Membangkitkan awareness
peserta didik untuk peduli lingkungan saja tidak cukup,bagaimana merancang
stategi pembelajaran agar karakter peduli lingkungan dan cinta tanah air dapat
mengkristal dalam pribadi siswa..?. Bagaimana membangkitkan need of achievement dan result orientation learning peserta
didik melalui pembelajran berbasis lingkungan hidup ..? Simak dalam kajian
bedah Manajemen Kehumasan Sekolah,bersama Kank Hari Santoso,Pakar Kehumasan Sekolah
( sejak 2004) berikut ini :
Kelestarian lingkungan dimasa depan adalah tanggung jawab
generasi masa kini,oleh karena kesadaran untuk membangun karakter genrasi muda
yang mencintai lingkungan harus ditanamkan sejak dini. SMAN 1 Dampit Malang
yang berangkat dari positioning strategy sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan
dengan citra sekolah adiwiyata dalam
perjalannya terus megembangkan berbagai
aktivitas pembelajaran dengan kurikulum yang mengandung muatan pelestarian
lingkungan. Oleh karena itu tenaga pendidik
dan kependidikan didorong dalam pengembangan
kompetensi profesional sebagai tenaga pendidik yang berwawasan lingkungan. Dengan lahan yang hampir mencapai 3 hektar sekolah
yang berdiri pada tahun 1985 ini sangat memadai mengembangan kurikulum
pembelajaran dengan muatan lingkungan.
Dalam
bukunya Creating Learning Community, William Ells menyatakan :..In the new paradigm, learning is an act of self volution. It s a self actuated process of
creating skill , discovering knowledge and satisfying ones’ own curiosity”.
Kesadaran akan pentingnya melestarikan
lingkungan warga sekolah menjadi strategi pertama dari Rencana Kerja
Sekolah mengembangkan kurikulum pembelajaran
berbasis lingkungan menurut Bapak Teguh
Pramono selaku Kepala SMAN 1 Dampit ,adalah menanamkan nilai cinta lingkungan sebagaimana mencintai diri
sendiri,sehingga apabila sesorang dapat
merawat dan meningkatkan mutu kehidupannya sebagai ekspresi diri demikian juga
dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu lingkungan hidup. “lingkungan adalah
cermin kehidupan’motivasi yang menjadi dasar adiwiyata. Harapannya agar
adiwiyata yang dikembangkan menjadi
percontohan bagi seluruh kegiatan dibebarapa sekolah.
Dalam financial support SMAN 1 Dampit lebih mengutamakan
melibatkan banyak pihak (stakeholder) untuk terlibat dalam
pembenahan lingkungan sekolah mulai dari brainstroming,emotional
attachment sampai share of wallet itu sendiri.
Namun
demikian SMAN 1 Dampit tidak mengabaikan kompetensi akademik siswa,
pembelajaran berbasis lingkungan diharapkan dapat menjadi media dan sumber
pembeblajaran dalam KBM sehingga
kemampuan analitycal thingking dan critical
thingking peserta didik makin terasah
guna peningkatan knowledge- base nya
yang dibutuhkan kelak pasca kelulusan dimasa depan.
Sementara keterampilan pengelolaan lingkungan bagi
peserta didik dapat meningkatkan sense of
entreprenur peserta didik baik bermotif ekonomi maupun maupun kemanfataan
terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan
kemampuan soft skill peserta didik
merupakan pembentukan karakter dengan beberapa atribut seperti rasa bertanggung
jawab,disiplin,kemapuan intrapersonal ,kewirausahan ,kemandirian,cinta tanah
air peduli lingkungan, need for
achievment dan result orientation
menjadi ciri khas dalam kegiatan pembiasaan di sekolah ini.
Untuk
melengkapi kemudaham pelayanan informasi dan referensi kepada peserta didik
SMAN 1 Dampit meningkatkan minat baca melalui optimalisasi perpustakaan. Perpustakaan SMN 1 Dampi sudah berbasis
TIK baik untuk sistem admintrasi maupun searching
informasi,termasuk penyediaan perpustakaan
alam dalam kegiatan pembelajaran contextual
learning sehingga dalam kegiatan berbasis lingkungan siswa mendapatkan
referensi dari sumber yang jelas akurat dan terpercaya. Sehingga
tidaklah berlebihan jika pengelolaan perpustakaan SMA N 1 Dampit Malang mendapatkan prestasi nasional.
“Dengan
mengajak siswa untuk peduli terhadap lingkungan dan bertindak dalam pelestariannya
maka mereka dipersiapkan untuk melestarikan masa depan kehidupan selanjutnya”. Kank hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar