Keunggulan Program
dan Perilaku Siswa Sebagai Daya Saing Sekolah (Evaluasi Diri Sekolah /EDS)
“ Kami mencatat apa saja yang telah mereka lakukan dahulu dahulu
dan apa saja yang merupakan bekas dari amal amalnya itu”. Qs Yasin :12
Dekade tahun 70an siswa bersekolah tidak neko neko ,artinya
pembelajaran lebih banyak pada teacher centered sehingga dalam menyusun rencana pembelajaran
lebih mudah. Ketika itu kondisi sekolah
lebh dimudahkan dengan upaya bagaimana
siswa giat belajar tanpa berpikir pengaruh media informasi yang gencar menyerbu
benak siswa dan mewarnai tingkah lakunya. Maklum disaat itu tidak sepesat tahun
belakangan ini.
Saat ini penyelenggaraan kegiatan sekolah harus dianalisa potensi yang dimilikinya dengan keterbatasannya.
Arti potensi yang dimiliki bukan sekedar sarana , prasarana,serta bangunan
fisik semata.Melainkan juga perilaku siswa siswinya didalam sekolah dan
dilingkungan masyarakatnya.Mengingat proses pendidikan adalah menumbuh
kembangkan karakter siswa.
Di era serba canggih dengan kehidupan carut marut begini
keberhasilan sekolah adalah komparasi antara proses kegiatan penyelenggaraan
pendidikan dengan perilaku siswa dilingkungannya. Sebuah sekolah bisa saja
bangga dengan aneka kegiatan akademik dan non akademik yang beragam dan telah
berpengalaman . belum tentu merupakan keunggulan sekolah. Apabila siswa siswi
terlibat ,trafficking,tawuran,narkoba,pornografi,criminal dan
sebagainya.Sehingga berita “kelakuan siswa siswi sekolah bersangkutan tersebar
kemana mana..jadi keunggulan sekolah bukan terletak pada fasilitas dan aneka
program pembelajarannya sifatnya menjadi relative tergantung dengan bagaimana
cara memandang makna sekolah.
Keunggulan Program
dan Perilaku Siswa
“Tidak halal bagi
seorang yang menjual barang dagangannya melainkan ia harus menunjukan celanya.
Tidak halal pula bagi orang yang mengetahui adanya cela dalam dagangannya itu
melainkan ia harus menjelaskannya”. HR Hakim dan Baihaqi
Jadi dalam pengelolaan sekolah dengan Manajemen Berbasis Sekolah “Keunggulan
Program “ dan Perilaku siswa adalah dua
elemen yang harus diakui secara jujur.Artinya anda sebagai guru atau kepala
sekolah hanya berbangga dengan aneka program dan prestasi segelintir siswa
saja dari sekolah anda dengan hanya
melihat dari sisi internal.Disinilah dibutuhkn kebesaran hati anda untuk
menerima kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki.
Keunggulan program harus didesain sesuai kebutuhan belajar
serta talenta siswa.Sehingga siswa bisa memanfaatkan aneka program akademik
& ekstrakurikuler secara berkesinambungan sesuai bidang minat yang
dimilikinya.Sehingga siswa merasa betak melakukan aktivitas kegiatan disekolah
sehingga mencapai prestasinya.Dengan demikian tidak ada celah bagi siswa untuk
membuang buang waktu untuk kegiatan yang tidak bermanfaat apalagi yang merusak
diri sendiri.
Ambil contoh sekolah yang menggunakan ekstrakurikuler olah
raga sebagai sarana meningkatkan semangat belajar siswa. Siswa diberi
kesempatan berolah raga sampai mengikut dan menjadi juara berbagai kompetisi
regional,nasional dan internasional ,Prestasi yang diraih siswa akan membuat
siswa percaya diri dan memiliki harga diri sehingga lebih mudah bagi sekolah memberikan
motivasi untuk disiplin maupun berprestasi dibidang akademik…”masak juara
nasional masih suka telat masuk sekolah padahal kan tidak ada event ”.Siswa
yang sudah meraih berbagai prestasi akan memperbaiki perilakunya.
Sebaliknya jika siswa yang “bermasalah “ selalu disudutkan
dan dilable maka makin bandel dan makin tidak terkontrollah perilakunya.Karena
merasa diserang akhirnya agresif
digunakan sebagai bentuk mekanisme mempertahankan diri.
Jadi dalam menganalisa keunggulan sekolah erat kaitannya
dengan analisa program kegiatan sekolah-prestasi yang diraih dan perilaku siswa
dengan mengamati perubahan sikap keseharian dan dampaknya pada pembentukan karakter siswa .
Mulai lah dari bagaimana sikap guru memperlakukan siswa karena perlakuan guru
kepada siswa menentukan respon siswa terhadap perilakunya. Jika guru dapat
mendatangkan rasa aman ,security feelling bagi siswa siswa akan lebih mudah
patuh.Rebutlah hati siswa sebelum menggiringnya patuh untuk berbagi kegiatan.
Setelah itu baru anda dapat merancang strategi program ”pendidikan”
yang tepat dengan melihat aneka godaan yang mengancam siswa.Mulai
bertanya.mendengarkan berbagai macam " curhat" siswa dengan aneka permasalahan
serta trend gaya hidup yang melanda siswa,supaya anda bisa merancang kewaspadaan
dan alternative kegiatan yang dapat mengakomodasi kegiatan yang disukai mereka.
Daripada sekedar memaksa siswa ikut kegiatan yang tidak diminatinya dan belum
tentu siswa mengikutinya secra suka rela dan sungguh sungguh. Bisa berakibat
pada perilaku “penolakan atau agresif pasif dan tidak bahagia disekolah. Siswa bisa bertambah “nakal..!”
Kepala sekolah bersama team guru / team evaluasi diri
sekolah memiliki kemampuan menyusun konsep konsep perencanaan kegiatan pembelajaran yang
inovatif implementatif dan
bermanfaat,serta evaluasi dinamika perkembangannya. Menciptakan iklim , budaya
sekolah yang kreatif dan kondusif bagi
pembelajaran siswa diwujudkan dengan ;prestasi –prestasi yang diraik isiswa
dalam akademik maupun non akademik,terobosan baru dalam metode pembelajaran
yang membuat siswa bergairah belajar dan meningkatkan daya juang siswa untuk
melakukan berbagai macam kegiatan
kreatif -inovatif guna mengasah leadership
skill dan life skill siswa sesuai masing masing daerah kabupaten kota.
Perubahan paradigm mengajar menjadi mendidik siswa adalah
strategi yang tepat dalam membentuk karakter siswa.Di abad 21 ini ,perubahan
adalah kunci menuju kesuksesan dan peningkatan daya saing sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar