Kank jumlah guru di Jatim ini kan ribuan ,jumlah cabang Dinas
P& K ini mungkin juga puluhan bisakah itu s disatukan dalam sebuah komponen
sistem informasi terpadu..?
Pertanyaan ini sederhana tapi butuh pemikiran yang mendalam untuk
menjawabnya...
Mungkin jika selama ini kehadiran Klinik Pendidikan Jatim menangani bidang
pekerjaan pengelolaan informasi dan komunikasi pendidikan ,konsultasi ,
advokasi ,data ,dokumentasi dan
arsip.Kedepan Klinik Pendidikan mampu
menjadi sebuah lembaga yang berdaya secara profesional dalam
mengelola intra dan diantara dinas
kabupaten /kota terkait,hubungan dengan masyarakat ,hubungan dengan stakeholder
lainnya guna sebuah relai harmonis dan terintegrasi serta dapat menumbuhkan
citra positif pendidikan di Jatim. Sehingga ribuan guru ,uluhan kantor cabang
dinas dan ratusan ribu siswa serta jutaan masyarakat dapat terakomodasi dalam
mendapatkan informasi dan solusi atas pendidikan.
Ambil contoh masalah tunjangan fungsional guru atu tunjangan
serta pendanaan kaitan nya dengan kesejahteraan guru.Jika guru harus bolak
balik kab/kota untuk menanyakan kejelasan data yang sudah diserahkan oleh MKKS
/kabupaten kepada Dinas Pendidikan tidak jarang guru yang lelah “terombang –ambing
“lantaran ketidak jelasan posisi data yang tercantum di data base membuatnya
dongkol atau jengkel walaupun sebenarnya manusiawi. .Bagaimana mereka bisa
tulus &ikhlas melayani siswa jika urusan “haknya” merasa belum jelas
ditambah lagi persepsi negatif atas
pelayanan dias terkait.
Padahal bisa saja
berkas administrasi belum terdata lantaran masih tertahan di MKKS nya,harapannya
dengan sistem informasi & komunikasi terpadu bahkan tanpa harus kesana
kemari seorang guru cukup datang ke klinik pendidikan dan bisa tahu dimana posisi berkasnya,sampai ketingkat MKKS
tentunya.Melalui saluran sistem ICT yang ada.Sehingga komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kepada
guru /tenaga pendidik merupakan perwujudan dari misi no 3 Klinik Pendidikan :mewujudkan layanan pembinaan dan pembimbingan dalam
penyelengaraan pendidikan dapat berjalan optimal samapai kepada pihak terkait
lini terdepan dari layanan prima
pendidikan ,guru ,kepala sekolah KKG ,MKKS Pengawas dan cabang dinas terkait
diseluruh wilayah kerja Dinas P&K Jatim.
Dalam mempermudah sistem dan mutu layanan sistem informasi,komunikasi dan
koordinasi penempatan klinik di masing
masing kabupaten kota akan mempermudah akses dan tujuan yang dimaksud.Nantinya
klinik pendidikan ini dapat memberikan layanan kepagawaian lewat saluran
saluran yang komprehensif.Contohnya ,email ,sms telepon serta jika perlu ada petugas Call center yang tanpa harus menunggu lama
setiap persoalan dapat langsung terselesaikan bahkan hari itu klien dapat menemukan
jawab dari persoalannya, on line real
time.
Dengan demikian fungsi klinik pendidikan dapat menjadi contact
center salah satunya urusan kepegawaian tadi. Khusus pada pelayanan yang
bersifat umum dapat dilakukan secara nonstop 24 jam tanpa hari libur sehingga masyarakat dan tenaga pendidik serta
tenaga kependidikan dapat terlayani kebutuhan inquiry
informasi dan solusi pendidikan.Kemudahan dalam mengakses ini tentu dapat teratasi
dengan Interactive Voice Response (mesin
penjawab ).
Guna mencapai kinerja optimal peran SDM amat penting dalam
mendukung Program ini maka :
1. Kemudahan Akses
Kemajuan ICT dapat memudahkan sesorang
untuk terkoneksi lantaran fasilitas gadget yang semakin canggih.Karena itu
akses informasi dan komunikasi semestinya dapat terakomodasi oleh media ICT. Terutama
dalam kemudahan klien mendapatkan informasi dan solusi atas persoalan yang dihadapinya secara , on line real time .Mengingat aksesibilitas ini merupakan pintu
gerbang akan pesepsi mutu layanan berkualitas suatu lembaga penyedia layanan informasi ,sehingga masayrakat percaya bahwa
lembaga bersangkutan dapat memberikan jaminan kepastian atas solusi dari
permaslahan yang ada.
2. Sistem dan Prosedur
Setiap orang tentu ingin segera mendapatkan
kejelasan dari masalahnya ,demikian juga guru
mereka juga butuh dipertimbangkan tingkat kebutuhan dan kepuasan dalam
menerima layanan informasi oleh organisasi induknya.Berkaitan dengan ini pegawai
Dinas P& K ditingkat provinsi hingga
kantor cabang dinas harus memiliki semangat pelayanan yang
dapat memberikan kemudahan dan kebahagiaan bagi guru ketika mereka berurusan secara langsung
dengan klinik pendidikan. Tentu aspek
sistem dan prosedur ini menyangkut ,ketepatan ,kecepatan ke akurasian ,ketuntasan
dan solusi dari pelayanan yang dibutuhkan.Dengan demikian setiap pegawai Dinas
P& K dimana berada dapat terbangung credibility,realibity
dan intimacy yang dapat menimbulkan trust
dikalangan pendidik dan masyarakat.
3. Sumber Daya
Manusia
Peningkatan SDM petugas klinik pendidikan
di daerah harus dapat leveraging core
competency yang meliputi pengetahuan
,ketrampilan serta sikap mental.Mengingat keceatan dan keakuratan yang dibutuhkan
klien maka ketiga kemampuan tersebut
amat dibutuhkan.Listening dan qoestioning merupakan ketrampilan komunikasi yang
tidak boleh ditinggalkan seperti kesediaan mendengarkan ,mengklarifikasi,menjelaskan
dan meminta maaf serta berteima kasih.Disamping kecakapan sikap yang tak boleh
diabaikan adalah empati ,ketulusan,kejujuran,kesabaran kecakapan berbicara intonasi dan pemilihan
kata yang tepat .
4. Konsistensi
Konsistensi adalah hal utama yang harus
dipegang teguh oleh para petugas klinik pendidikan (daerah) .diantaranya konsistensi
terhadap filosofi layanan prima yang dikembangkan. Petugas yang berdinas harus
dapat menjaga konsitensi layanan ,sikap mental serta semangatnya sehingga klien
mendapatkan kepuasan dan kepercayaan sehingga dengan serta merta mereka
mau berkolaborasi dan ber koordinasi
bersama dinas terkait tanpa paksaan .Sehingga dinas bersangkutan lebih
mudah dalam memperoleh data dan akses terhadap mereka baik nomor telepon maupun
email dari masing masing guru diwilayah kerjanya,
Walaupun boleh saja ada otonomi daerah
berjalan namun tetap saja satu tugas
utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama seluruh jajaran nya diwilayah
tanah air ini mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar