Beragam informasi yang mewarnai dunia pendidikan di berbagai media tentang penyelenggaraan pendidikan Indonesia, dari berita prestasi sampai berita
buruk wajah buram pendidikan Indonesia mewarnai dan mendominasi media massa di tanah air. Sementara persekolahan seolah tak berdaya menghadapinya. Sehingga
bukan hanya dinas pendidikan saja yang menjadi
bulan-bulanan informasi yang bisa jasa tidak sepenuhnya benar , tetapi juga aspek
pembelajaran disekolah itu sendiri, seperti berita kekerasan, kecurangan peyelenggraan
UN,mutu lulusan, kualitas SDM pendidik, kompetensi siswa dsb. Isu-isu seperti ini jika dibiarkan dapat
menyulitkan sekolah bersangkutan terlebih akan membangun citra negative dimata stakeholder terutama dunia industry.
Jika itu terjadi betapa
lemahnya kemampuan kehumasan sekolah. Termasuk kurang efektifnya pemanfaatan
teknolog informasi dan komunikasi (TIK) yang
dimiliki sekolah tersebut. TIK di era
globalisasi saat ini bukan hanya sekedar sarana dan media saja. TIK memberikan
peluang untuk mempraktekkan kemampuan humas sekolah melalui cara-cara baru dalam mengelola
informasi dan komuniasi kehumasan sekolah.
Kehumasan sekolah sebagai salah satu pilar terpenting dalam komunikasi
program manajemen peyelenggaraan persekolahan untuk
menciptakan kesan atas reputasi sekolah
dalam memberikan pelayanan pendidikan, juga mengalami dampaknya. Dalam strategi
komunikasi berbasis TIK para praktisi
humas yang biasanya dijabat oleh wakasek
kehumasan memposisikan diri di garda
terdepan yang mengkomunikasikan sasaran, pesan-pesan utama, target audience , dan rencana-rencana
program pengembangan sekolah .
Humas sekolah bukanlah fungsi manajemen yang dapat berdiri
sendiri melainkan harus bekerja sama dengan fungsi manajemen sekolah lainya
seperti wakasek kesiswaan ,wakasek kurikulum dan kepala sekolah. Bersama sarana
komunikasi publikasi lainnya membentuk
jalinan komunikasi informasi dan publikasi terpadu , merupakan cara yang paling
efektif dalam menyampaikan pesan-pesan
utama kepada siswa , instansi terkait , karyawan dan staf sekolah , serta target audience yang lain.
Humas harus selalu
menjadi well-informed persons dengan kepekaan
yang kuat pada latar belakang dan pengetahuan
akan peristiwa yang terkini. Mereka juga
harus mempunyai daya berpikir kritis dan
mempunyai wawasan yang luas, dalam arti sensitif terhadap nuansa kondisi
pendidikan saat ini diseputar sekolah dan kebijakan pendidikan nasional yang /melingkupi sekolah
bersangkutan…bersambung .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar