Abstract:
In the new holistic all-embracing world of twenty first century every organization,every nation ,every individual become both depositors into and with drawers from ,the bank of knowledge with comprises the learning society. They therefor need understand and use its assets for their own development. To keep itself alive to the wider,real world and often to return economically viable as state funding diminishes ,education needs partnership. Lifelong Learning As Longworth and Davies .
Kita akan segera memasuki era dimana keterbukaan dan pasar
bebas akan segera dimulai , sementara pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah membentuk masyarakat baru (netizen)
yang memudahkan insan pendidikan
mengenal lebih dalam tentang ilmu pengetahuan secara lebih mudah ,lebih murah
,lebih cepat dan lebih terbarukan. Oleh karena itu Jawa Timur sebagai provinsi
yang mempunyai kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia harus dapat
memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM). Semangat desentralisasi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD ) Kabupaten dan Kota diJawa-Timur harus terimplementasikan dalam jejaring
kerjasama (networking) di beberapa
bidang sekaligus mengembangkan akses kepemilikan berbagai akses sumber daya.
Mengingat pengarusutamaan pembangunan di Jawa Timur teruju pada 3 pilar:
1.
Pemerataan dan Perluasaan Akses Pendidikan.yang
diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai prioritas
pembangunan di Jawa Timur. Terutama perlunya
Pemerataan dan perluasan pada penentuan
lokasi sekolah ,rayonisasi penerimaan baru,rencana penempatan pendidik ,rencana
pengadaan dan pendistribusian buku serta peralatan pendidikan lainnya serta
sistem informasi manajemen terpadu.
2.
Peningkatan Mutu,Relevansi dan Daya Saing diharapkan dapat memberikan dampak bagi
peningkatan kesehteraan social masayarakat dan meningkatkan mutu taraf hidup
serta daya saing masyarakat Jawa Timur. Sedangkan indikator mutu pendidikan bergantung
dari kualitas lulusan,penyelenggaraan pendidikan seperti pendidik manajemen
,fasilitas ,kurikulum sistem yang diterapkan dan dana yang tersedia.
3.
Penguatan Tata Kelola,Akuntabilitas dan
Pencitraan Publik dimaksudkan agar Jawa Timur menjadi Barometer pelayanan prima
pendidikan secara nasional dan menjadi inspirasi bagi provinsi lain.
Oleh karena itu
perlunya dibangun sebuah sistem singkronisasi , manajemen informasi dan
komunikasi terpadu antara Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan SKPD serta masyarakat ,mengingat revolusi teknologi informasi komunikasi (TIK) memungkinkan cara berkomunikasi ,menyampaikan
informasi dan menjalin relasi sudah menggunakan media TIK yang beragam.
Sistem Informasi
Komunikasi dan Manajemen terpadu yang
harus sudah mulai dijalankan tergantung dari kesiapan SDM Provinsi dan masing masing daerah di Jawa Timur. Pada
tahap awal,diperlukan komitmen dan koordinasi dari masing masing SKPD untuk
mengintegrasikan informasi
penyelenggaraan pendidikan kepada masayarakat jawa timur.Disini peran Portal
Dindik Jatim diharapkan mampu menjadi mediator jujugan dari pengunjung web yang
ingin mengetahui pelayanan pendidikan di
wilayah kerja Dinas Pendidikan Jawa timur dengan sekali klik (jika perlu)
Pada tahap kedua, Dinas /instansi yang menjalankan pelayanan
prima pendidikan berbasis TIK harus
mencari cara cara untuk menindak lanjuti
setiap pertanyaan,kritik dan complain
dari masyarakat ,atau kebijakan pendiikan dari provinsi maupun
kemdikbud melalui kontak dan komunikasi lewat media baru dengan
cara yang lebih kreatif . Pada fase inilah terutama petugas TIK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur harus terintegrasi dengan bidang terkait,agar
dapat memberikan ketepatan solusi dalam
memberikan pelayanan prima
Pada Tahap Ketiga ,Optimalisasi pemanfaatan TIK Pelayanan
Prima Pendidikan dan Data base Akuntabilitas
tidak dapat dipandang sebelah
mata.Fungsi TIK pelayanan prima pendidikan adalah untuk memberikan informasi
,komunikasi,motivasi,edukasi,pembinaan dan solusi atas berbagai peermasalahan
pelayanan pendidikan di daerah . Tanpa
data base akuntabilitas berbagai jenis kebutuhan,layanan dan solusi berbagai informasi pendidikan maka akan sulit
tercapai pelayananprima pendidikan yang optimal( bersambung).Nantikan kendala
perilaku SDM dalam TIK pelayanan Prima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar