Apa oleh oleh sepulang dari Inggris pak..?,
tanya saya kepada kepala SMP Swasta ternama di Ibukota yang mendapatkan
kesempatan study banding selama satu bulan atas biaya sebuah foundation.
“Banyak kank, salah
satunya to help children develop lively,
enquiring minds, giving them the ability to question and it arque rationally and
apply themselves to task hal tersebut merupakan salah satu dasar
tujuan penyelenggaraan pembelajaran di
sekolah yang tercantum dalam dokumen Secretary of state for Education and Science 1977 ..!”
“Apa perbedaan yang
paling mencolok pendidikan di Indonesia dan di Inggris khususnya pada
pendidikan dasar dan menengah.. ?”
“Keterlibatan masyarakat
khususnya peran orang tua wali murid...”
‘Seperti apa
keterlibatan itu pak..?
“Ada semacam parenting education, dimana para orang
tua mendapatkan pengetahuan dan pendidikan dalam pengasuhan peserta didik , salah
satu materinya adalah agar bagaimana ilmu yang didapat di sekolah dapat
diterapkan dirumah sebagai perwujudan apply
themselves to task. Manfaat lainnya orang
tua menjadi lebih tahu berbagai ragam model pembelajaran serta kompetensi yang
didapat putera putrinya selama bersekolah disana...!”
“Menurut bapak apakah mungkin model tersebut dapat
dikembangkan di Indonesia..?”
“ Itulah mas Hari,
tentu saja bisa , akan
saya cpoba presentasikan
pada rapat rutin hari sabtu depan nanti
bersama dewan guru dan komite sekolah , beberapa kemungkinan yang bisa
kita kembangkan di sekolah ini, Saya merasa kemungkinan untuk diterapkan disekolah
ini bisa dilakukan, tentunya dengan
mengakomodasi beberapa elemen”
Kalau boleh dapat
bocoran, bapak tentu punya gambaran urutan rencana tindakan yang akan diambil ,
boleh dong dibagikan kepada saya..?
“Mengapa tidak kank,
dengan perkembangan teknologi informasi komunikasi (ICT) dan trend perubahan
perilaku gaya hidupp para siswa ABG tidak bisa dielakkan lagi sekolah tidak
bisa bekerja sendirian untuk menddik anak bangsa. Dengan kata lain semua elemen
penyelenggara pendidikan harus melakukan penyesuaian tentang bagaimana proses
pembelajaran menurut kacamata pendidik dan
tuntutan masyarakat..!”
“Kongkrit
implementasinya bagaimana pak..?”
“Pertama, setiap
pendidik kami harapkan benar benar memahami nilai nilai visi, misi dan slogan
sekolah secara lengkap yakni nilai nilai
tentang karakter penyelenggaraan pendidikan di sekolah, proses dan metode pembelajaran, pelayanan prima pendidikan dan
personal value. Kami akan mengusung nilai kejujuran , keterbukaan dan ketulusan
sebagai ciri kegiatan pembelajaran yang kami laksanakan dan kembangkan di sekolah ini. Sehingga setiap
pribadi warga sekolah khususnya pendidik
ini akan melekat citra bahwa pendidik sekolah kami adalah jujur , terbuka da
tulus.”
“Kedua, Fokus pada kepentingan terbaik peserta didik yang
kami rancang pada pengembangan minat dan bakat semacam enrichment dan
enlargement yang kami rancang untuk
mewadai berbagai talenta siswa agar memiliki prestasi dan daya saing . sehingga akan sangat mudah bagii untuk
menje;askan kepada masyarakat langkah kongkrit yang kami ambil sekaligus
menampung perubahan trend perilaku siswa yang memasuki panca roba itu kank..?”
“Ketiga, kami akan
ciptakan lingkungan kerja dimana setiap pendidik dan peserta didik dapat
mengaktualisasikan daya invosai dan kreatifitasnya sehingga mereka akan
memberikan kemampuan terbaiknya dan tumbuh semangat bersaing untuk meraih
prestasi, tentu saja kami akan lakukan terobosan terobosan baru dalam
menciptakan iklam ini, termasuk akan mendatangkan para mentor dari luar sekolah untuk aktivitas pencapain
prestasi.”
“Keempat , membangun
relasi yang harmonis dengan stake holder
khususnya para orang tua wali murid secara periodik dan berkesinambungan
seperti memberikan ruangan bagi para orang tua yang tergabung dalam paguyuban
kelas untuk mempercantik kelas atau merancang kegiatan pameran sekolah pada
akhir tahun misalnya. Karena itu saya akan meyakinkan para guru dan staf saya
bahwa kegiatan pembalajaran itu bukan sekedar transaksional tetapi juga relasi yang harmonis dengan para
orang tua /wali murid. Begitu kank.., salah satunya adalah kehadiran kank hari pada hari ini untuk memberikan motivasi
parenting pendidikan di era TIK pada acara hari ini...!”
Dan kamipun bersama
sama menuju aula dimana para orang tua dan wali murid sudah 90 % datang untuk
mengikuti “Parenting Education” saya didaulat sebagai narasumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar