteraan melainkan kesadaran akan
filosofi dasar kependidikan yang tercermin secara langsung dari ucapan dan
tidakan guru dalam perilaku keseharian
terutama membela kepentingan terbaik siswa.