"kemudian Kami ganti kesusahan itu dengan kesenangan hingga keturunan dan harta
mereka bertambah banyak, dan mereka berkata: "Sesungguhnya nenek moyang
Kamipun telah merasai penderitaan dan kesenangan", Maka Kami timpakan
siksaan atas mereka dengan sekonyong-konyong sedang mereka tidak menyadarinya.
QS Al A’raaf 95
Kebutuhan mutu lulusan yang
memiliki daya saing nasional dan internasional
semestinya menjadi keharusan termasuk dengan berdirinya sekolah rintisan bertaraf
internasional yang belakangan terpaksa
harus dihapus dengan beragam alasan
didalamnya.Meski pada awal berdirinya memiliki dasar hukum :
pasal 50 ayat 3 UU
No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (UUSPN 20/2003 ) yang
menyebutkan “pemerintah dan /atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang untuk dikembangkan menjadi satuan
pendidikan berstandar internasional”. Terlepas dari polemik tentang ditutupnya RSBI ,pelayanan “unggul
yang selama ini telah dilaksanakan semestinya harus dipertahankan.
Secara kasat mata pada tahap necessary stage pelayanan pendidikan
RSBI,di mana kurikulum sebagai bagian
dari kegiatan pembelajaran disamping menggunakan kurikulum Standar Nasional Pendidikan biasanya juga mengadopsi kurukulum sekolah
internasional ,Cambride,Oxford, Australia,Philipina,Tailand,Swiss atau Amerika
serikat . Pada tahap ini RSBI berusaha
membedakan pelayanan pendidikan dwi bahasa dengan pembelajaran dengan kurikulum internasional.
Dalam penggunaan buku teks siswa diharus kan menggunakan buku yang digunakan kurikulum negara yang
diadopsinya menggunakan bahasa Inggris. Sementara itu profesionalitas guru RSBI yang sudah semestinya telah mengikuti Training certificate sesuai bidang yang diampu dari kurikulum
induknya.
Sedangkan sekolah penyelenggara RSBI harus sudah terakreditasi A secara nasional
dengan indikator unggul lainnya serta
harus memiliki kriteria ketentuan
indikator yang ditentukan oleh OECD
yaitu organisasi yang memiliki keunggulan bidang pendidikan serta lolos uji
kelayakan dari negara yang kurikulum nya akan diadopsi.Dengan kata lain sekolah
unggul yang dalam proses pelayanan pendidikannya sudah terseleksi secara internasional
ini tentu saja memiliki competitive
advantage bagi mutu lulusannya .
Pada tahap student perceived operational,proses
penyelenggaraan RSBI tidak cukup hanya berjalan apa adanya melainkan harus
sesuai dengan standar yang disepakati dengan negara di mana kurikulum itu
diadopsi. Mutu output RSBI semestinya memiliki kompetensi sesuai standar kelulusan SNP sekaligus dapat menggunakan bahasa inggris
secara fasih terutama dalam penguasaan
ilmu yang dipelajarinya,memiliki daya saing global ,berwawasan serta piawai
dalam pemanfaatan teknologi sesuai jenjang satuan pendidikan.
RSBI yang dipersiapkan menjadi SBI : Ditjen
Mendikdasmen menggariskan bahwa SBI harus memiliki sumber daya manusia yang
profesional dan tangguh ,baik guru maupun kepala sekolah,tenaga pendukung
(tenaga komputer ,laboran,pustakawan , tata usaha dsb). Profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan ditunjukan
oleh penguasaan bidang kerja ,etos kerja ,bahasa asing (bahasa Inggris khususnya)
,penguasaan TIK mutakhir dan canggih
bagi pekerjaannya berstandar internasional dan etika Global “. (Ditjen Mendikdasmen,2007)
Keunggulan ini semestinya jadi
pertimbangan penentu kebijakan khususnya dinas pendidikan terkait untuk outward looking melihat dari sisi
harapan masyarakat dan alumni yang tengah berhasil memiliki daya saing global
tersebut,dan mengambil langkah untuk mempertahankan mutu proses yang sudah
diselenggarakan atau meningkatkan walau mungkin RSBI sebagai brand sudah dilarang.
Level berikutnya penyelenggara RSBI tidak
hanya pada sisi operasional saja melainkan ketahap distinctive operational service dimata masyarakat sekaligus bisa dibedakan dengan sekolah
standar nasional atau sekolah internasional lainnya. Brencmaking dengan sekolah internasional daerah kota /kab/negara
lain menjadi media untuk terus meningkatkan
pelayanan prima pendidikan di sekolah bersangkutan . Dengan demikian penyelenggaraan
sekolah bersangkutan dapat membangun karakter siswa memiliki wawasan Kebangsaan
,tereksplorasi multiple Intelligence ,memiliki semangat berprestasi,dan memiliki
keunggulan bersaing.
Tahap terakhir adalah menjadi
sekolah yang Worldclass dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran
,beragam kegiatan yang memiliki daya global pada akhirnya mencetak mutu lulusan
yang dapat diterima oleh masyarakat dunia lantaran pengetahuan,keterampilan dan
sikap mental . Bahkan lebih dari itu para lulusannya berhasil menjadi inovator
melalui karya kreatif yang telah didapatkan selama kegiatan belajar di mana siswa
bersangkutan bersekolah .
Peran RSBI yang pada tahap awal terbentuknya
mempersiapkan mutu lulusan memiliki kompetensi
daya saing lebih unggul semestinya tidak boleh diturunkan mutu pelayanan
pendidikan yang selama ini sudah berjalan.... Bagaimana pendapat anda ...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar