Mengingat ,sopan santun adalah budaya langkah di kalangan
siswa . Maka kami ingin memulainya dari kalangan guru dan karyawan ,bagaimana
caranya..?
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Q S
Al ‘Ankabut : 2
Karakter sopan santun dideskripsikan sebagai kebiasaan saling
menghormati antar warga sekolah ,sehingga tercipta budaya yang tua menyayangi
yang muda dan yang muda menghormati yang tua.
Karena itu sopan santun semestinya
dimulai dari internal pengelola sekolah dan dilanjutkan kepada aturan ,tata tertib atau pembiasaan kepada siswa Jika kegiatan ini menjadi kebiasaan atau ruh menjadi pelayanan pendidikan dikalangan guru maka ,tersenyum,menyapa dan memberi salam bukan lagi hal yang menyulitkan dan membuat canggung. Dengan budaya sopan santun seseorang bisa mengendalikan letupan emosi dalam bicara ,mereka bisa berbicara yang membuat orang menjadi tenteram.
dimulai dari internal pengelola sekolah dan dilanjutkan kepada aturan ,tata tertib atau pembiasaan kepada siswa Jika kegiatan ini menjadi kebiasaan atau ruh menjadi pelayanan pendidikan dikalangan guru maka ,tersenyum,menyapa dan memberi salam bukan lagi hal yang menyulitkan dan membuat canggung. Dengan budaya sopan santun seseorang bisa mengendalikan letupan emosi dalam bicara ,mereka bisa berbicara yang membuat orang menjadi tenteram.
Buat aturan main jika antar tenaga pendidikan dan tenaga non
pendidikan harus saling saling “menyapa”
jika berpapasan ,demikian juga kepada para peserta didik. Saya teringat hadis riwayat
Bukhari –Muslim : “Barang siapa tidak memiliki kasih kepada sesama manusia maka tidak di
kasihi Allah “.
Tentu saja akan lebih
optimal jika dimulai dari pimpinan sekolah yakni kepala sekolah atau ketua yayasan dan
semestinya bukan dianggap sekedar formalitas. Mengingat banyak
atasan yang enggan menyapa dengan
keramahan dan sopan santun yang tulus lantaran demi harga diri dan jaga gengsi. Sikap seperti ini yang bakal
membuat pembiasaan karakter sopan santun
tidak berhasil di kembangkan di sekolah. Jika sudah hilang maka yang terjadi
adalah budaya saling menjatuhkan diantara guru dan berbicara dengan nada tinggi. Budaya
kurang respect ini pada akhirnya
menular sampai kepada siswa ,siswa pada akhirnya tidak menghargai guru dan
bersikap kurang sopan .
Ke sopanan dan santun adalah budaya yang harus dikembangkan
disekolah sekaligus bisa menjadi differentiation
sekolah sebagai keunggulan bersaing. Jadi
tidak ada salahnya mendesain pelayanan pendidikan dengan mengembangkan budaya sopan santun disekolah.
Jika di sekolah budaya sopan santun menjadi atmosfer kehidupan sekolah maka lebih mudah
mengarahkan kepada siswa agar saling menghormati dan menghargai serta saling
menyapa baik kepada guru ,tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta sesama
siswa sehingga tercipta keharmonisan di sekolah itu.
Pada akhirnya siswa
memiliki sikap ,perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa aman dan senang atas kehadirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar