Seperti diketahui meningkatkan kapasitas dan mutu sumber
daya manusia di Jawa Timur tidak hanya
melalui pendidikan formal saja. Tidak semua
orang memiliki nasib baik untuk menempuh
pendidikan formal sehingga ada sebagaian
masayarakat yang tidak beruntung tidak mendapatkan pelayanan pendidikan yang
memadai. Agar supaya mereka menjadi SDM handal yang memiliki mutu kompetensi dan
daya saing maka diperlukan upaya- upaya memberdayakan mereka dengan beragam
cara, termasuk diantaranya program kejar
paket.
Namun pusat kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Maju Lancar Kab Pacitan hanya
mengandalkan kejar paket saja tentu saja
tidak cukup. Kenapa ..? Karena masyarakat memiliki kebutuhan yang beragam
terutama jika menyangkut perekonomian keluarga dan kesejahteraannya. Karena itu sosialiasi program paket tidak
bisa berupa himbauan pentingnya memiliki ijasah kesetaraan , yang lebih
memberikan kesadaran kognitif semata.
Sebagaimana pendapat Knowles,
M dalam bukunya The modern practice of adult
education , Andragogy versus pedagogy .
Pengertian pendidikan orang dewasa(andragogy) diartikan sebagai proses
pendidikan membantu orang dewasa menemukan dan menggunakan penemuan penemuan
bidang pengetahuan yang berhubungan dengan latar belakang social dan situasi
pendidikan untuk mendorong pertumbuhan dan kesehatan individual,organisasi dan
masyarakat.
Simak Video Ragam Pendidikan Jawa Timur Ini ;
Prod Dinas Pendidikan Jatim -UPT Tekkomdik (2014)
Pengelola PKBM Maju Lancar mulai menggali
secara kreatif potensi kebutuhan masyarakat diwilayah unit kerjanya dengan memberikan kemasan “kurikulum “
pembelajarannya agar dapat memberikan value yang unik dan berbeda dari PKBM
lainnya. Jika PKBM mengendalkan kejar
paket saja maka lebih berorientasi menyentuh peserta didik melalui ranah
kognitif,namun PKBM Maju Lancar juga menyentuh sisi emosi masyakarat
melalui program kegiatan pemberdayaan
kesejahteraan dan peningkatan perkonomian warga peserta didiknya,mulai dari
kegiatan kewira usahaan sampai memberikan wadah berkesenian. Jika dipikir apa
hubungannya berkesenian dan kewirausahaan dapat memotivasi orang untuk
mengikuti kegiatan akademik ,nyatanya program “pancingan “itu dapat memotivasi
peserta didik untuk bersemangat belajar.
Ditengah orang bertahan untuk
mempertahankan hidup dan sibuk dengan perekonomian keluarga dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak mendukung derajat kepentingan menempuh pendidikan formal
itu menjadi urutan kesekian dari skala prioritas. Oleh karena itu mewajibkan
warga memiliki pendidikan yang memadai dengan berbagai perautan tidak akan
mempan karena memang kondisinya kehidupannya tidak memadai.
Program kreatif yang dilakukan
PKBM maju lancar yang mengkemas program kegiatan pembelajarannya tidak melulu
untuk tempat meraih sertifikasi kesataraan ijasah saja sudak tidak cukup untuk
saat ini. Meski kadang kemasan program
itu terlihat seperti tidak nyambung namun jika dapat menarik perhatian masyarakat
akan lebih mudah memberikan motivasi tentang pentingnya pendidikan secara
akademik.
Kalau begitu apa yang semestinya
dilakukan PKBM PKBM lainnya di wilayah Jawa-Timur dan Indonesia umumnya , terutama daerah terpencil,terdepan
dan terpinggir (3T) dalam meraih simpati warga belajar melalui kemasan program “pancingan”
yang menarik ..?
Pertama tama, yang harus
dilakukan pengurus PKBM bersangkutan harus mengidentifikasi dan mengenali
karakter warganya. Tentu saja bukan hanya dari sisi tentang latar belakang
kebutuhan melanjutkan pendidikan melalui kejar paket saja ,namun sisi sosio
emosinya terutama berkaitan dengan kesejahteraan hidupnya. Dengan mengenal sisi
sosio emosinya pengurus PKBM dapat merancang strategi “kurikulum” pembelajaran
yang lebih dimintai warga belajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar