Diklat Humas Sekolah oleh Kank Hari Santoso |
“Dua
tahun yang lalu sekolah kami masih banyak peminat tapi saat ini, jumlah calon peserta
didik kami mengalami penurunan drastis kira
kira apa sebabnya ?”, tanya Kepala SMA Swasta pada Diklat Humas Sekolah
Jika kita analisa secara
eksternal peta persaingan, penurunan
jumlah siswa SMA secara umum bisa peserta didik baru karena mereka memilih SMK, koutap agu siswa SMAN
yang ditambah dan berdirinya SMAN baru serta persaingan tidak sehat sekolah
dalam meraih siswa ,misalnya murah murahan dalam pembiayaan pendidikan. Namun yang lebih penting adalah
analisa internal pelayanan pendidikan di tempat saudara. Analisa itu meliputi:
Pertama, ekuitas citra
sekolah berkaitan erat dengan reputasi mutu pelayanan selama proses
pembelajaran. Peserta didik dan masyarakat menilai “janji” sekolah dengan benefit yang mereka dapatkan. Oleh karena itu janji yang telah
dipulikasikan melalui berbagai media harus mampu membangun persepsi positif
bagi peserta didik dan masyarakat terutama orang tua wali murid. Ambil contoh
jika sekolah anda mempublikasikan sebagai sekolah gudangnya prestasi namun tak
banyak prestasi yang diraih atau tidak ada upaya meningkatkan mutu prestasi dengan
mendatangkan pelatih yang berpengalaman, sebagus apapun iklan yang ditampilkan
akan mendatangkan asosiasi negatif dari “stakeholder”.
Kedua, Berorientasi
pada meraih siswa sebanyak mungkin namun
lemah dalam mutu pelayanan pendidikan.
Artinya bisa jadi calon peserta didik tertarik pada sekolah lantaran brosur
spanduk atau iklan yang ditawarkan namun selang beberapa bulan pupus lah
harapan mereka lantaran janji tak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu team
kerja guru beserta jajaran manajemen sekolah harus mampu mewujudkan setiap
janji yang diberikan kepada masyarakat dengan komitmen dan konsisten.
Ketiga, pemilihan keunikan
program pendidikan sebagai “positioning”
sekolah. Agar bisa dibedakan dengan sekolah lain dan
dirasakan dapat memberikan keunggulan manfaat yang berbeda bagi peserta didik. Maka
positioning sekolah harus merupakan dasar utama
dari kegiatan pembelajaran dengan memastikan kerangka rencana kegiatan
pembelajaran dengan mengembangkan “keraifan lokal” sekaligus dapat dibedakan
dengan sekolah lain. Serta membawa keunggulan pemanfaatan yang dirasakan
langsung oleh peserta didik pada saat proses pembelajaran maupun seusai lulus.
Selain ketiga hal tersebut
elemen terpenting adalah ketulusan pendidik dan tenaga non kependidikan dalam
memberikan pelayanan pendidikan untuk kepentingan terbaik siswa. Selamat
berjuang kawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar