“Hai orang orang yang beriman ,bertakwalah kamu kepada Allah dan
hendaklah tiap tiap diri memperhatikan apa yang dikerjakan untuk esok”.Qs al
Hasyr :18
Bahkan sebelum penerimaan siswa
baru resmi diumumkan sekolah sekolah mahal sudah banyak diburu orang tua
peserta didik ,mulai dari tingkat SD sampai SMA.Mengapa bisa begitu..?Orang tua
berasumsi sekolah mahal menjanjikan mutu pendidikan yang dibutuhkan bukan hanya
mencetak lulusan dengan hanya prestasi akademik dan berdaya saing bagus namun akhlak dan kepribadian.
Setidaknya komponen pembentukan sikap
itu sebagai nilai unggul yang selama
ini dijanjikan sekolah bersangkutan. Tercermin dari muatan lokal yang dijadikan
“kurikulum disekolah” itu.Dan memang semestinya biaya pendidikan tidak murah ,apalagi berharap
zero budget ,high impact…!
Sekolah dapat menangkap peluang “kecemasan”
orang tua akan masa depan anaknya, terutama kalangan SES menengah atas yang
beranggapan bahwa pendidikan adalah investasi masa depan anaknya.Mengingat saat
ini perilaku dari manusia ,dari anak sampai orang dewasa mengkhawatirkan banyak
pihak orang tua tentu saja menghindari “Inciting Accident” yang menimpa anaknya
dengan memberikan pendidikan yang bermutu. Orang tua menginginkan anaknya
menjadi orang yang memiliki prestasi dan ketrampilan yang memadai terlebih lagi menginginkan anaknya memiliki
akhlak yang bagus dan berkarakter. Baik selama
menjalani proses pendidikan sampai kelak setelah lulus.
Sekolah mahal tidak hanya
membangun brand nya dengan pasang spanduk dan sebar brosur atau bekerja sama
dengan sekolah sekolah calon siswanya saja. Melainkan sudah menetapkan visi dan
misi sekolahnya menjadi branding strategic yaitu secara mempunyai positioning dalam mengkomunikasikan kegiatan disekolah
bersangkutan. Sekolah yang mencetak siswa cerdas ,berakhlak dan berdaya saing
global lengkap dengan bukti fisik deretan prestasi siswa siswinya dan foto foto
kegiatan yang memperkuat postioningnya
. Sehingga “pasar” yang dibidik dapat membedakan ,differentiation sekolah
bersangkutan dengan sekolah lain dari sisi mutu keunggulan proses kegiatan
belajarnya maupun mutu kelulusannya.
Integritas
Sekolah adalah bukti bukan sekedar slogan !
“Dan Penuhilah janjimu kepada
Ku, niscaya Aku memenuhi janji Ku kepadamu dan hanya Ku lah kamu harus takut
dan tunduk”. QS Al Baqarah 40.
Sekolah yang sudah dipersepsi
mahal dan bermutu harus membuktikan integrity nya bahwa yang dijanjikan
bukan obral janji melainkan benar benar konsisten membuktikan semua janjinya.
Mengingat “konsumen” pada level ini sangat kritis dan sensitive. Jika sekolah
ingkar janji gaungnya pasti tersebar kemana mana,jadi sekolah harus dapat
menggunakan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mengandalkan pelayanan prima.”
Membuktikan janjinya ,melampui harapan konsumen,bukan sekedar slogan …!”. Dengan
demikian sekolah bersangkutan akan memiliki brand
image yang kuat.
Ketika isu sekolah gratis
bergulir disekolah sekolah yang mendapatkan dana bantuan operasional sekolah
dari banyak kejadian justru menurunkan tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat
untuk peduli pendidikan anaknya. Keluhan beberapa kepala sekolah saat ini
adalah orang tua menyerahkan pendidikan anaknya secara penuh kepada sekolah
sementara orang tuanya sendiri “ bermasalah”.
Namun bagaimana dengan sekolah
sekolah “mahal ‘itu. Lantaran mereka ber
biaya secara mandiri sehingga mereka dapat menjalankan MBS secara
optimal dan tidak takut dengan segala rambbu –rambu larangan untuk
mengembangkan kegiatan sesuai harapan
dan keinginan para orang tua. Orang tua akan senang hati mensupport biaya dan
pemikiran untuk kepentingan terbaik anaknya.
Sekolah sekolah ini bukan hanya
mengandalkan kegiatan akademik saja ,tidak hanya diposisikan sebagai tempat siswa mempelajari mata pelajaran tapi
sudah di “terjemahkan” sebagai “laborotarium perilaku”. Para orang tua
mengikuti setiap proses kegiatan pembelajaran anaknya secara sistemik dan periodik
dengan melihat perilaku anaknya di rumah
ucapan,tindakan,cara berkomunikasi,ketaatan beribadah,dan tentu saja prestasi belajarnya. Karakter mandiri
,bertanggung jawab dan religi terlihat nyata melekat dalam perilaku keseharian
anak.
Indikator berbasis karakter yang
terlihat nyata ini harus konsisten terus dikembangkan sebagai upaya autentic yang dikenali para orang tua siswa melalui kegiatan
belajar mengajar. Diskripsi dari karakter yang dipilih sebagai visi dan misi
,harus dapat diterjemahkan ,clarification menjadi indikator sekolah dan indikator kelas
yang terimpementasikan dalam proses kegiatan proses belajar mengajar.Pengkondisian
siswa untuk dapat terbiasa berperilaku seperti yang di ingikan sekolah harus
dapat dirasakan peserta didik sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan
sehingga siswa menjadi betah dan menyukainya.Sekaligus menjadi pedoman perilaku
yang mengkristal dalam dirinya ,internalization.
Sekolah yang dipersepsi dapat
meningkatkan mutu kehidupan anak secara menyeluruh ,kognitif,emosi ,fisik dan
sipiritualitas anak harus memberi kesempatan kepada siswa dan orang tuanya untuk
melihat ,merasa dan mengalami proses kegiatan pembelajaran sesuai slogan yang
telah dijanjikan. Kalau konsumen pendidikan tidak dapat menemukan janji itu
dalam bukti maka sekolah bersangkutan hanya akan dikenal high budget and low impact,bayar
mahal hasilnya payah..!
Pelayanan Prima Pendidikan
“Celaka bagi orang orang curang . Apabila ia menerima takaran dari
orang lain (untuk dirinya) meminta supaya dipenuhi tetapi apabila menakar atau
menimbang untuk orang lain suka mengurangi”.QS Muthaffiffin :1-3
Lantas bagaimana sekolah yang
tidak mahal dan sudah dibiayai pemerintah (BOS) apakah mereka boleh seenaknya
tidak menjaga mutu ,tentu tidak… !mengingat pendidikan akhlak dan membangun karakter tidak selalu
identik dengan pembelian segala macam sarana dan media belajar .Maka sudah
semestinya berupaya maksimal memberikan
pelayanan terbaiknya untuk siswa,mengingat gaji guru PNS yang tersertifikasi
bisa saja melebihi gaji guru sekolah mahal itu. Atau paling tidak guru yang
yang memiliki dedikasi tinggi pasti tidak akan membiarkan ada generasi yang
hilang,lost generation akibat tidak
mendapatkan pendidikan yang memadai
Guru disekolah negeri atau
sekolah swasta yang tidak mahal harus dapat menunjukkan karakter sebagai
seorang yang penuh kasih sayan,g care-giver. Karakter guru yang menyayangi siswa
sebagai anak bangsa yang perlu dikembangkan untuk menjadi generasi pemimpin
masa depan. Dengan menjadi guru yang
menyayangi peserta didik dan dicintai siswa nya ,siswa akan ‘memaafkan ‘ segala
keterbatasan sarana dan mungkin kemampuan guru yang belum media dalam
mentransfer ilmu. Bukankah cinta itu lebih mudah memafkan..meskipun bukan
berarti anda boleh berleha leha tidak mengembangkan diri.
Wujud dari kasih sayang guru tercermin dari kemauan
mendidik siswa tanpa pamrih dan mau membimbing siswa sesuai dengan talenta dan
kompetensinya.Kemauan untuk menggunakan sumber lingkungan sekitar sekolah
secara inovatif dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Dengan menyayangi siswa, siswa
akan lebih mendengarkan dan mentaati
perintah gurunya lebih mudah bagai guru untuk mengkondisikan perilaku dan semangat
belajar siswa. Ketika siswa berhadapan dengan berbagai godaan yang dapat
merusak pembentukan karakternya siswa bersangkutan akan selalu ingat pesan
gurunya . Sehingga dirinya dapat mengendalikan diri untuk tidak terjebak dengan
berbagai perbuatan yang dapat mengecewakan orang tuanya. Jadi tidak ada lasan
bagi sekolah yang tidak mahal untuk tidak bermutu…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar